Saturday, March 7, 2015

Toleransi Antar Umat Islam [ termasuk Dialog dengan Syi’ah dan Wahabi ??? ]

MEMBANGUN TOLERANSI

Dalam membangun Toleransi Antar Umat Islam maka yang pertama harus dilakukan adalah menghidupkan Dialog Antar Umat Islam dari berbagai Madzhab dan Firqoh Islam, secara ilmiah dan berakhlaqul karimah. Dialog adalahPintu Gerbang untuk menumbuhkan saling pengertian antar penganut Madzhab dan Firqoh Islam, serta menjadi media untuk menyampaikan pendapat suatu Madzhab atau Firqoh dan mendengarkan pendapat Madzhab atau Firqoh lain. 


Allah SWT telah membimbing Nabi-Nya untuk selalu membuka diri dalam berdialog dengan orang-orang kafir. Bahkan Allah SWT memberi petunjuk dan arahan kepada Rasulullah SAW bahwasanya berdialog dengan orang-orang kafir dalam rangka berda’wah harus dengan cara yang terbaik, sebagaimana firman-Nya SWT dalam QS.16.A-Nahl ayat 125 :
ٱدْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلْحِكْمَةِ وَٱلْمَوْعِظَةِ ٱلْحَسَنَةِ ۖ وَجَٰدِلْهُم بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ
Artinya :  ”Serulah (Ahlul Kitab) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, serta bantahlah (debatlah / dialoglah) mereka dengan cara yang terbaik. Sesungguhnysa Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Nah, jika berdialog dengan orang-orang kafir saja harus dengan cara yangTerbaik, apalagi berdialog dengan sesama muslim. Dialog Lintas Agama saja harus dengan cara yang ramah dan santun, apalagi Dialog Lintas Madzhab dan Firqoh Islam, termasuk Dialog dengan Syi’ah dan Wahabi. [ hah ??? ]
> Kita bicara obyektif ya. Tanpa emosi. Murni sebatas ilmu.
> Berdamai dengan orang kafir betulan, Ahlul Kitab dan musyrikin, itu BISA. Tapi dengan Syiah, tidak mungkin berdamai.
> Nabi SAW pernah berdamai dengan Yahudi, kabilah-kabilah Arab, juga musyrikin Makkah. Ingat momen Piagam Madinah dan Hudaibiyah.
> Berdamai dengan orang kafir betulan sangat mungkin. Karena MASING-MASING PUNYA KEYAKINAN SENDIRI. Islam begini; Kristen begitu; Yahudi beda lagi; Hindu lain; Budha beda, dan strusnya.
> Tapi agama Syiah kan beda. Mereka mengambil BAHAN DASAR dari Islam, lalu mereka bentuk apa saja YANG MENENTANG prinsip-prinsip Islam. Itulah hakikat Syiah.
> COBA perhatikan akidah Syiah: Menghujat Al Qur’an, menghina isteri-isteri Nabi, menghina Abu Bakar, Umar, Utsman dan para Shahabat Nabi, mempertuhankan imam-imam, menafikan hadits Nabi, menghalalkan zina, mengkafirkan Muslim, dan lain-lain.
> Kalau Syiah ngajak damai, ngajak toleran, ngajak menghormati nilai-nilai Islam (Syariat), ngajak menghormati tokoh-tokoh Ummat, ngajak kembali ke esensi Kitabullah dan Sunnah…kalau begitu caranya, justru mereka akan KEHILANGAN MAKNA Syiah itu sendiri. Cara begitu sama dengan Islam alias Ahlus Sunnah.
> Ketidakmungkinan damai dengan Syiah, justru karena AKIDAH yang mereka peluk. Akidah mereka adalah ANTITESA akidah Ahlus Sunnah (ISLAM). Bukan karena soal-soal politik, pemikiran, atau wawasan budaya.
> Kalau hanya faktor politik, dg org kafir tulen pun kita bisa berdamai.
SEMOGA BERMANFAAT. Amin.

APAKAH SYIAH KAFIR….?
* Ada seorang ustadz yg membuat status, kira-kira maknanya spt judul di atas. “Gue jadi ragu neh buat ngafirin Syiah.
* INTINYA gini saja Saudaraku: KITA AKAN MENGKAFIRKAN PAHAM APA SAJA YG MEMBAHAYAKAN ISLAM. Nah, begitu. Batasannya adalah: menjaga agama kita ini. Terserah deh Syiah atau Syibeh. Yg jelas, kalau agama kita dalam bahaya: TOLAK, TOLAK, dan TOLAK.
* Lalu paham macam apa dari kaum Syiah ini yg membuat kita harus bersikap tegas? Nah, ini perlu dijelaskan lagi & terus dijelaskan, bi idznillah.
* BERIKUT AKIDAH SYIAH:
A. Mereka menolak Al Qur’an kita, katanya sdh dipalsukan, diselewengkan para Shahabat Ra. Mereka punya kitab tandingan Al Qur’an. (Haidar Bagir pernah menulis riwayat-riwayat yg meragukan orisinalitas Al Qur’an).
B. Mereka punya konsep HADITS sendiri. Berbeda dg konsep hadits Ahlus Sunnah. (Berkali-kali Jalaluddin R mengkritik Aisyah Ra, Abu Hurairah Ra, Imam Bukhari, dll).
C. Mereka mengkafirkan mayoritas para Shahabat Ra, trutama Abu Bakar Ra, dan Umar Ra. Yg tdk dikafirkan cuma segelintir, seperti Ali, Salman, Miqdad dan beberapa Radhiyallahu ‘anhum. (ALLAH SWT telah ridha kepada Shahabat Ra, tapi oleh Syiah malah dilaknat, dicaci maki. Mereka memusuhi KERIDHAAN Allah. Mau nyari apa, man?).
D. Mereka mengeluarkan istri-istri Nabi dari Ahlul Bait, bahkan sgat memusuhi Aisyah Ra dan Hafshaf Ra. Istri yg Nabi cintai malah dimusuhi.
E. Mereka menyembah para Imam yg 12 dari silsilah Ahlul Bait. Orang-orang saleh itu ditempatkan pada maqam KETUHANAN. Mereka hukumi mukmin bagi yg mengimani sifat-sifat Ketuhanan para imam; dan dihukumi kafir bagi yg menganggap mereka manusia biasa (shalihin).
F. Syiah menjadikan kota Najaf, Karbala, Kufah sbg kota suci. Begitu juga kota Qum. Sbg tandingan atas Kota Suci Makkah dan Madinah.
G. Syiah meyakini konsep Bada’. Intinya, Allah SWT bisa salah dalam perbuatan-NYA. Mereka juga meyakini konsep Raj’ah, yaitu reinkarnasi tokoh-tokoh Ahlul Bait.
H. Syariat Islam sbg WAHYU ILAHI ditegakkan di atas prinsip Kejujuran, Kebenaran, Keadilan. Tapi Syiah menjadikan kebohongan, kepalsuan, khianat sbg DASAR AGAMA. Itulah konsep Taqiyah.
I. Syiah telah merusak, menodai, memfitnah, serta menghancurkan NAMA BAIK Ahlul Bait Nabi SAW. Ini adalah dosa sgat luar biasa yg tdk terampuni. Citra Ahlul Bait jadi rusak di tangan mereka. Oleh itu Zainal Abidin rahimahullah pernah berkata, “Jangan perlakukan kami sebagai berhala.” Mereka bukan memuliakan, tapi merusak reputasi Ahlul Bait.
J. Syiah pada hakikatnya telah memusuhi, melawan, memerangi, serta MENGKAFIRKAN para Ahlus Sunnah. Ya mengkafirkan kaum Muslimin secara umum seperti kita-kita ini. Selama kita belum iman kpd imam-imam Syiah, kita dianggap kafir. Nas’alullah AL ‘AFIYAH minal kufri was syirki wad dhalalah, amin.
* Inilah 10 POIN dasar kesesatan Syiah. Padahal kita tidak membahas soal nikah muth’ah dan khumus. Belum kesana.
* Semua poin-poin itu adalah KEKUFURAN. Tanpa terkecuali. Semua itu membahayakan ISLAM. Jadi BUKAN KITA MENGKAFIRKAN SYIAH; TETAPI MEREKA MENGKAFIRKAN DIRINYA SENDIRI.
* Aspek hukumnya begini: Siapa saja yg secara SADAR dan PAHAM meyakini poin-poin itu, dia jelas kafir, karena dia meyakini hal-hal yg MENGHANCURKAN Syariat Islam. Namun harus dipastikan dulu, yg bersangkutan: rela, sadar, mengerti!
* Tapi bagi kita, cukup pemahaman UMUM, bahwa meyakini poin-poin di atas adalah KEKAFIRAN. Adapun vonis ke pribadi-pribadi, kita serahkan ke ulama-ulama yg kredibel (misal MUI).
* Kita boleh bersikap TEGAS kepada para dai, ulama, atau orang-orang yg terang-terangan mendakwahkan akidah Syiah. Mereka itu bukan orang awam yg berhak diberi toleransi.
* Bolehkah kita melaknat orang Syiah? Jawab: Kalau kita tahu mereka SEDANG atau TELAH melaknat isteri-isteri Nabi dan Para Shahabat RA, kita boleh balas melaknat mereka dg dalil: “Radhiyallahu ‘anhum wa radhuu ‘anhu” (Allah ridha pada Shahabat Nabi dan mereka semua ridha kepada Allah). Kalau ada yg berani melaknat hamba-hamba yg telah diridhai Allah, balas laknat mereka!
* Adapun posisi Tengku Hasbi As Shiddiqi rahimahullah; beliau hanya melihat dari aspek PERBEDAAN FIQIH saja. Sejauh hal itu tidak MENGHALALKAN YG HARAM dan MENGHARAMKAN YG HALAL; masih bisa ditoleransi. Rata-rata ulama Sunni tidak mengkafirkan Syiah gara-gara pendapat fiqih yg masih DALAM KORIDOR Syariat Islam.
* KESIMPULAN: “Kami tidak mengkafirkan Syiah; tapi merekalah yang mengkafirkan dirinya sendiri.” Sorry ya, bukan kita yg kafirkan mereka.
* Semoga tulisen sederhana ini bermanfaat. Amin ya Allah. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamiin.
Sumber: akun facebook pribadi.