Sunday, August 23, 2015

Keturunan Ali bin Abi Thalib radhiAllahu 'anhu Banyak Bernama “ 'Aisyah ( Radhiyallahu 'anha ) “, Kenapa Sekarang Menghujatnya/Menghindari Nama Aisyah ?

HARMONISNYA HUBUNGAN ANTARA PARA SHAHABAT DENGAN AHLUL BAIT

Oleh: Muhammad Umar 
Menurut akidah Syiah, Sahabat dan Ahlul Bait Nabi digambarkan sebagai dua pihak yang saling memusuhi. Sahabat Nabi digambarkan sebagai penindas hak-hak Ahlul Bait, mereka selalu berbuat  dzalim pada Ahlul Bait, merampas hak kekhalifahan, merampas harta waris, bahkan berusaha membakar Rumah Keluarga Nabi. Sedangkan Ahlul Bait hanya bisa bertaqiyah(menyembunyikan kebencian mereka) sambil sesekali memprotes walau tidak ditanggapi. Benarkah demikian hubungan antara mereka ?

Setiap orang bebas untuk berpendapat dan mereka-reka sejarah, tetapi kenyataan yang akan menilai apakah pendapat itu benar atau salah. Fakta yang tertera dalam literatur-literatur sejarah menunjukkan hubungan yang sangat harmonis antara Sahabat danAhlul Bait, sesekali memang terdapat perselisihan, dan itu adalah hal yang wajar, sebab persahabatan yang paling akrab sekalipun pasti sesekali diwarnai bumbu perselisihan. Tetapi secara garis besar hubungan mereka sangat akrab, harmonis dan saling memberi. Mereka saling memberi nama putra-putri mereka, dan saling menikahkan keturunan–keturunan mereka. Marilah kita lihat fakta berbicara.
Masalah Nama .
Dalam Islam Nama merupakan hal yang urgen, Nama mengandung doa, harapan, dan wujud kecintaan orang tua atas anaknya. Seorang muslim yang baik akan menamai anak-anaknya dengan nama-nama yang paling baik, dan tidak mungkin merelakan anaknya untuk memiliki nama yang sama dengan nama musuh-musuh Islam.

Jika kita melihat nama-nama keturunan Ahlul Bait, jangan heran jika disitu terdapat nama-nama sahabat yang “konon” adalah musuh-musuh islam menurut Syiah. Sebab sebenarnya tidak ada permusuhan antara para Ahlul Bait dan sahabat Nabi.

Mari kita perhatikan sejenak sebagian nama-nama keturunan Ahlul Bait Nabi

Ahlul Bait yang bernama Aisyah :
Aisyah Binti Musa Al Kadzim Bin Ja`far Ashadiq
Aisyah Binti Ja`far Bin Musa Al Kadzim Bin Ja`far Ashadiq
Aisyah Binti Ali Ridha Bin Musa AL Kadzim
Aisyah Binti Ali Al Hadi Bin Muhammad Al Jawad Bin Ali Ridha .

Penamaan keturunan Ahlul Bait dengan Nama-nama ini tentu bukan tanpa dasar dan tanpa makna. Tetapi Ini Adalah Bukti keharmonisan yang terjadi antara Ahlul Bait dan Para Sahabat Nabi. Telah biasa seorang menamakan keturunannya dengan tokoh yang mereka kagumi atau cintai. Jika Ahlul Bait memusuhi Para sahabat tidak mungkin mereka menamai anak-anak mereka dengan nama musuh-musuhnya sebagaimana kita lihat kaumSyiah sekarang yang sangat jarang menamai putra-putrinya dengan nama sahabat di atas.
Mungkin sebagian kaum Syiah akan berusaha menyangkal hal ini dan berkata, Nama Abu, Bakar, Utsman dan Umar adalah nama umum, jadi tidak bisa langsung direpresentasikan sebagai Abu Bakar Ashidiq, Umar Bin khatab atau Utsman Bin Affan.
Untuk menjawab hal ini perhatikanlah kisah berikut :
Dari Abu Said, beliau berkata “ Aku melewati seorang anak kecil yang rambutnya diikat sampai pundak berada di samping Ali bin Abi Thalib, Aku bertanya, “Siapa anak yang ada di sampingmu ?”, Dia (Ali bin Abi Thalib) menjawab, “ Ini adalah Utsman, aku menamainya (sama) dengan nama Utsman bin Affan, dan aku juga menamai (anak yang lain) dengan Umar bin Khathab, aku menamai (anak yang lain) dengan Abbas paman Nabi saw, dan Aku juga menamai (anak yang lain)  dengan nama makhluk terbaik Muhammad saw..” (Tarikh Dimasq, 45/304).
Jika Hal ini masih belum cukup untuk meyakinkan kita mengenai cinta-kasih yang ada di antara mereka, ada bukti lain yang sangat jelas dan tak dapat lagi dibantah, yaitu hubungan pernikahan antara Ahlul Bait dan keturunan para Sahabat ( silahkan baca rujukan dibawah ).
Dicuplik dari :


Pemberian nama keturunan Imam Ali kw dengan nama para Sahabat dan hubungan perkawinan antara keturunan Imam Ali kw dengan para Sahabat dan Keturunannya

Hubungan baik antara Imam Ali kw serta anak cucunya dengan para Sahabat dan anak cucunya, telah dibuktikan dengan pemberian nama anak cucu Imam Ali kw dengan nama nama para Sahabat terutama para Khulafaurrosyidin dan nama nama istri Rosululloh Saw, terutama Siti Aisyah ra.
Sebagai contoh, Imam Ali bin Abi Tolib kw telah memberi nama anak-anaknya dengan nama Abubakar, Umar dan Usman. Demikian pula Imam Hasan bin Ali ra telah menamakan putra-putranya dengan nama Umar, Abdurrahman dll.
Sayyidina Hasan Almuthanna bin Hasan bin Ali bin Abi Talib juga telah memberi nama putranya dengan nama Abubakar. Begitu pula Sayyidina Ali Zainal Abidin ra, yang oleh golongan Syiah dikleim sebagai Imam ke empat, telah menamakan putrinya dengan nama Aisyah serta menamakan putra putranya dengan nama Abdurrahman dan Umar, saudara dari Sayyidina Muhammad Albagir dan Imam Zeid.
Selain Tokoh Tokoh diatas, Sayyidina Musa Alkadhim ra yang dikleim oleh golongan Syi’ah sebagai Imam ke tuju, juga menamakan putra putranya dengan nama Abubakar dan Umar, serta menamakan putri putrinya dengan nama Aisyah dan Ummu Salamah.
Begitu pula Sayyidina Ali Arridho bin Musa yang dikleim oleh ogolongan Syi’ah sebagai Imam kedelapan, juga menamakan putrinya Aisyah. Bahkan beliau sendiri mendapat julukan Abubakar. Begitu pula Sayyidina Ali Al Hadi bin Muhammad yang dikleim oleh golongan Syi’ah sebagai Imam kesembilan, telah memberi nama putrinya dengan Aisyah.

Itulah diantara bukti hubungan baik antara Ahlul Bait dengan para Sahabat. Dimana Imam Ali kw dan keturunannya telah memberi nama putra putrinya dengan nama nama para Sahabat dan Istri Istri Rosululloh Saw.
Tapi adakah dari orang orang Syi’ah sekarang yang meniru Ahlul Bait dan menamakan putra putrinya dengan nama nama yang telah kami sebutkan diatas ?.
Padahal para Wali dari keturunan Ahlul Bait banyak yang menggunakan nama nama tersebut seperti; Habib Abubakar bin Abdulloh Alaydrus ( Al Adni ), Habib Syeh Abubakar bin Salim, Habib Abubakar bin Abdulloh Al Attas. Kemudian Habib Umar Muhdhor bin Abdurrahman Assegaf, Habib Umar bin Abdurrahman Al Attas, Habib Usman bin Yahya dan ratusan bahkan ribuan Habaib yang namanya seperti itu.
Adapun tujuan pemberian nama seperti itu tidak lain adalah sebagai bukti cinta mereka serta TABARRUKAN kepada Khulafaurrosyidin dan para Sahabat yang telah dipuji oleh Alloh SWT  dalam Al Qur’an.

Disamping  memberi nama putra putrinya dengan nama para Sahabat dan nama Istri Istri Rosululloh Saw, juga telah terjalin hubungan keluarga. Dimana banyak dari anak cucu Imam Ali kw  yang kawin dengan para Sahabat dan keturunannya, seperti apa yang dilakukan oleh Imam Ali kw. Beliau telah menikahkan putrinya yang bernama Ummu Kaltsum dengan Sayyidina Umar Ibnul Khottob.
Demikian pula Sayyidina Husin bin Ali bin Abi Talib kw, beliau telah menikah dengan Hafshoh binti Abdurrahman bin Abubakar ra. Beliau juga menikah dengan Sayyidah Laila binti Abi Murroh bin Mas’ud, dimana ibunya adalah Maimunah binti Abu Sufyan bin Harb. Jelasnya Sayyidina Husin ra juga kawin dengan laila cucu Abu Sufyan bin Harb. Istri Sayyidina Husin ra yang ketiga adalah Ummu Ishaq, beliau putri dari Sayyidina Tholhah bin Ubaidillah ra.
Begitu pula Sayyidina Ali Zainal Abidin ra, beliau adalah sepupu dengan Sayyidina Qosim bin Muhamad bin Abubakar ra. Karena ibu Ali Zainal Abidin dan ibu Qosim bersaudara. Mereka adalah putri putri Yasdajrid raja Persi yang menjadi tawanan Muslimin, dizaman kholifah Umar Ibnul Khottob ra.
Juga apa yang dialami oleh Sayyidah Asma’ binti Umais ra. Setelah suaminya yaitu Sayyidina Ja’far bin Abi Talib meninggal, maka atas perintah Rosululloh Saw beliau kawin dengan Sayyidina Abubakar ra dan mendapat putra bernama Muhamad bin Abubakar. Selanjutnya setelah Sayyidina Abubakar ra meninggal, Asma’ menikah dengan Imam Ali kw.

Sering Imam Ali kw berkata;

مُحمدٌ اِبْنِى مِنْ ظَهْرِ اَبِى بَكَر
Muhamad anakku dari punggung Abubakar

Diwaktu Imam Ali kw jadi Kholifah, Muhamad bin Abubakar diangkat sebagai Kepala Daerah Mesir.
Demikian pula Sayyidina Ja’far bin Muhamad bin Ali Zainal Abidin, ibunya adalah Farwah binti Alqosim bin Muhamad bin Abubakar As Shiddiq. Sedang ibu dari Sayyidah Farwah adalah Asma’ binti Abdurrahman bin Abibakar. Karenanya Sayyidina Ja’far berkata;
وَلَدَنِى اَبُوبَكر مَرَّتَيْن
Saya dilahirkan dari Abubakar dua kali.

Dengan demikian berarti cucu Imam Ali kw ( Muhamad Albagir ) telah kawin dengan cucu Sayyidina Abubakar  (Farwah).

Begitu pula cucu Imam Ali kw ( Fatimah binti Husin bin Ali ) telah kawin dengan cucu Sayyidina Usman ( Abdulloh bin Amer bin Usman). Dan saudaranya yang bernama Zeid bin Amer bin Usman kawin dengan Sukainah binti Husin bin Ali bin Abi Tolib. Selanjutnya setelah Zeid bin Amer meninggal, Sukainah binti Husin  kawin dengan Mus’ab bin Zubair.

Itulah sekilas gambaran hubungan baik antara Imam Ali kw dan turunannya dengan para Sahabat dan turunannya

Keterangan diatas dapat dibaca dalam buku ;
Sirotul Musthofa oleh Abul Hasan Annadawi, Al Irsyad lil Mufid, Tarih Alya’gubi, Kasyful Hummah, Umdatuttholib, Haggul Yagin  dll.