Monday, January 12, 2015

Keutamaan Yaman (Dari Manakah Fitnah itu Datang?)

[ keutamaan ini bukan/tidak untuk syi'ah rafidhah/zaidiyah/houtsi, mereka belum ada/ pendatang dari basra/kufah/golongan at tawwabun, pembunuh Utsman bin Affan RA ]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallammendoakan keberkahan bagi penduduk Yaman, beliau bersabda:

اللهم بارك لنا في شامنا ، اللهم بارك لنا في يمننا

“Ya Allah berkahilah Syam kami, Ya Allah berkahilah Yaman kami” [HR. Al-Bukhari dalamShahih-nya; Kitab Al-Fitan, 8/95]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda:

ألا إن الإيمان يمان، والحكمة يمانية، وأجد نَفَسَ ربكم من قبل اليمن

“Ketahuilah, sesungguhnya iman berada di Yaman dan hikmah (bersama penduduk) Yaman. Aku mendapati Rabb kalian memberikan jalan keluar (dari kesempitan dan permasalahan) dari arah Yaman” [HR. Ahmad dalam Al-Musnad no. 10555 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu]

Hadits di atas shahih, Al-Haitsami rahimahullah berkata:

رواه أحمد ورجاله رجال الصحيح غير شبيب وهو ثقة

“Diriwayatkan oleh Ahmad, para perawinya merupakan perawi kitab shahih (Al-Bukhari dan Muslim –pen) selain Syubaib, ia tsiqah” [Majma’ Az-Zawa’id(10/31) no. 16627]

Ibnu Faris rahimahullah berkata:

النَّفس: كل شيء يفرج به عن مكروب

An-Nafas adalah segala sesuatu yang menjadi jalan keluar dari kesempitan dan permasalahan” [Maqayis Al-Lughah, 5/369]

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata:

معنى الحديث: أن تنفيس الله تعالى عن المؤمنين يكون من أهل اليمن

“Makna hadits ini bahwa Allah ta’ala memberikan jalan keluar bagi orang-orang beriman melalui penduduk Yaman” [Al-Qawa’id Al-Mutslaa hal. 51]

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:

وهؤلاء هم الذين قاتلوا أهل الردةوفتحوا الأمصار، فبهم نَفَّسَ الرحمن عن المؤمنين الكربات

Mereka (penduduk Yaman -pen) lah yang memerangi orang-orang murtad, menaklukkan negeri-negeri dan dengan sebab mereka, Ar-Rahmanmemberikan jalan keluar bagi orang-orang beriman dari berbagai kesempitan dan permasalahan” [Majmuu’ Al-Fatawaa, 6/398]

Al-Imam Muslim rahimahullah membuat judul bab dalam kitab Shahih-nya:

باب تفاضل أهل الإيمان فيه ورجحان أهل اليمن فيه

“Bab Ahlul-iman Memiliki Iman yang Bertingkat-tingkat dan Kekokohan 

Penduduk Yaman dalam Iman” [Shahih Muslim:  Kitab Al-Iman]


Atau dengan ungkapan yang lebih tepat, judul bab dalam kitab Shahih Muslimyang tercetak sekarang dibuat oleh An-Nawawi rahimahullah sebagaimana diterangkan oleh guru kami Asy-Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad hafizhahullahdi berbagai majelisnya. Allahua'lam

Kemudian Al-Imam Muslim menyebutkan riwayat berikut: dari Abu Hurairahradhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

قد جاء أهل اليمن أرق الناس أفئدة الإيمان يمان والفقه يمان والحكمة يمانية

“Penduduk Yaman datang kepada kalian, hati mereka paling lembut diantara manusia. Iman berada di Yaman, fiqih (kedalaman ilmu -pen) berada di Yaman dan hikmah (dimiliki oleh penduduk) Yaman” [HR. Al-Bukhari no. 4129, Muslim no. 52 dan At-Tirmidzi no. 3935]

Al-Baghawi rahimahullah berkata:

هَذَا حَدِيثٌ مُتَّفَقٌ عَلَى صِحَّتِهِ أَخْرَجَاهُ مِنْ طُرُقٍ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَة

“Hadits ini telah disepakati keshahihannya, dikeluarkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari berbagai jalan dari Abu Hurairah” [Syarhus Sunnah, 1/957]

Dalam riwayat lain disebutkan:

أتاكم أهل اليمن هم ألين قلوباً وأرق أفئدة، الإيمان يمان والحكمة يمانية، رأس الكفر قبل المشرق

“Penduduk Yaman datang kepada kalian, hati mereka paling lembut dan penyayang. Iman berada di Yaman, hikmah (dimiliki oleh penduduk) Yaman, sedangkan pokok kekufuran berada di arah Timur”

Asy-Syaikh Muhammad Al-Amiin Asy-Syinqithi rahimahullah berkata:

"الإيمان يمان" أي: يتأخر الإيمان بها بعد فقده من جميع الأرض

Iman berada di Yaman, maknanya iman akan keluar terakhir dari Yaman setelah iman itu hilang dari seluruh wilayah bumi” [Adhwa’ul Bayaan, 1/26]

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata:

كان أهل المشرق يومئذ أهل كفر، فأخبر صلى الله عليه وسلم أن الفتنة تكون من تلك الناحية فكان كما أخبر، وأول الفتن كان من قبل المشرق فكان ذلك سبباً للفرقة بين المسلمين، وذلك ما يحبه الشيطان ويفرح به، وكذلك البدع نشأت من تلك الجهة

Saat itu penduduk Timur merupakan orang-orang kafir, nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memberitahukan bahwa fitnah akan datang dari arah sana, maka terjadilah sebagaimana yang diberitakan oleh nabi. Fitnah pertama datang dari arah timur yang hal tersebut menjadi sebab perpecahan di antara kaum muslimin. Perpecahan sangat disukai setan dan membuat setan bergembira. Demikian pula bid’ah-bid’ah muncul dari arah sana.” [Fathul Bari, 8/98]

Badruddin Al-Ainiy rahimahullah berkata:

إنما أشار عليه الصلاة والسلام إلى المشرق لأن أهله يومئذ أهل كفر فأخبر أن الفتنة تكون من تلك الناحية، وكذا وقع فكان وقعة الجمل ووقعة صفين ثم ظهور الخوارج في أرض نجد والعراق وما وراءها من المشرق، وكان أصل ذلك كله وسببه قتل عثمان بن عفان رضي الله عنه، وهذا علم من أعلام نبوته صلى الله عليه وسلم

Alasan nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berisyarat ke arah Timur, karena penduduk Timur saat itu adalah orang-orang kafir. Nabi memberitahukan bahwa fitnah akan muncul dari arah sana. Demikian pula di sana lah terjadi perang Jamal, perang Shiffin, munculnya Khawarij di Najd, Irak, serta berbagai wilayah lain di arah Timur. Pokok dari itu semua merupakan sebab terbunuhnya Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu. Inilah diantara bukti dari sekian banyak bukti kenabian beliau shallallahu ‘alaihi wasallam. [Umdatul Qari’, 35/156]

Al-Imam Ath-Thabrani rahimahullah meriwayatkan hadits dengan redaksi yang berbeda, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

جاء الفتح ونصر الله وجاء أهل اليمن

“Penaklukan dan pertolongan Allah telah datang, penduduk Yaman telah datang.”

Seorang laki-laki bertanya:

يا رسول الله، وما أهل اليمن؟

“Wahai Rasulullah, siapakah penduduk Yaman?”.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

قوم رقيقة قلوبهم لينة قلوبهم، الإيمان يمان والفقه يمان

“Kaum yang memiliki hati lembut dan penyayang. Iman berada di Yaman dan fiqih (kedalaman ilmu –pen) berada di Yaman” [HR. Ath-Thabrani no. 11903]

Al-Haitsami rahimahullah berkata:

رواه الطبراني في الكبير والأوسط بأسانيد، وأحد أسانيد رجاله رجال الصحيح

“Ath-Thabrani meriwayatkan hadits itu dalam Al-Kabiir dan Al-Ausath dengan sanad-sanadnya. Seluruh perawi dalam salah satu sanadnya adalah perawi kitab Shahih (Al-Bukhari dan Muslim –pen)” [Majma’ Az-Zawa’id, 9/26]

Allahua’lam, semoga bermanfaat
Ditulis oleh Abul-Harits di Madinah, 9 Shafar 1436
Posted by Abul-Harits at 3:37 AM