Saturday, July 25, 2015

Raj’ah, Aqidah Busuk Syi’ah Imamiyah Rafidhah

Bagi yang mengetahui Syi’ah dengan rinci, niscaya dia akan mengetahui berbagai keyakinan2 rusak, busuk, menjijikan sekaligus konyol yang ada di dalam Syi’ah, dan salah satu diantara keyakinan2 yang rusak, busuk, dan menjijikan sekaligus konyol di dalam ajaran orang2 Syi’ah itu adalah ar-Raj’ah.
Salah seorang ulama Rafidhah, yakni Al-Mufid mengatakan:

اتفقت الإمامية على وجوب رجعة كثير من الأموات
“Syi’ah imamiyiah telah sepakat akan wajibnya raj’ah dari sebagian besar umat.”
(Awailul-Maqalat hal.51)
Ya, raj’ah ini adalah salah satu keyakinan Syi’ah imamiyah rafidhah yang disepakati oleh ulama2 besar mereka. ‘Aqidah raj’ah ini adalah salah satu ‘aqidah yang busuk, menjijikan sekaligus konyol sebab :

1. Di dalam raj’ah ini terkandung pengingkaran Syi’ah terhadap nubuwat Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam…
2. Di dalam raj’ah ini terkandung khayalan dan kedustaan Syi’ah atas nama Nabi dan Ahlul-Baitnya…
3. Di dalam raj’ah terkandung kebusukan hati Syi’ah terhadap istri dan sahabat2 Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, dan….
4. Di dalam raj’ah ini terkandung kejahilan Syi’ah terhadap Kitabullah…

Insya Allah, kali ini kita akan sedikit membahas tentang raj’ah dan rinciannya…

Pertama : Apa itu Ar-Raj’ah?

Raj’ah ini adalah salah satu keyakinan bathil dan rusak orang2 Syi’ah yang maksudnya adalah bahwa setelah munculnya Mahdi ghaib Syi’ah sebelum hari kiamat, maka segolongan orang2 mu’min dan segolongan orang2 yang sangat jahat, kafir serta para penentang akan kembali ke dunia ini.
Golongan pertama dikatakan akan mendapat kedudukan dan balasan yang baik, sedangkan golongan kedua dikatakan akan mendapatkan siksaan.

Seorang ulama Syi’ah di masa sekarang, yakni Ja’far As-Subhani mengatakan bahwa Al-Mufid mengatakan :
والرجعه عندنا تختص بمن محض الايمان ومحض الكفر دون ما سوى هذين الفريقين
“Raj’ah di sisi kami adalah khusus untuk orang2 yang murni keimanannya dan juga murni kekafirannya, dan bukan untuk orang2 selain kedua golongan ini.”
(Adhwa ‘ala ‘Aqaid Syi’ah Imamiyah hal.462)

Dikatakan pula oleh ulama Rafidhah bernama Hasyim al-Bahrani dalam salah satu riwayatnya :
ولا يرجع الا من محض الايمان محضاً, ومن محض الكفر محضاً
“Tidaklah akan mengalami raj’ah kecuali orang2 yang murni keimanannya dan orang2 yang murni kekafirannya.”
(Madinatul-Ma’ajiz 3/92)

Ya, aqidah Raj’ah ini bukanlah ‘Aqidah yang baru muncul di masa sekarang, akan tetapi ini adalah keyakinan milik Syi’ah Rafidhah ekstrem sejak zaman dahulu yang diwariskan turun temurun hingga ke masa sekarang yang diyakini oleh ulama2 besar dan ayatusy-syi’ah2 hingga ke orang2 awamnya.

Beberapa ratus tahun yang lalu, Al-Hafizh ibnu Hajar rahimahullah bahkan telah menyebutkan tentang ‘Aqidah Raj’ah ini, yang menjadi salah satu ciri dari Syi’ah Rafidhah ekstrem.

Al-Hafizh rahimahullah mengatakan :
فمن قدمه على أبي بكر وعمر فهو غال في تشيعه ويطلع عليه رافضي، وإلا فشيعي، فإن انضاف إلى ذلك السب أو التصريح بالبغض فغال في الرفض، وإن اعتقد الرجعة إلى الدنيا فأشد في الغلو
“Orang Syi’ah yang mengutamakan ‘Ali di atas Abu Bakar dan ‘Umar, maka dia adalah Syi’ah yang ghuluw, dan dinisbatkan kepadanya sebutan Raafidhah, jika tidak maka hanya sekedar Syi’ah.
Jika bersamaan dengan itu, dia juga mencela dan terang2an membenci Abu Bakar dan ‘Umar, maka dia adalah Rafidhah yang ghuluw. Jika disertai dengan keyakinan Raj’ah, maka dia adalah Rafidhah yang sangat-sangat ghuluw.”
(Hadyus-Sari hal.459)

Lebih jauh lagi, ‘aqidah raj’ah ini, selain merupakan keyakinan orang2 Syi’ah rafidhah sejak ratusan tahun yang lalu melalui bapak mereka yakni ‘Abdullah bin Saba, maka keyakinan ini juga merupakan keyakinannya orang2 Arab di masa Jahiliyah dahulu, sebelum datangnya Islam.

Ibnu Manzhur mengatakan :
والرجعة : مذهب قوم من العرب في الجاهلية معروف عندهم ، ومذهب طائفة من فرق المسلمين من أولي البدع والأهواء ، يقولون : إن الميت يرجع إلى الدنيا ويكون فيها حيا كما كان ، ومن جملتهم طائفة من الرافضة يقولون : إن علي بن أبي طالب - كرم الله وجهه - مستتر في السحاب فلا يخرج مع من خرج من ولده حتى ينادي مناد من السماء : اخرج مع فلان

“Raj’ah ini adalah madzhabnya sebagian orang Arab di masa Jahiliayah yang sudah ma’ruf di sisi mereka. Dan raj’ah ini juga merupakan madzhabnya sekelompok firqah Islam pada masa awal munculnya kebid’ahan dan ahlul-hawa…
Diantara mereka adalah kelompok Rafidhah yang mengatakan : “Sesungguhnya ‘Ali bin Abi Thalib bersembunyi di awan dan tidak akan keluar bersama keturunan2nya sampai ada suara yang menyeru dari langit : “Keluarlah bersama si fulan.”
(Lisanul-‘Arab 6/107)

Hal ini juga terkonfirmasi melalui riwayat yang disebutkan oleh imam Ahmad rahimahullah dari ‘Ashim bin Dhamrah yang pernah berkata kepada Al-Hasan bin ‘Ali radhiyallaahu ‘anhu :
إن الشيعة يزعمون أن عليًا يرجع. قال الحسن: كذب أولئك الكذابون، لو علمنا ذاك ما تزوج نساؤه، ولا قسمنا ميراثه
“Sesungguhnya Syi’ah meyakini bahwa ‘Ali akan kembali (ke dunia).”
Maka Al-Hasan radhiyallaahu ‘anhu mengatakan : “Mereka tela berdusta. Kalau saja sebelumnya aku tahu hal ini, maka aku tidak akan menikahi wanita2 mereka, dan tidak akan aku bagi waris2 mereka.”
(Musnad Ahmad 2/312. Isnadnya hasan atau shahih)

Ya, inilah ‘Aqidah rusak dan bathil yang dikatakan sebagai kedustaan oleh Al-Hasan bin ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallaahu ‘anhu. Kemudian beliau hukumi orang2 yang memiliki keyakinan seperti ini agar tidak boleh dinikahi dan dibagi warisan mereka, sedangkan larangan untuk menikahi dan membagi waris ini tidaklah dikatakan kecuali terhadap dua jenis orang, yakni orang2 yang sangat rusak kebid’ahannya dan juga orang2 yang dianggap kafir.

Dari sini kita dapat mengetahui betapa rusaknya dan betapa bathilnya ‘Aqidah raj’ah milik orang2 Syi’ah Rafidhah ini.

Kedua : Siapa saja orang mu’min yang akan dihidupkan kembali di dunia pada hari Raj’ah ini?
Diantaranya adalah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan para Nabi lainnya. Kemudian juga ‘Ali radhiyallaahu ‘anhu dan imam2 Ahlul-Bait lainnya.
Al-Majlisi meriwayatkan sebuah dongeng:

ان رسول الله (صلى الله عليه وآله) وعلياً سيرجعان.
“Sesungguhnya Rasulullah dan ‘Ali akan kembali (ke dunia ini).”
(Biharul-Anwar 53/39)

Al-Majlisi melanjutkan dongengnya :

فلم يبعث الله نبيا ولا رسولا إلا رد جميعهم إلى الدنيا حتى يقاتلوا بين يدي علي بن ابي طالب أمير المؤمنين
“Tidaklah seorang Nabi atau Rasul yang diutus oleh Allah kecuali mereka semua akan kembali ke dunia sehingga mereka semua berperang bersama ‘Ali bin Abi Thalib Amirul-mu’minin.”
(Biharul-Anwar 53/41)

Hah??

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, Nabi Adam, Nabi Nuh dan Nabi2 lainya ‘alaihimussalaam akan dihidupkan kembali kedunia ini??

Dan lebih buruk dari itu, Syi’ah malah lebih mengutamakan Al-Husein bin ‘Ali radhiyallaahu ‘anhu dibandingkan Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam sebagai orang yang akan dihidupkan dan dikembalikan pertama kali ke dunia.
Al-Majlisi melanjutkan dongengnya lagi :
أول من تنشق الارض عنه ويرجع الى الدنيا الحسين بن علي (عليه السلام
“Yang pertama kali keluar dari dalam bumi dan kembali ke dunia adalah ‘Al-Husein bin ‘Ali.”
(Biharul-Anwar 53/39)

Dan riwayat2 rusak dan dusta hasil khayalan Syi’ah lainnya yang tidak mungkin disebutkan semuanya di sini.

Atas hal ini, saya hanya ingin mengatakan bahwa, sungguh, ‘Aqidah raj’ah ini hanyalah cermin dari khayalan tingkat tinggi, kedustaan dan kekonyolan orang2 Syi’ah Rafidhah.
Ketiga : Siapa saja orang jahat dan kafir menurut Syi’ah yang akan dihidupkan kembali pada hari Raj’ah ini?
Orang jahat dan kafir menurut Syi’ah yang akan dihidupkan kembali pada hari Raj’ah diantaranya adalah Abu Bakar radhiyallaahu ‘anhu, ‘Umar radhiyallaahu ‘anhu, ‘Aisyah radhiyallaahu ‘anha dan orang2 yang mengikuti Abu Bakar radhiyallaahu ‘anhu dan ‘Umar radhiyallaahu ‘anhu.

Semoga Allah memburukan wajah orang2 Syi’ah Rafidhah atas kedustaan dan permusuhan mereka terhadap istri dan sahabat2 Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam.

Rafidhah busuk bernama Al-Majlisi mengatakan :
إن فرعون قتل بني إسرائيل وظلم ، فأظفر الله موسى بفرعون واصحابه حتى أهلكهم الله ، وكذلك أهل بيت رسول الله صلى*الله*عليه*وآله اصابهم من أعدائهم القتل والغصب ، ثم يردهم الله ويرد أعداءهم إلى الدنيا حتى يقتلوهم
“Sesungguhnya Fir’aun telah memerangi Bani Israil dan berbuat zhalim, maka Allah-pun mengalahkan Fir’aun dan tentara2nya dengan mengutus Musa sehingga Allah membinasakan mereka. Maka, begitupula Ahli Bait Rasulullah, musuh2 mereka telah menimpakan musibah kepada Ahli Bait, memerangi dan merampas hak mereka. Kemudian Allah akan mengembalikan musuh2 Ahlul-Bait itu kedunia sehingga merekapun akan diperangi (oleh Ahlul-Bait-pen)….

أن المراد بفرعون وهامان وجنوده أبوبكر وعمر وأتباعهما
“Adapun yang dimaksud dengan Fir’aun, Hamman dan bala tentaranya ini adalah Abu Bakar, ‘Umar dan yang mengikuti keduanya.”
(Biharul-Anwar 53/54-55)”

Dan dongengan yang menunjukan permusuhan dan kebencian Syi’ah terhadap Abu Bakar dan ‘Umar radhiyallaahu ‘anhuma ini terus berlanjut….

فيبحثون بأيديهم حتى يصلون إليهما. فيخرجان غضين طريين كصورتهما فيكشف عنهما أكفانهما ويأمر برفعهما على دوحة يابسة نخرة فيصلبهما عليها
………………………
ثم يأمر بانزالهما فينزلان إليه فيحييهما باذن الله تعالى ويأمر الخلائق بالاجتماع، ثم يقص عليهم قصص فعالهما في كل كور
……………………
ثم يصلبهما على الشجرة و يأمر نارا تخرج من الأرض فتحرقهما والشجرة ثم يأمر ريحا فتنسفهما في اليم نسفا.
"Kemudian mereka mencari dengan tangan-tangan mereka, hingga sampai kepada kubur Abu Bakr dan 'Umar, kemudian mengeluarkan jasad Abu Bakr dan 'Umar dengan merendahkan martabat keduanya sebagaimana rupa Abu Bakr dan 'Umar, lalu Imam Mahdi membuka kain kafan Abu Bakr dan 'Umar dan menyuruh untuk mengangkat jasad keduanya di atas pohon besar yang kering lagi rapuh, kemudian di-salib di atas pohon tersebut…..
……………….
Lalu Imam Mahdi menyuruh untuk menurunkan kedua jasadnya (Abu Bakr dan 'Umar) dan Imam Mahdi menghidupkannya kembali dengan Idzin Allah, seraya memerintahkan kepada seluruh manusia untuk berkumpul
………………………….
Di waktu itu juga Imam Mahdi memerintahkan untuk meng-qishas Abu Bakr dan 'Umar dan segenap kezhaliman orang yang hadir saat itu dilimpahkan kepada Abu Bakr dan 'Umar, kemudian keduanya disalib di atas kayu. Setelah itu Imam Mahdi memerintahkan api keluar dari perut bumi hingga membakar kayu dan kedua tubuh Abu Bakr dan 'Umar. Lalu Imam Mahdi memerintahkan angin untuk menghembuskan mereka berdua ke laut menjadi hancur lebur.”
(Biharul-Anwar 53/13-14)

Ini benar2 riwayat dusta yang hanya dimiliki oleh orang2 gila!!

Apakah anda bisa membayangkan ada orang yang normal yang mampu mengatakan perkataan2 seperti riwayat di atas??
Tidakkah hal ini hanya menunjukan kebusukan hati Syi’ah terhadap sahabat2 Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam??

Kemudian....
Rafidhah busuk lainnya bernama Hurr Al-‘Amili meriwayatkan :

أما لو قد قام قائمنا لقد ردّت إليه الحميراء حتّى يجلدها
“Pada saat munculnya Mahdi kami, sungguh dia akan mengembalikan Al-Humaira (yakni ‘Aisyah-pen) kemudian Al-Humaira ini akan diberikan hukuman cambuk.”
(Al-Iqazh hal.252)

Tidakkah hal ini hanya menunjukan kebusukan hati Syi’ah terhadap ibunya orang2 mu'min, 'Aisyah, istri tercinta Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam??
Demi Allah, ini adalah kebusukan dan penyimpangan yang luar biasa.
Barangsiapa yang memeluk Islam, dan mengetahui kedudukan Abu Bakar radhiyallaahu ‘anhu, ‘Umar radhiyallaahu ‘anhu, ‘Aisyah radhiyallaahu ‘anha niscaya dia akan mencintai mereka bertiga, dan tidak akan pernah terlintas dalam benaknya untuk memiliki keyakinan sebagaimana keyakinannya orang2 Syi’ah.

Barangsiapa yang memeluk Islam, dan mengetahui kedudukan Abu Bakar radhiyallaahu ‘anhu, ‘Umar radhiyallaahu ‘anhu, ‘Aisyah radhiyallaahu ‘anha, niscaya dia tidak akan pernah menyangka akan ada orang yang membenci dan memusuhi Abu Bakar radhiyallaahu ‘anhu, ‘Umar radhiyallaahu ‘anhu, ‘Aisyah radhiyallaahu ‘anha dengan sangat luar biasa sebagaimana dilakukan oleh orang2 rusak Syi’ah rafidhah.
Semoga Allah memburukan wajah orang2 Syi'ah imamiyah rafidhah.

Allaahul-musta’an.