Friday, July 3, 2015

“Titik Temu NU - Wahhabi “ , Bahasan “ Isu-isu Pokok” Secara Ilmiyyah Tanpa Hujatan, Untuk Mendamaikan Sesama Ahlus Sunnah [ Bagian I ]

Sekiranya dalam bahasan ini ada tulisan yang bertentangan dengan judul diatas dan mengindikasikan "menang sendiri tanpa dalil yang shahih/sarih " silahkan kirim comments ke abuhuseinalqadisiah@gmail.com. Jazakallah khairan.
" Sekiranya disediakan dua meja, masing-masing kelompok NU-Wahhabi-Syiah diminta untuk mengumpulkan kitab-kitab rujukannya, niscaya NU dan Wahhabi akan terkumpul dimeja yang sama, Syiah dimeja yang lain ! "
Permasalahan timbul dimana syiah menyamar/taqiyah, memakai jaket NU untuk menghujat Wahhabi sesuai instruksi " imamnya di Iran" dan menjauhkan NU dengan Salafi "Wahhabi".
Perlu tampilnya Intelektual NU yang berpegang teguh/ikhlas pada mazhab Syafi'i ( bukan wahm syiah/liberal ) untuk memaparkan pemahamanya terutama yang pokok-pokok terkait dengan manhaj yang dipegang/didakwahkan Salafi "Wahhabi". Diperlukan sikap yang arif dan bermartabat tanpa menghujat/ saling menjatuhkan. sebaiknya secara tertulis dan ada baiknya dibuat Blog khusus yang disetujui kedua belah pihak, dengan skala prioritas pembahasan. juga perlu dikumpulkan semua tulisan-tulisan di media elekronik/cetak yang selama ini tercecer di berbagai blog-blog pribadi yang menjadi ajang perdebatan terkait masala-masalah krusial di tataran umat. Umat Islam cukup mereview pemahaman/pembahasannya di Blog bersama yang akan dibuat. wallahu a'lam

Wahhabiyah dan Nahdlatul Ulama' Titik Temu Nu dan Wahhabiyah
Wahhabiyah dan Nahdlatul Ulama’
Titik Temu Nu dan Wahhabiyah
Rujukan Pertama :

Titik Temu Wahabi-NU

Tampaknya selama ini ada kesalahan informasi tentang Wahabi dan NU. Banyak orang Wahabi yang mendengar informasi tentang NU dari sumber-sumber lain yang bukan karya tulis ulama NU, khususnya Imam Muhammad Hasyim Asy’ari. Sebaliknya, banyak orang NU yang memperoleh informasi tentang Wahabi tidak dari sumber-sumber asli karya tulis ulama-ulama yang menjadi rujukan paham Wahabi. Akibatnya, sejumlah orang Wahabi hanya melihat sisi negatif NU dan banyak orang NU yang melihat sisi negatif Wahabi. Penilaian seperti ini tentulah tidak objektif, apalagi ada faktor eksternal, seperti yang tertulis dalam Protokol Zionisme No 7 bahwa kaum Zionis akan berupaya untuk menciptakan konflik dan kekacauan di seluruh dunia dengan mengobarkan permusuhan dan pertentangan.
selama ini dikesankan bahwa paham Wahabi yang dianut oleh pemerintah dan mayoritas warga Arab Saudi itu berseberangan dengan ajaran Nahdlatul Ulama yang merupakan mayoritas umat Islam Indonesia.
Untuk menilai paham Wahabi, kita haruslah membaca kitab-kitab yang menjadi rujukan paham Wahabi, seperti kitab-kitab karya Imam Ibnu Taymiyyah, Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, dan termasuk kitab-kitab karya Syekh Muhammad bin Abdul Wahab yang kepadanya paham Wahabi itu dinisbatkan.
Sementara untuk mengetahui paham keagamaan Nahdlatul Ulama, kita harus membaca, khususnya kitab-kitab karya Imam Muhammad Hasyim Asy'ari yang mendirikan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama.

Kesamaan ajaran Wahabi dan NU itu justru dalam hal-hal yang selama ini dikesankan sebagai sesuatu yang bertolak belakang antara Wahabi dan NU. Orang yang tidak mengetahui ajaran Wahabi dari sumber-sumber asli Wahabi, maka ia tentu akan terkejut.
Namun, bagi orang yang mengetahui Wahabi dari sumber-sumber asli Wahabi, mereka justru akan mengatakan, "Itulah persamaan antara Wahabi dan NU, mengapa kedua kelompok ini selalu dibenturkan?"

Dalam beragama, baik Wahabi maupun NU, menganut satu mazhab dari mazhab fikih yang empat. Wahabi bermazhab Hanbali dan NU bermazhab salah satu dari mazhab empat: Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali. Di antara titik-titik temu antara ajaran Wahabi dan NU yang jumlahnya puluhan, bahkan ratusan itu adalah sebagai berikut. 
Memang ada perbedaan antara Wahabi dan NU atau antara Imam Ibnu Taymiyyah dan Imam Muhammad Hasyim Asy’ari. Namun, perbedaan itu sifatnya tidak prinsip dan hal itu sudah terjadi sebelum lahirnya Wahabi dan NU.
Dalam praktiknya, baik Wahabi maupun NU, tidak pernah mempermasalahkan keduanya. Banyak anak NU yang belajar di Saudi yang notabenenya adalah Wahabi. Bahkan, banyak jamaah haji warga NU yang shalat di belakang imam yang Wahabi, dan ternyata hal itu tidak menjadi masalah.
Wahabi dan NU adalah dua keluarga besar dari umat Islam di dunia yang harus saling mendukung. Karenanya, membenturkan antara keduanya sama saja kita menjadi relawan gratis Zionis untuk melaksanakan agenda Zionisme, seperti tertulis dalam Protokol Zionisme di atas. Wallahu al-muwaffiq.

Saya mengatakan tidak ada pertentangan antara NU dan Wahabi. Yang ada adalah perbedaan antara ulama-ulama sumber rujukan NU dengan ulama-ulama sumber rujukan “Wahabi”. Perbedaan ini ada jauh sebelum  NU dan “Wahabi” lahir. Jangankan NU dan “Wahabi”, Imam Syafi’i yang hanya satu orang, bisa berbeda pendapat ketika berada di Baghdad dan Mesir. Antara ulama-ulama mazhab Syafi’i juga bisa berbeda pendapat. Tapi perbedaan itu tidak akan keluar dari dua karakter, pertama, tidak menyebabkan kekafiran dan kedua, perbedaan itu sudah ada sebelum NU dan “Wahabi” ada. Jadi tidak perlu dipermasalahkan. Kalau ada yang mengatakan “Wahabi” itu suka mengkafirkan dan membid’ahkan , maka itu fitnah. Saya belajar “Wahabi” 9 tahun. Di dalam kitab-kitab “Wahabi” tidak ada yang menyatakan selain kelompok “Wahabi” itu kafir. Itu fitnah untuk mengadu domba NU dan “Wahabi”. Dan yang memfitnah itu adalah agen zionis. Kalau ada yang mengatakan Tuhannya bukan Allah, baru itu kafir. Jadi perbedaannya hanya dalam hal furu’iyyah, bukan hal yang prinsip. 
Ketika itu, istilah yang lazim bukan “Wahabi” tapi salafi atau taimi. Banyak pandangan beliau yang sama dengan “Wahabi”. Kitab-kitab beliau banyak merujuk pada kitab-kitab Imam  Ibnu Taimiyyah. Imam Ibnu Taimiyyah itu rujukannya “Wahabi”. Tapi kata beliau, “Banyak salafi-salafi yang palsu.” Palsu karena tidak mengikuti ajaran Imam Ibnu Taimiyyah. Contohnya, mereka menilai orang-orang yang bertawasul dengan nama Nabi Muhammad itu misalnya musyrik atau kafir. Padahal Imam Ibnu Taimiyyah membolehkan itu
Sewaktu Saya di pesantren Tebu Ireng, kitab ilmu hadits karya Kiai Mahfudz itu dipelajari. Ulama-ulama lokal seperti Kiai Mahfud Termas asal Pacitan dan Kiai Nawawi asal Banten, juga menulis kitab, tapi menulisnya di Mekkah. Bisa jadi Kiai Hasyim ‘Asyari menulis kitabnya di Mekkah karena beliau pernah tinggal di sana.
(Prof.DR.Ali Mustafa Ya’qub )

Ini adalah buah pikiran sangat bagus dari Prof. Dr. Ali Mustafa Ya’qub tentang realitas dakwah di Nusantara. Beliau adalah Imam Besar Masjid ISTIQLAL Jakarta; salah satu pakar hadits di negara kita; juga anggota Dewan Komisi Fatwa MUI. Suara beliau dan lengkingan kepeduliannya, sangat layak diapresiasi.
Ingat pula, KH. Hasyim Asyari di zaman Jepang prakarsai terbentuknya MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia); nanti jadi cikal bakal Masyumi. Orientasinya jelas: MENYATUKAN BARISAN KAUM MUSLIMIN, BAIK ANGGOTA MIAI ATAU BUKAN.
Ingat juga, KH. Abdur Rasyid Syafi’i, putra KH. Abdullah Syafi’i, keduanya ulama Aswaja Betawi. Tapi mereka LEGOWO dengan persatuan Ummat. KH. Abdur Rasyid sebagai sesepuh di FUI (Forum Ummat Islam).

Janganlah kaum Muslimin Nusantara terjerumus konflik Aswaja Vs Wahabi. Pastilah Syiah yang akan mengambil kebahagiaan dari konflik ini. Nanti, kalau Aswaja dan Wahabi, sudah sama-sama hancur; Syiah akan ambil kekuasaan (agama) di negara kita. Apa Anda tidak melihat prahara di Suriah, Irak, Yaman, Afghan, Libanon? Di negara-negara itu MAYORITAS ASWAJA, bukan Wahabi.

Anda ingin kehancuran negeri-negeri itu terjadi di Nusantara?

Sebuah rahasia penting. Jarang diungkap. Padahal perlu diketahui. Terus terang saya sebal sekali dengan kawan-kawan ASWAJA yang gemar memvonis Wahabi sesat, serupa Syiah. Padahal ya, sekeras-kerasnya Wahabi (Salafi) mengkritik ASWAJA, paling seputar bid’ah atau amal-amal yang didakwa mengandung kesyirikan. Tidak pernah Wahabi memandang ASWAJA sebagai aliran sesat, seperti Syiah.  Pandangan Wahabi kepada ASWAJA, tak beda dengan pandangan Muhammadiyah, Persis, Al Irsyad kepada NU. Kurang lebih begitu. Banyak kalangan ASWAJA mendasarkan sikapnya pada ajaran KH. Hasyim Asyari saat beliau mengingkari Wahabi. Kritik seperti itu sebenarnya berangkat dari TANGGUNGJAWAB Kyai Hasyim untuk melindungi & mengembangkan Jum’iyah NU-nya. Ibaratnya self protector-lah. Tapi secara keumuman sebagai bagian dari Ummat, Kyai Hasyim mau sinergi dengan elemen-elemen Wahabi. Anda tidak percaya? Anda sebut saya fitnah? Tidak. Ini benar-benar nyata. Ada buktinya.
Buktinya, saat terbentuk Partai Masyumi, yang menjadi Ketua Dewan Syuro-nya adalah Kyai Hasyim. Padahal Masyumi dikenal sebagai gudangnya Wahabi. Tapi setelah merdeka. Stelah Kyai Hasyim wafat, pihak NU memilih menyisih dari saudara-saudaranya, kalangan Wahabi. Kalau melihat kawan-kawan ASWAJA begitu nafsu menyerang Wahabi, kadang saya membatin: “Anda seolah merasa lebih alim dari Kyai Hasyim.”

Warisan Agung KH. Hasyim Asyari

Beliau wafat pada 7 September 1947. Dalam usia sekitar 72 tahun. Dimakamkan di Jombang.Beliau wafat kurang dari 2 tahun sejak berdiri MASYUMI pada 7 November 1945. Kalau wafat beliau mundur 2 bulan, berarti pas 2 tahun usia Masyumi. Beliau adalah KETUA DEWAN SYURO Masyumi. Dewan Syuro gitu lho… Pasti jabatan hebat kan. Coba lihat betapa kuatnya posisi Ketua Dewan Syuro PKS, PPP, atau PBB.
Beliau wafat dalam keadaan wadah politik Ummat Islam MASIH SATU. KH. Hasyim Asyari wafat meninggalkan Jum’iyah besar. NU tentunya. Beliau dijuluki Hadratus Syaikh, karena mengarang kitab-kitab ilmiyah dan fatwa-fatwa, dalam bahasa Arab Fusha yang baik & kokoh.

Beliau juga MEWARISKAN teladan hebat bagi Ummat, antara lain:
[1]. Sikap lapang dada kepada yang berbeda pendapat.
[2]. Membina persaudaraan dan persatuan Ummat.
[3]. Menghormati hasil musyawarah dengan sesama elemen Ummat.
[4]. Peduli kepentingan politik Ummat.
[5]. Sikap Zuhud dunya, terutama terhadap jabatan birokrasi.
TERNYATA, kualitas ilmu, adab, pengalaman hidup sangat berarti dalam membentuk sikap HIKMAH. Dalam perbedaan pandang, Sang Hadratus Syaikh telah menempatkan perkara UKHUWAH UMMAT pada porsi yang elegan.
https://abisyakir.wordpress.com/


Dibawah ini kami tampilkan beberapa artikel terkait pembahasan diatas. Tulisan ini akan berkelanjutan dengan pembahasan dalam tataran yang pokok-pokok saja, yang jadi hawa umpatan-umpatan dan dimanfaatkan syiah untuk mengadu-domba, Insya Allah.
Artikel terkait sebagai berikut :

Titik Temu Wahabi-NU
Resensi Buku Terbaru Prof.DR.Ali Mustafa Ya’qub اتفاق في الأصول الوهابية ونهضة العلماء
Prof Dr KH Ali Mustofa Ya’qub : Target Syiah di Tahun 2030, NU Bakal Hancur
Paling Telat Tahun 2020, Syiah Tidak akan Tunggu Jadi Mayoritas untuk Lakukan Revolusi di Indonesia
Perspektif Lain dari Wahabi
“NU dan Wahabi“ Bersatu Jaga Persatuan Ahlus Sunnah
Membongkar Kebohongan & Penyesatan Buku ”Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi”
Studi Kritis Atas Buku “Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi” [ 2 ]
 “Wahabi”, Black propaganda dan aroma “Syiah Rafidhah” 
Jangan Mudah Menuduh Orang Sebagai Wahabi
Inilah Wahabi Sesungguhnya…
Pendapat ulama rujukan NU sama dg wahabi
Apa Itu Wahabi? Ada Apa Dengan “Wahhabi”?
Sebagian Pokok-Pokok 'Aqidah Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah - Komparasi Antara Klaim dan Realitas
Pujian Dalam Hujatan Bagi Wahhabi !!
Dakwah Wahabiyah, Mudah Mengkafirkan? Menganggap Paling Benar Sendiri? Betulkah?
Wikipedia Saja Jujur dalam Menyampaikan Sejarah Wahhabi
Mau Tahu Sanad Ulama Salafy (Wahabi) ?
Kenapa Benci Wahhabi ?? Antara Tuduhan dan Fakta
Siapa Pencetus Pertama Istilah Wahhabi?
Kontribusi “Wahabi” di Jagat Nusantara
NU, Wahabi , Muhammadiyah, Irsyad, Persis, SI, Washliyyah Adalah Bersaudara
Wahabi adalah Golongan Musyabbihah dan Mujassimah ?
Prof. Dr. Ali Mushthofa Ya’kub: Jangan Mau Jadi Jangkrik! [ Untuk Orang NU yang Mau Diadu Domba Dengan Wahhabi ]
"Kamu Anti Arab atau Anti Islam?" [ Sebagian Besar Media Lokal, Menyembunyikan Anti Islam, Tapi Menampilkan Anti Arab !! ]
[ bikin terperangah ! ] Islam Kita Bukan "Islam Saudi Arabia"; Tanah Air Mesti Didahulukan daripada Islam; Amalkan Pancasila Wujud Tegakkan Syariat ??!
Hanya Satu Jalan Menuju Allah Azza Wa Jalla
Siapakah Ahl As-Sunnah
Makna Ahlus Sunnah Wal Jama’ah
Siapakah Ahlussunnah Wal Jama’ah?
Prof. Dr. Kamaluddin Nurdin Marjuni : Siapakah Ahlu Sunnah Wal Jama'ah?
Silsilah Ulama Ahlus Sunnah
As-Sunnah dan Akal
Ciri-ciri Aqidah dan Karakteristik Pengikut Ahlussunnah Wal Jama’ah
Aqidah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Ahlussunnah Wal Jama’ah [Bukti Otentik Dari Surat Beliau Kepada Penduduk Al-Qashim]
Imam Syafi’i : Sang Pembela Sunnah dan Hadits Nabi dan Biografi Singkat Imam Ahmad bin Hanbal
Abul-Hasan Al-Asy’ariy Bertaubat ke ‘Aqidah Asy’ariyyah atau Salafiyyah ?
Aqidah Dua Mujaddid dalam Islam : Imam Syafi'i dan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
Hakikat Yang Terlupakan Dari Imam Asy-Syafi'i Dan Kesamaan Aqidah Imam Empat
Sebagian ‘Aqidah Para Imam Ahli Hadits
Al-Imam Abul-Hasan Al-Asy’ariy, Asyaa’irah (Asy’ariyyah), dan Bahasan Pemalsuan Kitab Al-Ibaanah ‘an Ushuulid-Diyaanah
Bermadzhab Syafi’i, Berakidah Asy’ari
Ajaran Madzhab Syafi’i Yang Ditinggalkan Sebagian Pengikutnya : Mengingkari Aqidah Syi’ah
Mengapa Mereka Menyerang Dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab?
Imam An-Nawawi, Sang Penulis Kitab Hadits Arbain
Syiah dan Nahdlatul Ulama (NU)
NU - Syi'ah
KH. Hasyim Asyari dan Fenomena ‘NU Garis Lurus’ [1]
KH. Hasyim Asyari dan Fenomena ‘NU Garis Lurus’ [2]
K.H. Hasyim Asy’ari Tentang Syiah
KH. Idrus Ramli: Debat dengan Syi'ah Tak Perlu Pakai Ilmu, Cukup Pakai Dengkul
Walisongo Bukan Syiah Tapi Ahlussunnah
"Keteladanan Antara Wali Songo Vs Wali Dollar" [untuk ulama "su/penghujat wali jenggot !" ]
Untuk "Ulama ?" Penghina " Wali Jenggot" Baca Artikel ini : Perbedaan antara wali-wali Allah dan wali-wali syaithon
Bentuk-Bentuk Perendahan Sunnah Nabi shallallahu 'alihi wa sallam - Golongan Al Qur’aniun ( Inkar Sunnah )
NU Garis Lurus : Rasulullah Saw Memerintahkan Membunuh Rofidhoh
Mengapa Syiah Menggunakan Istilah Takfiri-Wahabi?
kaum wahhabi adalah syi’ah sejati
Jawaban Syubhat Syiah : Shalawat hanya untuk Nabi dan keluarganya saja, tidak berlaku untuk para sahabat Nabi. Allah memerintahkan untuk bershalawat kepada Nabi dan keluarganya, bukan shalawat yang terputus model Wahhabi.
Taubatkah Ibnu Taimiyah kedalam Aqidah Asy’ariyah?
Membongkar Kebohongan Terhadap Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah [Studi Kritis Buku ‘…Itiqad Ahlu Sunnah Wal-Jamaah” Oleh KH Sirajuddin Abbas]
Haruskah Membenci Ibnu Taimiyyah?? (Padahal Ibnu Hajar Al-Asqolaani dan para ulama syafi'iyah terkmuka lainnya telah memuji Ibnu Taimiyyah dengan pujian setinggi langit [ Edited Version ]
Pembelaan Al-Hafizh Ibnu Hajar terhadap Ibnu Taimiyyah dari Tuduhan Keji Abu Salafy
Tuduhan dan Kedustaan Terhadap Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
Pujian Para Ulama Terhadap Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
Ibnu Taimiyah Dikafirkan, Ibnu Hajar meradang
Penyelewengan Buku ‘Salafiyah Wahabiyah’, ‘Fitnah Terhadap Syaikh Al Islam Ibnu Taimiyah’
'Aqidah Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah dalam Sifat Allah ta'ala
Kumpulan Artikel Seputar Keberadaan Allah Di Atas Langit
Tahukah Anda Di Mana Allah?
Tanya Jawab Bersama Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah: Dimana Allah ?
Dimanakah Allah ? – Ini Jawaban Al-Imaam Maalik bin Anas rahimahullah
Ulama al-Syafi‘iyyah Menegaskan Allah di Atas ‘Arsy
15 Alasan Kokohnya Aqidah Salaf Shalih
Pembagian Tauhid Menurut Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah
Tauhid Itu Mengesakan Alloh yang Satu, Kok Dibagi Tiga? [Dalil-dalil & Alasan Pembagian Tauhid, Asal-Usul Pembagian Tauhid, Akibat Tidak Mau Membagi Tauhid Menjadi 3]
Allah Berfirman dengan Suara yang Dapat Didengar
'Aqidah Ahlus-Sunnah : Kaum Mukminin Kelak Akan Melihat Allah di Hari Kiamat/Akhirat (Ru'yatullah)
Allah Berfirman dengan Suara dan Huruf
Mengapa Harus Manhaj Salaf
54 Hal Yang Bukan Termasuk Manhaj Salaf
Diantara Adab dalam Menerima Kebenaran dan Membantah Kebatilan
Mendahulukan Akidah Sebelum Ukhuwah
Jalan Keluar dari Perselisihan yang Terjadi Diantara Ahlus-Sunnah (Nasehat Asy-Syaikh Muqbil)
Apakah Seorang Muslim Harus Mengikuti Madzhab Tertentu ?
Salaf dan Perdebatan
Larangan Berdebat dalam Masalah Agama
Hindari Berdebat dengan Orang Jahil
[ OOT ] Mengapa Kamu Mengatakan Apa yang Tidak Kamu Lakukan ?
[ OOT ] Kaidah dan Landasan Para Juru Dakwah
Ushuulus-Sunnah lil-Imaam Ahmad bin Hanbal (1) dan (2)
Ushuulus-Sunnah lil-Imaam Ahmad bin Hanbal (9) – Hubungan antara As-Sunnah dan Al-Qur’an
Ushuulus-Sunnah lil-Imaam Ahmad bin Hanbal (10) – Para Pengingkar As-Sunnah
[ IT ] Ushuulus-Sunnah lil-Imaam Ahmad bin Hanbal (12) – Beriman kepada Taqdir
[ IT ] Jagalah Allah !
Pujian Ulama Dunia terhadap Syaikh Al-Albaniy
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albany dan 9 Tuduhan Dusta Yang Dialamatkan Padanya (Bag. II)
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albany dan 9 Tuduhan Dusta Yang Dialamatkan Padanya (Bag. I)
Membongkar Koleksi Dusta Idahram (8) : Siapa Sebenarnya Yang Takfiri, Wahhabi atau Idahram ???!!!
Membongkar Koleksi Dusta Idahram (9) : Wahhabi Suka Mengkafirkan Kaum Muslimin ???!!!
( Bantahan ) Mengungkap Tipu Muslihat Abu Salafy CS ( bag 1 ) : Ternyata Tuhan Tidak Di Langit !
( Bantahan ) Sekali lagi : Tipu muslihat Abu Salafy CS (bag 2)
Bantahan Ustadz Firanda : Habib Husain Al-Atas (Pengasuh Radio RASIL), antara Syi'ah, Sunnah, atau Liberal ?!
Tanggapan Habib Husein bin Hamid Alatas ( Radio Rasil ) Terhadap Tulisan Ustadz Abu Abdil Muhsin Firanda Andirja