Monday, September 28, 2015

Tragedi Mina 1436 H Bertepatan Dengan Adanya Kampanye Tidak Wajar Dari Jamaah Syiah Iran

Iran begitu bernafsu ingin menghancurkan Arab Saudi
28 September 2015 
Abu hamzah
Gensyiah: Banyak saksi mata dari lokasi kejadian saling dorong dan injak, menyatakan adanya rombongan jamaah haji Syiah Iran yang berjalan melawan arus kemudian dorong mendorong yang mengakibatkan 768 wafat dan 934 luka-luka(berita resmi dari mentri kesehatan Saudi sabtu 26 sept). Setelah peristiwa ini terungkaplah informasi bahwa insiden tersebut bertepatan dengan terburu-burunya jamaah haji Iran dalam jumlah besar melalui pasar Arab. Mereka menolak untuk kembali. Ini terjadi sebelum tragedy tersebut, menurut saksi yang berbicara kepada “Sabq”.
Dari sumber yang sama seorang pejabat ekspedisi haji Iran mengatakan bahwa “jamaah haji Iran tidak mendengarkan instruksi dan mengabaikannya dan bentrok dengan kami dan meneriakkan slogan-slogan sebelum insiden saling dorong.”
Tindakan yang diprediksi

Dalam perilaku yang diprediksi dan ditunggu, Wakil Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdullahyan, menimpakan tanggungjawab tragedy Mina kepada pemerintah Saudi Arabia, dan Abdullahiyan mengumumkan bahwa Kementerian Luar Negeri Iran akan memanggil resmi duta besar Saudi di Teheran, untuk menyampaikan kepadanya protes Iran dan untuk meminta penjelasan yang diperlukan tentang penyebab kecelakaan, setelah Presiden Organisasi Haji dan Ziyarah Iran, Said Awhadi mengumumkan kematian 41 jamaah haji Iran (sekarang menjadi 95) dan korban luka 60 orang.
Tanda Tanya besar

Sering dan biasanya, musim haji menyaksikan hal-hal yang melampaui batas dari Iran melalui kampanye mempromosikan apa yang mereka sebut sebagai Revolusi Islam Iran diantara para jamaah haji, dan melalui upacara baroah (berlepas diri) dari orang yang mereka sebut “para musyrikin.. belum lagi masalah upaya Iran untuk secara permanen mengubah musim ibadah hajimenjadi arena politik di mana dia menantang lawannya memanfaatkan jamaah hajinya untuk bentrok dengan jamaah haji lainnya dan pasukan keamanan Saudi Arabia.

maka semua itu menjadi tanda tanya besar atas kejadian musim haji tahun ini, karena Iran selalu menggunakan haji untuk mencoba menarik simpati umat Islam yang datang untuk haji dari negara-negara Arab dan Afrika dan lain-lain di bawah proyek beasiswa dan bekerja di Iran dan yang lainnya, sebagaimana delegasi Iran juga melakukan pelanggaran misalnya distribusi Mushhaf Alquran dari Iran yang dijual dengan harga murah dan bentuk-bentuk dekoratif indah yang bertujuan menjelekkan reputasi Arab Saudi seperti dilansir Hamlah al-Sakinah.

Oprasi Badai Hazm dan dendam Syiah

Musim haji tahun ini berada di tengah keadaan antisipasi dan kecemasan terhadap dendam Iran akibat keberhasilan pasukan Negara-negara Teluk pimpinan Saudi dalam melumpuhkan pemberontak Syiah Khoutsi antek Iran di Yaman. Maka kondisi ini juga cenderung memiliki dimensi politik bagi tragedy Mina musim ini.

Ancaman al-Muqaleh

Tahun ini, ada pihak tambahan dari kelompok Syiah Houthi yang telah mengancaman musim Haji melalui Mohammed al-Muqaleh, di mana al-Muqaleh menulis dalam bulan ketujuh Agustus 2015, melalui akun “Facebook” bahwa “di musim haji ini akan ada hal-hal yang belum pernah terjadi semisalnya sebelumnya dalam sejarah ….ketuklah wahai wali-wali Allah sebelum musim haji agar menjadi mahkota kemenangan kalian pada saat wukuf di atas gunung Arafat. ”

Jejak Hitam Syiah di tanah suci

tanpa berlebihan kita katakana bahwa rekam jejak Iran di musim haji adalah hitam. Ritual “baro`ah minal Musyrikin” menurut pemimpi revolusi Iran, al-Khomeini merupakan kewajiban ibadah dan politik, salah satu pilar dari kewajiban Haji yang monoteistik, dan salah satu tugas politiknya, tanpa itu, “Hajinya tidak benar”.

Salah satu dari demonstrasi Syiah di musim haji tahun 1987, mengakibatkan bentrokan berdarah, dan kemudian Iran memboikot musim haji pada periode antara 1990 dan 1998, kemudian setelah itu kembali melaksanakan haji. Perlu dicatat, selama tidak ada jamaah haji Iran, musim haji selalu aman.
haji Iran Iran tahun 1987 itu melakukan kerusuhan dan demonstrasi politik. Demonstran Iran mengangkat gambar pemimpin Iran pada saat itu, Ruhullah Khomeini, serta slogan-slogan revolusi Iran, dan yang lainnya mengutuk Amerika dan Israel. Mereka juga memotong jalan, memblokir lalu lintas, dan para demonstran berusaha menyerbu Masjidil Haram yang menyebabkan bentrokan antara demonstran dan pasukan keamanan. Hasilnya 402 meninggal, 275 diantaranya adalah jamaah Iran.
Juga tragedy terowongan al-Mu’aishim tahun 1989, dimana Iran melancarkan agenda politiknya yang serius dan berbahaya selama musim haji. Di mana para jamaah haji Syiah Kuwait yang berafiliasi kepada “Hizbullah Hijaz”, dan berkoordinasi dengan pihak Iran, menggunakan gas beracun untuk membunuh ribuan jamaah haji (tepatnya 1426 jiwa )di terowongan Al-mu’aishim 1989.
Ini semua data hitam syiah di Musim haji. Tidak berhenti sampai disini, tahun2 berikutnya jamaah syiah Iran juga selalu melakukan demontrasi dan melakukan pelanggaran-pelanggran. Oleh karena itu tragedy Mina 1436 H tidak lepas dari Syiah Iran.

ANNAS: Iran Punya Sejarah Panjang Ganggu Ibadah Haji

Senin 14 Zulhijjah 1436 / 28 September 2015 10:26
ALIANSI Nasional Anti Syi’ah (ANNAS) menyatakan dukungan sepenuhnya pengelolaan Ibadah Haji yang dilakukan oleh Arab Saudi. Menurut ANNAS, pelaksanaan Haji selama ini sudah baik dan bertolak belakang dengan propaganda yang dihembuskan Iran.
“Ke depan Pemerintah, Saudi harus lebih selektif untuk hanya mengizinkan warga Iran yang muslim saja untuk bisa berhaji dan berumroh,” ujar Ketua ANNAS KH Athian Ali M. Da’i, MA, dalam rilisnya kepada Islampos, Senin (28/9).
Pasalnya, ujar KH. Athian, jamaah Syiah dari Iran datang ke Tanah Suci sering kali melakukan keonaran. Iran memiliki sejarah panjang dalam mengacaukan pelaksanaan ibadah haji.
Kiai Athian memaparkan, pada tahun 1979 dengan senjata api jamaah Iran berusaha menguasai masjidil haram, merobek kiswah Baitullah, membunuh para jamaah haji sehingga darah membanjir dan jasad para jamaah haji yang sedang beribadah bergelimpangan di sekitar Ka’bah.
“Lagi pula apa maksud mereka datang ke Tanah Suci Makkah dan Madinah, sementara Tanah Suci dalam keyakinan mereka adalah Karbala yang karenanya setiap shalat mereka berusaha sujud di atas sekeping semacam genting yang tanahnya konon diambil dari Karbala, bukan dari Makkah atau Madinah,” ujar Ketua Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI) ini. [rn/Islampos)


Bukan “Labbaikallahumma Labbaik”, Orang-Orang Ini Bertalbiyah dengan “Labbaika Ya Mahdi”
Jamaah asal Iran berpose dengan talbiyah Labbaik ya Zainab (sumber foto : akun facebook muh istiqamah)
Penulis Aziz Rachman - 
Senin, 28 Sep 2015 - 20:00
MEKKAH (gemaislam) – Bukan berita baru bahwa jamaah haji asal Iran memiliki doa talbiyah yang berbeda dengan yang biasa diucapkan oleh jamaah ahlussunnah. Ketika kaum muslimin bertalbiyah dengan ucapan “Labbaikallahumma Labbaik” (kami memenuhi undangan-Mu ya Allah), jamaah haji Iran justru mengucapkan talbiyah yang ditujukan untuk Ali, Fatimah dan  Husain.
Pengalaman menyaksikan jamaah haji asal Iran bertalbiyah dengan doa talbiiyah selain kepada Allah dirasakan sendiri oleh Muhammad Istiqamah, kontributor gemaislam.com yang mendapatkan kesempatan berhaji pada tahun ini. Dalam akun jejaring sosial facebook, Istiqamah menceritakan pengalamannya.
“Biasanya hanya melihat di video orang syiah dgn teriakan talbiyah, “Labbaika Ya Husein… Labbaika Ya Husein” (emangnya Imam Husein ra. yg panggil mereka pergi haji?!)
Yg paling populer adalah video mereka teriakkan talbiyah di terowongan.
Kali ini, dengan mata kepala dan telinga sendiri saya menyaksikan sekira 30 gerombolan syiah meneriakkan,
Labbaika Ya Mahdi

Labbaika Ya Mahdi

Labbaiki Ya Zahra’

Labbaiki Ya Zahra’

(Astagfirullah, kasian ama mereka sampai tersesat seperti itu. Emangnya Imam Mahdi dan Sayyidah Fathimah Azzhra yang panggil mereka beribadah haji?!)
Demikianlah keadaan orang-orang syiah. Bukannya memenuhi panggilan Allah, justru mereka meneriakkan talbiyah kepada selain Allah. (arc)

Lebih dari 70 Tahun Lalu, Jamaah Haji Asal Iran Dipancung Karena Lempari Wilayah Ka’bah dengan Kotoran Manusia

Penulis Aziz Rachman -
Senin, 28 Sep 2015 - 11:44
MEKKAH (gemaislam) – Sejarah kelam kelompok syiah dalam merongrong kaum muslimin tidak akan pernah dilupakan. Banyak upaya mereka yang terekam sejarah dan menjadi pelajaran bagi kaum muslimin akan bahaya yang bisa ditimbulkan dari kelompok ini.
Diantaranya adalah yang terjadi pada musim haji 1362 H atau kurang lebih 72 tahun lalu. Seorang jamaah haji asal Iran didakwa telah melakukan penistaan terhadap Ka’bah, Baitullah yang mulia, dan harus dihukum mati akibat ulah kejinya tersebut.
abduh husain
Berikut kutipan berita yang gemaislam.com ambil dari surat kabar Ummul Quro, per tanggal 20 Dzulhijjah 1362 H yang dimuat di halaman 3 dengan tajuk berita : Laporan Resmi no 82, Tindak Pidana Mengerikan.
“Pada tanggal 12 Dzulhijjah pihak kepolisian telah menangkap seorang tersangka bernama Abduh Thalib bin Husain asal Iran yang memiliki kaitan dengan kelompok Syiah di Iran. Hal itu disebabkan karena ia melakukan tindak pidana paling kotor dan paling mengerikan, yaitu membawa kotoran manusia dan melemparkannya ke tempat Thawaf di sekitar Ka’bah yang mulia. Tujuannya adalah untuk mengganggu para jamaah haji yang sedang melaksanakan thawaf serta menghinakan tempat yang mulia ini.
Setelah dilakukan penyelidikan dan kebenaran tentang perbuatan pidana ini telah terbukti, maka pengadilan memutuskan untuk memberikan hukuman mati kepada yang bersangkutan. Adapun hukuman mati telah dilaksanakan pada hari Sabtu pada tanggal 14 Dzulhijjah 1362 H”.
Catatan : Ini hanya salah satu dari kejahatan yang pernah dilakukan kelompok syiah terhadap kaum muslimin, khususnya terhadap Ka’bah yang mulia. (arc)