Thursday, May 28, 2015

[ Untuk Pendukung Iran ] Terungkap, Iran Perintahkan Pemboman Atas Muslimin Suriah

Rouhani_ir_President-620x350_iran_syiah
Dalam laporan terbarunya, Zaman Al Wasl (27/05) mengungkapkan pengakuan seorang Kolonel Angkatan Udara rezim Nusyairiyah, bahwa selama ini para pilot Iran dan pejabat militer Iran telah mengendalikan Angkatan Udara Suriah dan bandara-bandara di Suriah. Mereka telah bercokol di bandara-bandara Suriah bahkan sejak Agustus 2011, yaitu enam bulan setelah revolusi Suriah meletus.
Menurut kesaksikan kolonel yang membelot ke pihak Islam, berinisial “N.M”, bahwa 12 pakar militer dari Iran telah masuk ke bandara militer Al-Sho’aerat di pinggiran Homs pada bulan Agustus 2011. Mereka mendapatkan akomodasi spesial yang terpisah dari para personel lain di bandara. Semua pilot dan teknisi asli Suriah dilarang masuk ke bandara mereka, kecuali bagian keamanan bandara.
Sang kolonel juga mengungkapkan, para personel Iran juga menguasai bandara-bandara militer lain, seperti Al-Sin, T4, Domair, Mezzeh, dan Hama.
Bahkan grup militer Iran itu memiliki fasilitas tiga buah drone, juga sebuah pusat kendali dengan alat penyadap, yang menyadap pembicaraan semua personil bandara.
Terungkap bahwa empat orang pilot yaitu Abdullah Solaiman, Ahmed Mansoor, Derboli, dan Dibo, sangat bernafsu untuk membunuhi dan membomi Muslimin Suriah. Bahkan mereka terbang tanpa izin dari komandan Angkatan Udara Suriah.
Beberapa pilot itu terbang selama 15 jam terbang sehari, dan informasi ini dikonfirmasi oleh seorang akuntan yang bekerja di T4. Dia menyebutkan bahwa gaji para pilot mencapai 250 ribu pound Suriah karena banyaknya misi pemboman.
Aktivis Abu Amr al-Homsi menyatakan, para pilot pembunuh Muslimin itu digaji tinggi, dan 80%-nya adalah anggota sekte Alawite (sekte Syiah Nusyairiyah keluarga Asad – Red.)

Kerajaan Saudi Resmi Nyatakan Dua Pejabat Syiah Hizbullah Sebagai Teroris


Dalam lansiran Reuters (27/05), Kerajaan Saudi Arabia secara resmi telah menyatakan dua pejabat senior Hizbullah sebagai teroris. Reuters mengutip pernyataan kantor berita resmi Kerajaan Saudi Arabia, Saudi Press Agency, bahwa Kerajaan Saudi telah membekukan asset para pejabat Hizbullah itu dan memblokir transaksi perbankan mereka di Saudi. Dua tokoh Hizbullah itu bernama Khalil Yusif Harb dan Muhammad Qabalan.
Berikut perincian dua pejabat Hizbullan tersebut, sesuai pernyataan resmi pemerintah Kerajaan Saudi Arabia, seperti dilansir Saudi Press Agency (27/05):
1. Khalil Yusif Harb. Tanggal lahir: 9 October 1958
Khalil Harb bekerja sebagai deputi komandan, kemudian komandan unit militer pusat Hizbullah, dan komandan operasi pusat militer Hizbullah, kemudian mengawasi seluruh operasi militer Hizbullah di Timur Tengah.
Harb juga bertanggung jawab atas aktivitas makar Hizbullah di Yaman, dan terlibat dalam kegiatan politik Hizbullah. Sejak musim panas 2012, Harb telah terlibat dalam transaksi keuangan berjumlah besar di Yaman, dan pada akhir 2012, Harb berkoordinasi dengan sebuah partai politik di Yaman, dengan memberikan bantuan dana dari Hizbullah sebesar $ 50,000.
2. Muhammad Qabalan. Tahun lahir: 1969. Kewarga negaraan: Libanon.
Pemimpin sel teroris Hizbullah, Muhammad Qabalan memulai karirnya sebagai komandan peleton infantri Hizbullah, kemudian sebagai komandan Unit 1800 Hizbullah, dilanjutkan dengan menjadi kepala sel teroris Hizbullah di Mesir, yang mentargetkan objek-objek wisata di Mesir. Qabalan mengendalikan terorismenya dari Libanon.
Pada bulan April 2010, sebuah pengadilan Mesir telah menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup secara in absentia kepada Qabalan.
Pada akhir 2011, Qabalan bekerja dalam unit penyamaran Hizbullah yang beroperasi di Timur Tengah. Qabalan juga masih memegang peranan penting dalam pengawasan aktivitas Hizbullah dengan tujuan menciptakan instabilitas, melakukan serangan terorisme, dan terlibat dalam aktivitas kriminal dan illegal di seluruh dunia.