Friday, April 24, 2015

Jihad Suriah Perang Akhir Zaman Melawan Syiah ( Bagian 5 )

Bangsa Romawi akan meminta Kaum Muslimin untuk menyerahkan para Muallaf yang berasal dari bangsa Romawi agar dapat mereka bunuh. Namun Kaum Muslimin tidak akan menyerahkan Saudara-Saudaranya, sehingga terjadilah pertempuran besar di Syam.

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَنْزِلَ الرُّومُ بِالْأَعْمَاقِ أَوْ بِدَابِقٍ فَيَخْرُجُ إِلَيْهِمْ جَيْشٌ مِنْ الْمَدِينَةِ مِنْ خِيَارِ أَهْلِ الْأَرْضِ يَوْمَئِذٍ فَإِذَا تَصَافُّوا قَالَتْ الرُّومُ خَلُّوا بَيْنَنَا وَبَيْنَ الَّذِينَ سَبَوْا مِنَّا نُقَاتِلْهُمْ فَيَقُولُ الْمُسْلِمُونَ لَا وَاللَّهِ لَا نُخَلِّي بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ إِخْوَانِنَا فَيُقَاتِلُونَهُمْ فَيَنْهَزِمُ ثُلُثٌ لَا يَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ أَبَدًا وَيُقْتَلُ ثُلُثُهُمْ أَفْضَلُ الشُّهَدَاءِ عِنْدَ اللَّهِ وَيَفْتَتِحُ الثُّلُثُ لَا يُفْتَنُونَ أَبَدًا فَيَفْتَتِحُونَ قُسْطَنْطِينِيَّةَ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga bangsa Romawi turun ke tempat yang bernama A’maq atau Dabiq, sehingga ada sekelompok pasukan dari Madinah yang keluar menghadapi mereka. Mereka adalah penduduk bumi yang terpilih ketika itu. Dan tatkala mereka mengatur barisan, pasukan Romawi berkata, ‘Biarkanlah kami memerangi orang-orang yang menawan [سَبَوْا] kami.’ Kaum Muslimin menjawab, ‘Tidak, demi Allah, kami tidak akan membiarkan kalian memerangi saudara-saudara kami.’ Maka terjadilah peperangan antara mereka. Lalu ada sepertiga yang kalah di mana Allah tidak akan mengampuni dosa mereka untuk selamanya, dan sepertiga lagi terbunuh sebagai sebaik-baik para syuhada’ di sisi Allah, dan sepertiga lagi Allah memberikan kemenangan kepada mereka. Mereka tidak akan ditimpa sebuah fitnah untuk selamanya, lalu selanjutnya mereka menaklukkan Kostantinopel.” [Muslim no.5157]

بالأعماق أو بدابق موضعان بالشام بقرب حلب (سبوا) روي سبوا على وجهين فتح السين والباء وضمهما قال القاضي في المشارق الضم رواية الأكثرين قال وهو الصواب قلت كلاهما صواب لأنهم سبوا أولا ثم سبوا الكفار
Di A’maq dan Dabiq adalah dua wilayah di Syam dekat Halab (سبوا) diriwayatkan dalam dua versi dengan mem-fathahkan (س) dan (ب) [سَبَوْا] / “Menawan” dan dengan riwayat men-dhommahkan (س) dan (ب) [سُبُوْا] / “Ditawan.” Berkata al-Qadhi di dalam kitab al-Masyariq, “riwayat yang dhammah merupakan riwayat mayoritas”. Ia (al-Qadhi) berkata, “itulah yang benar”. Aku (an-Nawawi) berkata, “kedua-duanya benar, sesungguhnya mereka (Kaum Muslimin) ditawan terlebih dahulu, kemudian mereka (Kaum Muslimin) menawan kaum Kafir.”
[Syarah Shahih Muslim 18/21 dengan diringkas, Imam an-Nawawi]

فَقَالَ إِنَّ السَّاعَةَ لَا تَقُومُ حَتَّى لَا يُقْسَمَ مِيرَاثٌ وَلَا يُفْرَحَ بِغَنِيمَةٍ ثُمَّ قَالَ بِيَدِهِ هَكَذَا وَنَحَّاهَا نَحْوَ الشَّأْمِ فَقَالَ عَدُوٌّ يَجْمَعُونَ لِأَهْلِ الْإِسْلَامِ وَيَجْمَعُ لَهُمْ أَهْلُ الْإِسْلَامِ قُلْتُ الرُّومَ تَعْنِي قَالَ نَعَمْ وَتَكُونُ عِنْدَ ذَاكُمْ الْقِتَالِ رَدَّةٌ شَدِيدَةٌ فَيَشْتَرِطُ الْمُسْلِمُونَ شُرْطَةً لِلْمَوْتِ لَا تَرْجِعُ إِلَّا غَالِبَةً فَيَقْتَتِلُونَ حَتَّى يَحْجُزَ بَيْنَهُمْ اللَّيْلُ فَيَفِيءُ هَؤُلَاءِ وَهَؤُلَاءِ كُلٌّ غَيْرُ غَالِبٍ وَتَفْنَى الشُّرْطَةُ ثُمَّ يَشْتَرِطُ الْمُسْلِمُونَ شُرْطَةً لِلْمَوْتِ لَا تَرْجِعُ إِلَّا غَالِبَةً فَيَقْتَتِلُونَ حَتَّى يَحْجُزَ بَيْنَهُمْ اللَّيْلُ فَيَفِيءُ هَؤُلَاءِ وَهَؤُلَاءِ كُلٌّ غَيْرُ غَالِبٍ وَتَفْنَى الشُّرْطَةُ ثُمَّ يَشْتَرِطُ الْمُسْلِمُونَ شُرْطَةً لِلْمَوْتِ لَا تَرْجِعُ إِلَّا غَالِبَةً فَيَقْتَتِلُونَ حَتَّى يُمْسُوا فَيَفِيءُ هَؤُلَاءِ وَهَؤُلَاءِ كُلٌّ غَيْرُ غَالِبٍ وَتَفْنَى الشُّرْطَةُ فَإِذَا كَانَ يَوْمُ الرَّابِعِ نَهَدَ إِلَيْهِمْ بَقِيَّةُ أَهْلِ الْإِسْلَامِ فَيَجْعَلُ اللَّهُ الدَّبْرَةَ عَلَيْهِمْ فَيَقْتُلُونَ مَقْتَلَةً إِمَّا قَالَ لَا يُرَى مِثْلُهَا وَإِمَّا قَالَ لَمْ يُرَ مِثْلُهَا حَتَّى إِنَّ الطَّائِرَ لَيَمُرُّ بِجَنَبَاتِهِمْ فَمَا يُخَلِّفُهُمْ حَتَّى يَخِرَّ مَيْتًا فَيَتَعَادُّ بَنُو الْأَبِ كَانُوا مِائَةً فَلَا يَجِدُونَهُ بَقِيَ مِنْهُمْ إِلَّا الرَّجُلُ الْوَاحِدُ فَبِأَيِّ غَنِيمَةٍ يُفْرَحُ أَوْ أَيُّ مِيرَاثٍ يُقَاسَمُ
Dia (Ibnu Mas’ud) berkata, “Kiamat tidak akan terjadi hingga harta warisan tidak dibagi dan harta rampasan tidak membuat senang.” Setelah itu ia berisyarat dengan tangannya seperti ini, ia menunjuk ke arah Syam lalu berkata, “Musuh berkumpul untuk (menghadapi) kaum Muslimin dan kaum Muslimin pun berkumpul untuk (menghadapi) mereka.” Aku berkata, “Romawimaksudmu?” Ia menjawab, “Ya, saat perang itu terjadi, terdapat serangan besar-besaran. Kaum Muslimin mengirim pasukan agar mati, tidak akan kembali kecuali dalam keadaan menang. Mereka menyerang hingga malam hari lalu masing-masing dari kedua kubu kembali, masing-masing tidak menang dan pasukan itu pun lenyap. Kaum Muslimin mengirim pasukan untukmati, agar tidak kembali kecuali dalam keadaan menang. Mereka menyerang hingga malam hari lalu masing-masing dari kedua kubu kembali, masing-masing tidak menang dan pasukan itu pun lenyap. Kaum Muslimin mengirim pasukan untuk mati, agar tidak kembali kecuali dalam keadaan menang. Mereka menyerang hingga malam hari lalu masing-masing dari kedua kubu kembali, masing-masing tidak menang dan pasukan itu pun lenyap. Pada hari keempat, sisa kaum Muslimin yang masih ada maju lalu Allah menjadikan kekalahan atas mereka (Romawi). Mereka membunuh banyak pasukan,” mungkin ia berkata, [لَا يُرَى مِثْلُهَا] “Yang tidak pernah dilihat pertempuran sepertinya,” atau mengatakan, [لَمْ يُرَ مِثْلُهَا] “Yang belum pernah dilihat pertempuran sepertinya.” “hingga burung-burung berterbangan melintasi segala penjuru mereka dan tidaklah melintasi mereka melainkan pasti tersungkur mati. Satu kabilah menghitung, tadinya berjumlah seratus orang tapi mereka hanya menjumpai satu orang saja, lalu harta rampasan perang mana yang bisa membuat senang atau harta warisan mana yang bisa dibagikan.”[Muslim no.5160]

Pasukan Kaum Muslimin yang berada di Irak dan Yaman akan segera membantu Kaum Muslimin Madinah dan Syam dalam menghadapi serangan besar-besaran bangsa Romawi.

أخبرنا عبد الرزاق، قال أخبرنا معمر، عن أيوب، عن ابن سيرين، عن عقبة بن أوس الدوسي (الصواب: السدوسي)، عن عبد الله بن عمرو بن العاص، قال: « يكون على الروم ملك لا يعصونه – أو لا يكادون يعصونه – ، فيجيء حتى ينزل بأرض كذا وكذا » ، قال عبد الله: « أنا ما نسيتها » ، قال: « ويستمد المؤمنون بعضهم بعضا حتى يمدهم أهل عدن أبين على قلصاتهم »….
Abdullah bin Amr bin Al-Ash t berkata: “Romawi akan memiliki raja yang mereka taati –atau yang hampir tidak pernah didurhakai-. Kemudian mereka turun di tempat demikian dan demikian (yaitu kota A’maq atau kota Dabiq, pen).” Abdullah berkata:“Aku tidak melupakan tempat tersebut.” Kemudian beliau berkata: “Kaum Mukminin ketika itu saling meminta bantuan kepada yang lainnya (dalam menghadapi tentara Romawi yang banyak, pen) sampai akhirnya penduduk Aden Abyan membantu (dan bergabung dengan, pen) mereka di atas air sumur-sumur mereka…..dst.” (Atsar riwayat Abdur Razzaq dalam Jami’ Ma’mar bin Rasyid: 1433 (4/174) dan juga dalam Mushannafnya: 20813 (11/287)).

Para perawi atsar Abdullah bin Amr di atas adalah para Imam Ahlul Hadits seperti Abdur Razzaq Ash-Shan’ani, Ma’mar bin Rasyid Ash-Shan’ani, Ayyub As-Sakhtiyani dan Muhammad bin Sirin. Adapun Uqbah bin Aus As-Sadusi maka ia adalah seorang tabi’in yang di-tsiqat-kan oleh Ibnu Hibban, Al-Ijli dan Ibnu Sa’d. (Tahdzibut Tahdzib: 7/211). Adapun Al-Hafizh Ibnu Hajar maka beliau menilainya “shaduq”. (Taqribut Tahdzib: 682). Maka isnad atsar di atas adalah hasan. Alhamdulillah.

[https://sulaifi.wordpress.com/2010/05/31/pasukan-dari-kota-aden/]

يخرج من (عدن أبين) اثنا عشر ألفا ينصرون الله ورسوله، هم خير من بيني وبينهم
Dari wilayah (‘Adan Abyan) akan muncul dua belas ribu orang. Mereka menolong agama Allah dan Rasul-Nya. Orang-orang itu adalah sebaik-baik manusia yang hidup di antara (zaman)ku dan mereka.
[Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah no.2782, Syaikh al-Albani]

إن الله استقبل بي الشام، وولى ظهري اليمن، ثم قال لي: يا محمد إني قدجعلت لك ما تجاهك غنيمة ورزقا، وما خلف ظهرك مددا، ولا يزال الله يزيدأو قال يعز الإسلام وأهله، وينقص الشرك وأهله، حتى يسير الراكب بين كذا- يعني البحرين – لا يخشى إلا جورا، وليبلغن هذا الأمر مبلغ الليل
“Sesungguhnya Allah menghadapkanku ke negeri Syam dan menjadikanku membelakangi negeri Yaman, kemudian Dia berkata, “Wahai Muhammad, sesungguhnya Aku telah menjadikan bagimu apa yang ada di hadapanmu sebagai keuntungan dan rizki, dan apa yang ada di belakangmu sebagai pertolongan.” Dan Allah senantiasa menambah –atau beliau bersabda- memuliakan Islam dan muslimin, dan merendahkan kesyirikan dan musyrikin, sehingga orang yang berjalan menunggangi kendaraan antara dua laut tidak merasa takut kecuali terhadap kezhaliman. Dan sungguh perkara ini akan berlanjut hingga batas akhir malam.”
[Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah no.35, Syaikh al-Albani]

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا وَقَعَتْ الْمَلَاحِمُ بَعَثَ اللَّهُ بَعْثًا مِنْ الْمَوَالِي هُمْ أَكْرَمُ الْعَرَبِ فَرَسًا وَأَجْوَدُهُ سِلَاحًا يُؤَيِّدُ اللَّهُ بِهِمْ الدِّينَ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Jika terjadi peperangan yang besar [الْمَلَاحِمُ] maka Allah akan mengutus para penolong-Nya, mereka adalah tentara Arab yang paling mulia dan yang paling bagus senjatanya. Dan dengan merekalah Allah memuliakan Islam.”
[Ibnu Majah no.4080, Hasan : Shahih Ibnu Majah no.3319, Syaikh al-Albani]

هُمْ أَشَدُّ النَّاسِ قِتَالًا فِي الْمَلَاحِمِ
“Mereka (Bani Tamim) adalah orang-orang yang sangat pemberani di dalam peperangan besar [الْمَلَاحِمِ].” [Muslim no.4587]

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَيَكُونُ جُنْدٌ بِالشَّامِ وَجُنْدٌ بِالْيَمَنِ فَقَالَ رَجُلٌ فَخِرْ لِي يَا رَسُولَ اللَّهِ إِذَا كَانَ ذَلِكَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْكَ بِالشَّامِ عَلَيْكَ بِالشَّامِ ثَلَاثًا عَلَيْكَ بِالشَّامِ فَمَنْ أَبَى فَلْيَلْحَقْ بِيَمَنِهِ وَلْيَسْقِ مِنْ غُدُرِهِ فَإِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى قَدْ تَكَفَّلَ لِي بِالشَّامِ وَأَهْلِهِ
Bahwasanya Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa Sallam bersabda, “Akan ada pasukan di Syam dan di Yaman.” Seseorang berkata, “Pilihkanlah (antara kedua pasukan) untukku wahai Rasulullah jika keadaannya demikian?.” Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa Sallam bersabda, “Ikutlah dengan pasukan Syam, Ikutlah dengan pasukan Syam (sebanyak tiga kali), ikutlah denganpasukan Syam, maka barangsiapa yang enggan hendaklah bergabung dengan yang di yaman dan minumlah dari telaganya, karena Allah Tabaraka wa Ta'ala telah menjamin untukku negeri Syam dan penduduknya.”
[Ahmad no.19465, Hasan : Musnad Imam Ahmad no.20234, Syaikh Hamzah Ahmad Zain]

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَحَوَّلَ خِيَارُ أَهْلِ الْعِرَاقِ إِلَى الشَّامِ وَيَتَحَوَّلَ شِرَارُ أَهْلِ الشَّامِ إِلَى الْعِرَاقِ وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْكُمْ بِالشَّامِ
Dari Abu Umamah berkata, “Kiamat tidaklah terjadi hingga penduduk Irak yang terpilih pindah ke Syam dan penduduk jahat Syam pindah ke Irak.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Hendaklah kalian ke Syam.”
[Ahmad no.21125, Shahih : Musnad Imam Ahmad no.22045, Syaikh Hamzah Ahmad Zain]

Syam Bumi Para Syuhada di mana para Malaikat membentangkan sayap-sayapnya.

ذَلِكَ تَغْدِرُ الرُّومُ وَتَجْمَعُ لِلْمَلْحَمَةِ
وَيَثُورُ الْمُسْلِمُونَ إِلَى أَسْلِحَتِهِمْ فَيَقْتَتِلُونَ فَيُكْرِمُ اللَّهُ تِلْكَ الْعِصَابَةَ بِالشَّهَادَةِ إِلَّا أَنَّ الْوَلِيدَ جَعَلَ الْحَدِيثَ عَنْ جُبَيْرٍ عَنْ ذِي مِخْبَرٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَبُو دَاوُد وَرَوَاهُ رَوْحٌ وَيَحْيَى بْنُ حَمْزَةَ وَبِشْرُ بْنُ بَكْرٍ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ كَمَا قَالَ عِيسَى
“Maka saat itulah orang-orang Romawi berkhianat dan berkumpul untuk mengadakan peperangan besar [لِلْمَلْحَمَةِ].”
“Kaum Muslimin lalu segera meraih senjata mereka dan berperang. Allah kemudian memuliakan mereka dengan syahid.”
[Abu Daud no.3741, Shahih : Shahih Abu Daud no.4292-4293, Syaikh al-Albani]

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَيْتُ اللَّيْلَةَ رَجُلَيْنِ أَتَيَانِي فَصَعِدَا بِي الشَّجَرَةَ فَأَدْخَلَانِي دَارًا هِيَ أَحْسَنُ وَأَفْضَلُ لَمْ أَرَ قَطُّ أَحْسَنَ مِنْهَا قَالَا أَمَّا هَذِهِ الدَّارُ فَدَارُ الشُّهَدَاءِ
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Pada malam (Isra' dan Mi'raj) aku ditemui oleh dua malaikat yang mengajakku mendaki sebuah pohon lalu keduanya memasukkan aku ke sebuah negeri yang terbaik dan paling utama yang belum pernah aku melihat yang lebih bailk darinya. Kedua malaikat itu berkata: "Adapun negeri ini adalah negerinya para syuhada’.”[Bukhari no.2582]

فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طُوبَى لِلشَّامِ فَقُلْنَا لِأَيٍّ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لِأَنَّ مَلَائِكَةَ الرَّحْمَنِ بَاسِطَةٌ أَجْنِحَتَهَا عَلَيْهَا
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Beruntunglah bagi penduduk Syam.” Lalu kami bertanya, “Kenapa bisa seperti itu wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Sesungguhnya Malaikat-Nya Yang Maha Pengasih (Allah) telah membentangkan sayapnya di atas negeri Syam.”
[Tirmidzi no.3889, Shahih : Shahih Tirmidzi no.3954, Syaikh al-Albani]

بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا حِينَ قَالَ طُوبَى لِلشَّامِ طُوبَى لِلشَّامِ قُلْتُ مَا بَالُ الشَّامِ قَالَ الْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَجْنِحَتِهَا عَلَى الشَّامِ
Beliau (Rasulullah) bersabda, “Kabar gembira buat Syam, kabar gembira buat Syam.” Maka aku pun bertanya, “Ada apa dengan Syam?” Beliau bersabda, “Para malaikat membentangkan sayap-sayapnya di atas negeri Syam.”
[Ahmad no.20621, Hasan : Musnad Imam Ahmad no.21498, Syaikh Hamzah Ahmad Zain]

Sedangkan Benteng Pertahanan Kaum Muslimin berada di Ghuthah Damaskus Suriah Syam.

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَوْضِعُ فُسْطَاطِ الْمُسْلِمِينَ فِي الْمَلَاحِمِ أَرْضٌ يُقَالُ لَهَا الْغُوطَةُ
Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Benteng Pertahanan kaum Muslimin saat terjadi peperangan yang besar [الْمَلَاحِمِ] terletak pada sebuah wilayah yang bernama al-Ghuthah.”
[Abu Daud no.4022, Shahih : Shahih Abu Daud no.4640, Syaikh al-Albani]

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فُسْطَاطُ الْمُسْلِمِينَ يَوْمَ الْمَلْحَمَةِ الْغُوطَةُ إِلَى جَانِبِ مَدِينَةٍ يُقَالُ لَهَا دِمَشْقُ
bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Benteng pertahanan kaum Muslimin ketika terjadi perang besar [الْمَلْحَمَةِ] adalah di pinggiran kota yang disebut dengan Damaskus.”
[Ahmad no.20732, Shahih : Musnad Imam Ahmad no.21622, Syaikh Hamzah Ahmad Zain]

هُدْنَةٌ تَكُونُ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ بَنِي الْأَصْفَرِ فَيَسِيرُونَ إِلَيْكُمْ عَلَى ثَمَانِينَ غَايَةً قُلْتُ وَمَا الْغَايَةُ قَالَ الرَّايَةُ تَحْتَ كُلِّ رَايَةٍ اثْنَا عَشَرَ أَلْفًا فُسْطَاطُ الْمُسْلِمِينَ يَوْمَئِذٍ فِي أَرْضٍ يُقَالُ لَهَا الْغُوطَةُ فِي مَدِينَةٍ يُقَالُ لَهَا دِمَشْقُ
“Perjanjian di antara kalian dan Bani Ashfar, mereka berjalan mendatangi kalian dalam delapan puluh ghayah.” AKu bertanya, “Apa itu ghayah?” Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam menjawab, “Bendera, di bawah setiap bendera ada dua belas ribu pasukan, benteng pertahanan kaum Muslimin saat itu berada di kawasan yang disebut Ghuthah di kota yang bernama Damaskus.”
[Ahmad no.22860, Shahih : Musnad Imam Ahmad no.23867, Syaikh Hamzah Ahmad Zain]

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يُوشِكُ أَنْ يَرْجِعَ النَّاسُ إِلَى الْمَدِينَةِ حَتَّى تَصِيرَ مَسَالِحُهُمْ بِسِلَاحٍ
Dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, beliau bersabda, “Hampir saja orang-orang kembali ke Madinah hingga benteng-benteng mereka menjadi bersenjata."
[Ahmad no.8848, Hasan : Musnad Imam Ahmad no.9188, Syaikh Hamzah Ahmad Zain]

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوشِكُ الْمُسْلِمُونَ أَنْ يُحَاصَرُوا إِلَى الْمَدِينَةِ حَتَّى يَكُونَ أَبْعَدَ مَسَالِحِهِمْ سَلَاحِ
عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ وَسَلَاحِ قَرِيبٌ مِنْ خَيْبَرَ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Hampir saja kaum Muslimin terkepung hingga Madinah, sampai-sampai batas akhir pertahanan mereka adalah Silah.”
Dari az-Zuhri, ia berkata; “Silah adalah nama tempat yang dekat dengan Khaibar.”
[Abu Daud no.3709, Shahih : Abu Daud no.4250-4251, Syaikh al-Albani]

Kemudian Kaum Muslimin mengalahkan bangsa Romawi dan menaklukkan Konstantinopel yang memiliki kota di darat dan di laut.

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَمِعْتُمْ بِمَدِينَةٍ جَانِبٌ مِنْهَا فِي الْبَرِّ وَجَانِبٌ مِنْهَا فِي الْبَحْرِ قَالُوا نَعَمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَغْزُوَهَا سَبْعُونَ أَلْفًا مِنْ بَنِي إِسْحَقَ فَإِذَا جَاءُوهَا نَزَلُوا فَلَمْ يُقَاتِلُوا بِسِلَاحٍ وَلَمْ يَرْمُوا بِسَهْمٍ قَالُوا لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ فَيَسْقُطُ أَحَدُ جَانِبَيْهَا قَالَ ثَوْرٌ لَا أَعْلَمُهُ إِلَّا قَالَ الَّذِي فِي الْبَحْرِ ثُمَّ يَقُولُوا الثَّانِيَةَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ فَيَسْقُطُ جَانِبُهَا الْآخَرُ ثُمَّ يَقُولُوا الثَّالِثَةَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ فَيُفَرَّجُ لَهُمْ فَيَدْخُلُوهَا فَيَغْنَمُوا فَبَيْنَمَا هُمْ يَقْتَسِمُونَ الْمَغَانِمَ إِذْ جَاءَهُمْ الصَّرِيخُ فَقَالَ إِنَّ الدَّجَّالَ قَدْ خَرَجَ فَيَتْرُكُونَ كُلَّ شَيْءٍ وَيَرْجِعُونَ
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ مَرْزُوقٍ حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ عُمَرَ الزَّهْرَانِيُّ حَدَّثَنِي سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ حَدَّثَنَا ثَوْرُ بْنُ زَيْدٍ الدِّيلِيُّ فِي هَذَا الْإِسْنَادِ بِمِثْلِهِ
Bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda, “Pernahkah kalian mendengar sebuah kota yang pada satu sisinya terdapat daratan dan pada sisi yang lain terdapat lautan?" Para sahabat menjawab, “Ya, wahai Rasulullah.” Beliau melanjutkan, “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kota itu diperangi oleh tujuh puluh ribu orang dari keturunan bani Ishaq. Jika mereka telah mendatanginya, mereka turun ke medan perang akan tetapi mereka tidak memerangi dengan menggunakan senjata pedang ataupun panah. Mereka hanya mengucapkan [لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ] lalu salah satu sisinya pun dapat ditaklukkan -Tsaur berkata, ‘Yang aku tahu beliau hanya menyebut, Yang terdapat dilautan’- kemudian untuk yang kedua kalinya mereka mengucapkan [لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ] lalu satu sisi yang lainnya pun dapat ditaklukkan, kemudian untuk yang ketiga kalinya mereka mengucapkan [لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ] lalu dibukakanlah benteng pertahanan mereka sehingga mereka dapat memasukinya dan mengambil harta rampasannya. Dan ketika mereka sedang membagi-bagikan harta rampasan tiba-tiba terdengar sebuah teriakan, ‘Sesungguhnya Dajjal telah muncul.’ Merekapun meninggalkan segala sesuatu yang ada dan pulang kembali (ke negeri mereka).” [Muslim no.5199]

Ahlul Kitab menyebutkan bahwasannya ketika menikahi Rifqah bintu Bitau-il, Ishaq ‘alaihi Sallam berusia empat puluh tahun, dan ketika itu ayahnya, Ibrahim ‘alaihi Sallam pun masih hidup. Rifqah adalah seorang wanita mandul, lalu Ishaq berdoa kepada Allah Ta’ala hingga akhirnya bisa hamil. Maka lahirlah darinya dua orang anak laki-laki.
1. Bernama ‘Aishu, yang oleh bangsa Arab disebut dengan al-‘Ish, yang dia adalah nenek moyang bangsa Romawi.
2. Bernama Ya’qub, dialah Israil yang kepadanya Bani Israil menasabkan diri.
[Qishahul Anbiyaa’ Ibnu Katsir, Tahqiq Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali]

Kemudian keluarlah al-Qaim al-Masih ad-Dajjal Imam Mahdi al-Muntazhar Syiah Rafidhah dari Timur yaitu Isfahan, Khuza, Karman, Sijan, Khurasan Tehran, Khurasan Utara, Khurasan Selatan dan Khurasan Razavi yang kesemuanya berada di negari Iran sang pengusung Agama Syiah Rafidhah.

Jihad Suriah Perang Akhir Zaman Melawan Syiah

رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَتْبَعُ الدَّجَّالَ مِنْ يَهُودِ أَصْبَهَانَ سَبْعُونَ أَلْفًا عَلَيْهِمْ الطَّيَالِسَةُ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Dajjal diikuti oleh Yahudi Ashbahan [أَصْبَهَانَsebanyak tujuh puluh ribu orang, mereka mengenakan pakaian ath-Thayalisah [الطَّيَالِسَةُ]. [Muslim no.5237]

وَأَصْبَهَانُ بِفَتْحِ الْهَمْزَةِ وَكَسْرِهَا وبالياء وَالْفَاءِ
[أصبهان], (diriwayatkan) dengan fathah pada hamzah [أَصْبَهَانُ] (Ashbahan) dan juga dengan kasrah pada hamzah [إِصْبَهَانُ] (Ishbahan). Begitu pula dengan huruf ba-nya [لياء], (juga diriwayatkan) dengan huruf fa [إِصْفَهَانُ] (Ishfahan).
[Syarah Shahih Muslim 18/86, Imam an-Nawawi]

Isfahan (Persia: [اصفهان] Esfahan), secara historis juga diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai Ispahan, Sepahan, Esfahan atau Hispahan, adalah ibu kota Provinsi Isfahan di Iran, yang terletak sekitar 340 kilometer (211 mil) selatan Teheran. Yang memiliki populasi 1.583.609 dan merupakan kota terbesar ketiga Iran setelah Teheran dan Mashhad. Wilayah The Greater Isfahan memiliki populasi 3.793.101 di tahun 2011 Sensus, wilayah metropolitan terpadat kedua di Iran setelah Teheran.
[en.wikipedia.org/wiki/Isfahan]

رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الدَّجَّالُ يَخْرُجُ مِنْ أَرْضٍ بِالْمَشْرِقِ يُقَالُ لَهَا خُرَاسَانُ يَتْبَعُهُ أَقْوَامٌ كَأَنَّ وُجُوهَهُمْ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda : “Dajjal akan muncul dari suatu negeri di timur yang bernama Khurasan [خُرَاسَانُ], ia diikuti oleh kaum-kaum, wajah mereka seperti perisai yang ditambal.”
[Tirmidzi no.2163, Shahih : Shahih Tirmidzi no.2237, Syaikh al-Albani]

Khurasan (Persia: [استان خراسان]) (juga tercantum sebagai Khurasan dan Khorassan, yang pada zaman dahulu disebut dengan Traxiane yaitu selama periode Helenistik dan Parthia) (Khurasan) adalah sebuah provinsi di timur laut Iran, namun secara historis mengacu kepada daerah timur yang jauh lebih luas hingga timur laut Kekaisaran Persia. Nama Khurasan adalah bahasaPersia yang berarti "di mana tempat matahari terbit." Nama itu diberikan kepada provinsi timur Persia selama periode Kekaisaran Sassanid.
Khurasan adalah provinsi terbesar Iran sampai ia (Khurasan) dibagi menjadi tiga provinsi pada bulan September 2004 :
Khurasan Utara, dengan ibu kotanya : Bojnourd, daerah lainnya : Shirvan, Esfarayen, Garmeh dan Jajarm, dan Maneh dan Samalgan.
Khurasan Selatan, dengan ibu kotanya : Birjand, daerah lainnya : Ferdows, Qaen, Nehbandan, Sarayan, Sarbisheh dan Darmian.
Khurasan Razavi, dengan ibu kotanya : Masyhad, daerah lainnya: Sabzevar, Neyshabour, Torbat-e-Heydariyeh, Quchan, Torbat-e Jam, Ziegler, Taybad, Gonabad, Dargaz, Sarakhs, Chenaran, Fariman, Khaf, Roshtkhar, Bardaskan, Kalat dan Khalil Abad.
[en.wikipedia.org/wiki/Khorasan_Province]

رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَيَنْزِلَنَّ الدَّجَّالُ خُوزَ وَكَرْمَانَ فِي سَبْعِينَ أَلْفًا وُجُوهُهُمْ كَالْمَجَانِّ الْمُطْرَقَةِ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam Bersabda: “Sungguh Dajjal akan turun di Khuza [خُوزَ] dan Karman [كَرْمَانَ] kepada tujuh puluh ribu orang, wajah mereka seperti perisai yang ditambal.”
[Ahmad no.8099, Shahih : Musnad Imam Ahmad no.8434, Syaikh Ahmad Muhammad Syakir]

Provinsi Khuzestan (Persia: [استان خوزستان], Ostan-e Khuzestan), adalah salah satu dari 31 provinsi di Iran. Yang berada di barat daya negara tersebut (Iran), berbatasan dengan Provinsi Basra Irak dan Teluk Persia. Ibukotanya adalah Ahvaz yang meliputi area seluas 63.238 km².
Kalimat "Khouzi" mengacu pada orang-orang yang membuat gula mentah dari ladang tebu yang berasal dari dataran Sassania utara sampai ke sisi Sungai Dez di Dezful. Khouzhestan telah (berubah) menjadi tanah Khouzhies yang mengolah tebu hingga hari ini di Haft Tepe. Nama Khuzestan berarti "The Land of the Khuzi", yang mengacu pada penduduk asli provinsi ini, yaitu orang-orang "Susian" (Persia periode kuno dikenal sebagai "Huza" , Persia periode pertengahan dikenal sebagai "Khuzi" ((sedangkan) nama “Shushan” bersumber dari bahasa Ibrani)) di saat yang sama dalam perubahan (kalimat) yang beragam, bahwa Persia kuno (juga) berubah nama dari “Sindh” menjadi “Hind").
[en.wikipedia.org/wiki/Khuzestan_Province]

Provinsi Kerman (Persia: [استان کرمان], Ostan-e Kerman) adalah salah satu dari 31 provinsi di Iran. Kerman berada di sebelah tenggara Iran dengan pusat administrasinya di kota Kerman. Disebut pada zaman kuno sebagai Achamenid satrapy dari Carmania, yang merupakan provinsi terbesar kedua Iran dengan luas 180.726 km².
[en.wikipedia.org/wiki/Kerman_Province]

رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يَكُونُ لِلْمُسْلِمِينَ ثَلَاثَةُ أَمْصَارٍ مِصْرٌ بِمُلْتَقَى الْبَحْرَيْنِ وَمِصْرٌ بِالْحِيرَةِ وَمِصْرٌ بِالشَّامِ فَيَفْزَعُ النَّاسُ ثَلَاثَ فَزَعَاتٍ فَيَخْرُجُ الدَّجَّالُ فِي أَعْرَاضِ النَّاسِ فَيَهْزِمُ مَنْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ فَأَوَّلُ مِصْرٍ يَرِدُهُ الْمِصْرُ الَّذِي بِمُلْتَقَى الْبَحْرَيْنِ فَيَصِيرُ أَهْلُهُ ثَلَاثَ فِرَقٍ فِرْقَةٌ تَقُولُ نُشَامُّهُ نَنْظُرُ مَا هُوَ وَفِرْقَةٌ تَلْحَقُ بالْأَعْرَابِ وَفِرْقَةٌ تَلْحَقُ بِالْمِصْرِ الَّذِي يَلِيهِمْ وَمَعَ الدَّجَّالِ سَبْعُونَ أَلْفًا عَلَيْهِمْ السِّيجَانُ وَأَكْثَرُ تَبَعِهِ الْيَهُودُ وَالنِّسَاءُ ثُمَّ يَأْتِي الْمِصْرَ الَّذِي يَلِيهِ فَيَصِيرُ أَهْلُهُ ثَلَاثَ فِرَقٍ فِرْقَةٌ تَقُولُ نُشَامُّهُ وَنَنْظُرُ مَا هُوَ وَفِرْقَةٌ تَلْحَقُ بالْأَعْرَابِ وَفِرْقَةٌ تَلْحَقُ بِالْمِصْرِ الَّذِي يَلِيهِمْ بِغَرْبِيِّ الشَّامِ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Kaum muslimin akan memiliki tiga negeri, satu negeri di pertemuan dua laut [بِمُلْتَقَى الْبَحْرَيْنِ], satu di Hirah (Irak) dan satu negeri di Syam. Lalu manusia akan mengalami tiga kali masa ketakutan. Kemudian keluarlah Dajjal di hadapan manusia, dan ia akan membuat kerusakan dari arah timur. Negeri yang pertama kali dimasukinya adalah negeri yang ada di pertemuan dua laut, hingga penduduk negeri itu akan terpecah menjadi tiga kelompok; kelompok pertama akan mengatakan, ‘Kita akan menguji dan melihatnya siapa sebenarnya dia.’ Kelompok kedua akan bergabung orang-orang Arab dusun. Dan kelompok ketiga akan bergabung dengan negeri setelahnya. Adapun Dajjal, maka yang akan bergabung bersama sebanyak tujuh puluh ribu orang yang semuanya mengenakan [السِّيجَانُ]. Kebanyakan pengikutnya adalah orang-orang Yahudi dan para wanita. Kemudian Dajjal memasuki negeri yang kedua, lalu penduduk itu pun menjadi tiga kelompokKelompok pertama akan berkata, ‘Kita akan menguji dan melihatnya siapa sebenarnya dia.’ Kemudiankelompok kedua ikut bergabung dengan orang-orang Arab dusun. Dan kelompok ketiga akan bergabung dengan negeri setelahnya di sebelah barat wilayah Syam.”
[Ahmad no.17226, Hasan : Musnad Imam Ahmad no.17826, Syaikh Hamzah Ahmad Zain]

Lalu turunlah Nabi ‘Isa ‘alaihi Salam ke dunia di sebelah timur Damaskus Syam di Menara Putih.

سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي يُقَاتِلُونَ عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ قَالَ فَيَنْزِلُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَقُولُ أَمِيرُهُمْ تَعَالَ صَلِّ لَنَا فَيَقُولُ لَا إِنَّ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ أُمَرَاءُ تَكْرِمَةَ اللَّهِ هَذِهِ الْأُمَّةَ
Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Akan senantiasa ada dari umatku sekelompok orang yang berperang di atas kebenaran, mereka akan selalu nampak hingga hari kiamat.” Beliau bersabda lagi, “Lalu turunlah Isa bin Maryam, lalu pemimpin mereka berkata, ‘Kemarilah, pimpinlah kami shalat.’ Isa lalu berkata, ‘Tidak, sesungguhnya sebagaian kalian atas sebagian yang lain adalah pemimpin, sebagai bentuk pemuliaan Allah terhadap umat ini.’” [Muslim no.225]

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي يُقَاتِلُونَ عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ عَلَى مَنْ نَاوَأَهُمْ حَتَّى يُقَاتِلَ آخِرُهُمْ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda, “Akan senantiasa ada sekelompok dari umatku yang berperang di atas kebenaran dalam keadaan unggul atas orang-orang yang memusuhi mereka hingga orang terakhir di antara mereka memerangi al-Masih ad-Dajjal.”
[Abu Daud no.2125, Shahih : Shahih Abu Daud no.2484, Syaikh al-Albani]

ثُمَّ يَنْزِلُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ عِنْدَ الْمَنَارَةِ الْبَيْضَاءِ شَرْقِيَّ دِمَشْقَ فَيُدْرِكُهُ عِنْدَ بَابِ لُدٍّ فَيَقْتُلُهُ
Kemudian Isa bin Maryam akan turun di sisi menara putih, sebelah timur kota Damaskus. Lalu ia menemukan Dajjal di pintu Ludd, lantas ia pun membunuhnya."
[Abu Daud no.3764, Shahih : Shahih Abu Daud no.4321, Syaikh al-Albani]

Dajjal pun akhirnya dibunuh oleh Nabi ‘Isa ‘alaihi Sallam di Ludd Palestina dan Yahudi dibinasakan. Kemudian muncullah Ya’juj dan Ma’juj.

إِذْ بَعَثَ اللَّهُ الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ فَيَنْزِلُ عِنْدَ الْمَنَارَةِ الْبَيْضَاءِ شَرْقِيَّ دِمَشْقَ بَيْنَ مَهْرُودَتَيْنِ وَاضِعًا كَفَّيْهِ عَلَى أَجْنِحَةِ مَلَكَيْنِ إِذَا طَأْطَأَ رَأْسَهُ قَطَرَ وَإِذَا رَفَعَهُ تَحَدَّرَ مِنْهُ جُمَانٌ كَاللُّؤْلُؤِ فَلَا يَحِلُّ لِكَافِرٍ يَجِدُ رِيحَ نَفَسِهِ إِلَّا مَاتَ وَنَفَسُهُ يَنْتَهِي حَيْثُ يَنْتَهِي طَرْفُهُ فَيَطْلُبُهُ حَتَّى يُدْرِكَهُ بِبَابِ لُدٍّ فَيَقْتُلُهُ ثُمَّ يَأْتِي عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ قَوْمٌ قَدْ عَصَمَهُمْ اللَّهُ مِنْهُ فَيَمْسَحُ عَنْ وُجُوهِهِمْ وَيُحَدِّثُهُمْ بِدَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ فَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ إِذْ أَوْحَى اللَّهُ إِلَى عِيسَى إِنِّي قَدْ أَخْرَجْتُ عِبَادًا لِي لَا يَدَانِ لِأَحَدٍ بِقِتَالِهِمْ فَحَرِّزْ عِبَادِي إِلَى الطُّورِ وَيَبْعَثُ اللَّهُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ فَيَمُرُّ أَوَائِلُهُمْ عَلَى بُحَيْرَةِ طَبَرِيَّةَ فَيَشْرَبُونَ مَا فِيهَا وَيَمُرُّ آخِرُهُمْ فَيَقُولُونَ لَقَدْ كَانَ بِهَذِهِ مَرَّةً مَاءٌ وَيُحْصَرُ نَبِيُّ اللَّهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ حَتَّى يَكُونَ رَأْسُ الثَّوْرِ لِأَحَدِهِمْ خَيْرًا مِنْ مِائَةِ دِينَارٍ لِأَحَدِكُمْ الْيَوْمَ فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللَّهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ فَيُرْسِلُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ النَّغَفَ فِي رِقَابِهِمْ فَيُصْبِحُونَ فَرْسَى كَمَوْتِ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ
“Allah mengutus al-Masih bin Maryam. Al-Masih turun di dekat menara putih sebelah timur Damaskus, dengan mengenakan pakaian dua warna, ia meletakkan kedua telapak tangannya di atas sayap dua Malaikat. Apabila ia menundukkan kepalanya maka turun tetes-tetes air, dan apabila ia mengangkatnya maka berjatuhanlah butir-butir mutiara laksana permata. Tidak halal bagi seorang kafir yang mendapati aroma nafas al-Masih kecuali ia meninggal, padahal nafasnya menjangkau sejauh tatap matanya. Al-Masih mencari Dajjal hingga berhasil menangkapnya di pintu gerbang Ludd, lalu al-Masih membunuhnya. Kemudian Isa bin Maryam mendatangi suatu kaum yang dijaga oleh Allah dari Dajjal, Isa mengusap wajah mereka dan memberitahukan kedudukan mereka di Surga. Pada saat demikian, Allah mewahyukan kepada Isa, “Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku yang tak ada kemampuan bagi seorang pun untuk memerangi mereka, maka selamatkanlah hamba-hamba-Ku ke bukit.” Kemudian Allah mengeluarkan Ya’juj dan Ma’juj, mereka turun ke segala penjuru dari tempat yang tinggi. Kelompok mereka yang pertama melewati telaga Thabariyyah, mereka meminum airnya hingga habis. Kelompok mereka yang terakhir kewat pula, mereka berkata, “Sungguh di tempat ini dulu ada air.” Nabiyullah Isa ‘alaihi Salam dan para Shahabatnya terkepung, sehingga pada saat itu sebuah kepala sapi lebih berharga bagi mereka daripada uang seratus dinar bagi kalian sekarang ini. Nabiyullah Isa ‘alaihi Salam dan para Shahabatnya berdoa semoga Allah menghancurkan Ya’juj dan Ma’juj, lalu Allah menimpakan kepada mereka penyakit (parasit larva) di leher, sehingga mereka mati bergelimpangan layaknya kematian satu orang.” [Muslim no.5228]

Yahudi telah melakukan kejahatan yang kedua dengan membantu al-Qaim al-Masih ad-Dajjal Imam Mahdi al-Muntazhar Syiah Rafidhah dalam menjajah al-Masjidil Aqsa di Palestina, hingga Allah akan mengirimkan Hamba-Hamba-Nya kembali untuk membinasakan Yahudi dengan sehabis-habisnya dan mengeluarkan mereka (Yahudi) dari Masjidil Aqsa hingga batu dan pohon pun akan berbicara.

وَقَضَيْنا إِلى بَنِي إِسْرائِيلَ فِي الْكِتابِ لَتُفْسِدُنَّ فِي الْأَرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيراً (4) فَإِذا جاءَ وَعْدُ أُولاهُما بَعَثْنا عَلَيْكُمْ عِباداً لَنا أُولِي بَأْسٍ شَدِيدٍ فَجاسُوا خِلالَ الدِّيارِ وَكانَ وَعْداً مَفْعُولاً (5) ثُمَّ رَدَدْنا لَكُمُ الْكَرَّةَ عَلَيْهِمْ وَأَمْدَدْناكُمْ بِأَمْوالٍ وَبَنِينَ وَجَعَلْناكُمْ أَكْثَرَ نَفِيراً (6) إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَها فَإِذا جاءَ وَعْدُ الْآخِرَةِ لِيَسُوؤُا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَما دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيراً (7) عَسى رَبُّكُمْ أَنْ يَرْحَمَكُمْ وَإِنْ عُدْتُمْ عُدْنا وَجَعَلْنا جَهَنَّمَ لِلْكافِرِينَ حَصِيراً (8)
Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: “Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali  dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar”.
Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.
Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.
Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat(Nya) kepadamu; dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan) niscaya Kami kembali (mengazabmu) dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman.
[QS. Al-Israa’ : 4-8]

وَقَوْلُهُ: فَإِذا جاءَ وَعْدُ الْآخِرَةِ أي الكرة الآخرة، أي إذا أفسدتم الكرة الثانية وجاء أعداؤكم لِيَسُوؤُا وُجُوهَكُمْ أَيْ يُهِينُوكُمْ وَيَقْهَرُوكُمْ، وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ أَيْ بَيْتَ الْمَقْدِسِ كَما دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ أَيْ فِي الَّتِي جَاسُوا فِيهَا خِلَالَ الدِّيَارِ
Firman Allah Ta’ala, [فَإِذا جاءَ وَعْدُ الْآخِرَةِ] “Dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua,” Maksudnya adalah apabila kamu melakukan kerusakan yang kedua kalinya. Dan telah datang musuh-musuh kalian [لِيَسُوؤُا وُجُوهَكُمْ] “Untuk menyuramkan muka-muka kamu” Maksudnya adalah untuk menindas dan menghinakan kamu. [وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ] “Mereka masuk ke dalam mesjid,” yaitu Baitul Maqdis [كَما دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ“Sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama” Yakni ketika mereka merajalela di negeri (kamu).
[Tafsir Ibnu Katsir 5/45, al-Hafidzh Ibnu Katsir]

وَإِنَّهُ سَيَظْهَرُ أَوْ قَالَ سَوْفَ يَظْهَرُ عَلَى الْأَرْضِ كُلِّهَا إِلَّا الْحَرَمَ وَبَيْتَ الْمَقْدِسِ وَإِنَّهُ يَحْصُرُ الْمُؤْمِنِينَ فِي بَيْتِ الْمَقْدِسِ فَيُزَلْزَلُونَ زِلْزَالًا شَدِيدًا ثُمَّ يُهْلِكُهُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى وَجُنُودَهُ حَتَّى إِنَّ جِذْمَ الْحَائِطِ أَوْ قَالَ أَصْلَ الْحَائِطِ وَقَالَ حَسَنٌ الْأَشْيَبُ وَأَصْلَ الشَّجَرَةِ لَيُنَادِي أَوْ قَالَ يَقُولُ يَا مُؤْمِنُ أَوْ قَالَ يَا مُسْلِمُ هَذَا يَهُودِيٌّ أَوْ قَالَ هَذَا كَافِرٌ تَعَالَ فَاقْتُلْهُ
Sungguh ia (Dajjal) akan muncul atau menjelajahi seluruh bumi kecuali Tanah Haram dan Baitul Maqdis, ia akan mengepung kaum Mukminin di Baitul Maqdis dan berbuat kerusakan yang sangat dahsyat hingga Allah Tabaraka wa Ta’ala membinasakannya bersama pasukannya, sehingga akar pohon atau batang pohon (berkata Hasan al-Asyyab) yaitu pohon akan berseru atau mengatakan, “Wahai Mukmin atau wahai Muslim, ini ada orang Yahudi,” atau berkata, “ini ada orang kafir, kemarilah dan bunuhlah ia!”
[Ahmad no.19318, Shahih : Musnad Imam Ahmad no.20054, Syaikh Hamzah Ahmad Zain]

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ فَيَقْتُلُهُمْ الْمُسْلِمُونَ حَتَّى يَخْتَبِئَ الْيَهُودِيُّ مِنْ وَرَاءِ الْحَجَرِ وَالشَّجَرِ فَيَقُولُ الْحَجَرُ أَوْ الشَّجَرُ يَا مُسْلِمُ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ إِلَّا الْغَرْقَدَ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ الْيَهُودِ
Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda, “Hari Kiamat tidak akan terjadi hingga kaum Muslimin memerangi Yahudi lalu kaum muslimin membunuh mereka hingga orang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, batu atau pohon berkata, ‘wahai Muslim, wahai hamba Allah, ini orang Yahudi ada di belakangku, kemarilah, bunuhlah dia,’ kecualipohon gharqad, ia adalah pohon Yahudi'.” [Muslim no.5203]

Ketika Nabi Isa ‘alaihi Sallam turun, maka salib akan dipatahkan, babi akan dibunuh serta jizyah akan dihapuskan, sehingga perdamaian akan terwujud.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَيُوشِكَنَّ أَنْ يَنْزِلَ فِيكُمْ ابْنُ مَرْيَمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَكَمًا مُقْسِطًا فَيَكْسِرَ الصَّلِيبَ وَيَقْتُلَ الْخِنْزِيرَ وَيَضَعَ الْجِزْيَةَ وَيَفِيضُ الْمَالُ حَتَّى لَا يَقْبَلَهُ أَحَدٌ
ثُمَّ يَقُولُا أَبُو هُرَيْرَةَ اقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ
وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ }
الْآيَةَ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya. Sungguh, kedatangan (Isa) bin Maryam Shallallahu ‘alaihi wa Sallam kepada kalian untuk menjadi Hakim secara adil akan segera tiba. Dia akan mematahkan salib, membunuh babi serta menghapuskan jizyah (dari orang kafir). Harta akan melimpah ruah, sehingga tidak ada seorang pun yang ingin menerimanya.”
Kemudian Abu Hurairah berkata, “Bacalah jika kalian berkehendak, ‘Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya.’ [Qs. an-Nisaa ': 159].” [Muslim no.220]

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْزِلُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ إِمَامًا عَادِلًا وَحَكَمًا مُقْسِطًا فَيَكْسِرُ الصَّلِيبَ وَيَقْتُلُ الْخِنْزِيرَ وَيُرْجِعُ السَّلْمَ وَيَتَّخِذُ السُّيُوفَ مَنَاجِلَ وَتَذْهَبُ حُمَةُ كُلِّ ذَاتِ حُمَةٍ وَتُنْزِلُ السَّمَاءُ رِزْقَهَا وَتُخْرِجُ الْأَرْضُ بَرَكَتَهَا حَتَّى يَلْعَبَ الصَّبِيُّ بِالثُّعْبَانِ فَلَا يَضُرُّهُ وَيُرَاعِي الْغَنَمَ الذِّئْبُ فَلَا يَضُرُّهَا وَيُرَاعِي الْأَسَدُ الْبَقَرَ فَلَا يَضُرُّهَا
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Isa bin Maryam akan turun sebagai Imam dan Hakim yang adil, kemudian ia akan menghancurkan salib, membunuh babi dan mengembalikan perdamaian, pedang-pedang akan kembali ke dalam sarungnya, setiap yang beracun akan kembali ke tempat asalnya, langit akan menurunkan rizki dan bumi akan mengeluarkan barakahnya sehingga seorang anak kecil akan bermain-main dengan seekor ular dan tidak membahayakannya, serigala menggembalakan kambing dan tidak membahayakannya, singa mengembalakan sapi dan tidak membahayakannya.”
[Ahmad no.9871, Shahih : Musnad Imam Ahmad no. 10210, Syaikh Hamzah Ahmad Zain]

فَسَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا تَزَالُ عِصَابَةٌ مِنْ أُمَّتِي يُقَاتِلُونَ عَلَى أَمْرِ اللَّهِ قَاهِرِينَ لِعَدُوِّهِمْ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ حَتَّى تَأْتِيَهُمْ السَّاعَةُ وَهُمْ عَلَى ذَلِكَ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ أَجَلْ ثُمَّ يَبْعَثُ اللَّهُ رِيحًا كَرِيحِ الْمِسْكِ مَسُّهَا مَسُّ الْحَرِيرِ فَلَا تَتْرُكُ نَفْسًا فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ الْإِيمَانِ إِلَّا قَبَضَتْهُ ثُمَّ يَبْقَى شِرَارُ النَّاسِ عَلَيْهِمْ تَقُومُ السَّاعَةُ
Aku juga pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Akan senantiasa ada dari umatku sekelompok yang berperang di atas perkara Allah, mereka mengalahkan musuh-musuh mereka, dan orang-orang yang menyelisihi mereka tidak akan dapat membahayakan mereka, hingga datang hari kiamat sedangkan mereka masih dalam keadaan seperti itu.” Abdullah pun menimpali, “Benar.” “Kemudian Allah mengirim sebuah angin yang wanginya seperti misk dan lembutnya seperti sutera, tidaklah ia melewati seseorang yang di dalam hatinya terdapat keimanan meskipun hanya seberat biji benih, kecuali ia pasti akan diwafatkannya. Maka tinggallah orang-orang jahat saja, lalu terjadilah hari kiamat.” [Muslim no.3550]