Sunday, October 4, 2015

Asosiasi Ulama Muslim Dunia Menyeru Mujahidin Suriah Bersatu Dan Menjauhkan Perselisihan Untuk Menghadapi Intervensi Rusia.

Asosiasi Ulama Dunia Seru Mujahidin Bersatu Hadapi Intervensi Rusia
Organisasi yang diketahui Syaikh Yusuf Qardhawi itu juga mendukung sikap Bahrain mengusir Dubes Iran dari negaranya.
Dilansir dari Al-Jazeera, Sabtu (03/10), Asosiasi Ulama mengungkapkan bahwa pertempuran Rusia di Suriah hari ini mewakili Barat, Israel dan Iran. Tujuannya, mencegah Ahlussunnah memimpin diri mereka sendiri di bumi Syam.
Asosiasi Ulama mendesak warga Syam melawan secara militer kampanye zalim itu. Seluruh umat Islam diminta mendukung kaum Muslimin di Syam secara politik, militer dan dana.
“Jatuhnya Syam ke tangan Rusia atau Iran akan berpengaruh besar bagi seluruh umat Islam,” kata Asosiasi Ulama memperingatkan.
Lembaga yang anggota menyebar di negara-negara Muslim dunia ini juga menyatakan mendukung sikap pemerintah Bahrain yang mengusir Dubes Iran. Seluruh negara Musim diminta mengikut sikap Bahrain karena ini sebagai langkah perlawanan paling utama.
Intervensi Rusia di Suriah bukanlah suatu hal kebetulan. Namun, sebelumnya pasti Rusia mendukung rezim sektarian di Suriah dari sisi intelijen militer, ekonomi dan politik.
Sumber:
 Al-Jazeera
Penulis: Hunef Ibrahim

Para Pejuang 'Muwahid' Berada Diantara Dua 'Evil' Iblis
Para Pejuang 'Muwahid' Berada Diantara Dua 'Evil' Iblis

Ahad, 21 Zulhijjah 1436 H / 4 Oktober 2015 07:31 wib
Para 'muwahid' (pejuang tauhid) berada diantara dua 'evil' (iblis), yaitu Rusia dan Amerika. Keduanya menjadi 'proxy' (tangan) dari kekuatan kafir musyrik (Yahudi dan Nasrani). Keduanya akan terus menggunakan segala kekuatan yang dimilikinya memerangi para 'muwahid'. Sampai akhir zaman.
 Kekuatan 'muwahid' sepanjang sejarah kemanusiaan akan selalu berhadap-hadapan dengan kekuatan kafir musyrik, yang sekarang berwujud Rusia dan Amerika. Rusia dan Amerika dua wujud dari 'evil' ini, sekarang berlomba membunuhi Mukmin 'muwahid' yang setia dan ikhlas kepada Rabbnya.
Kekejian kafir musyrik secara telanjang di pertontonkan dihadapan umat manusia, bagaimana Rusia dan Amerika membunuhi orang-orang yang tidak berdosa, dan hanya diberi stigma alias lebel sebagai 'teroris'. Dua kekuatan 'evil' ini, berapa banyaknya manusia yang sudah dibunuh?
Sejak perang Dunia I, II, agresi militer di Afghanistan, Irak, mendukung kekejaman rezim rasis Zionis-Israel, dan membiarkan Zionis melakukan kekejaman yang sangat keji terhadap Palestina. Tapi, kedua kekuatan 'evil', masih mengaku sebagai negara yang beradab. Sebagai pelindung kemanusiaan dan umat manusia.
Padahal, kedua 'evil' itu, Rusia dan Amerika, terus memproduk senjata, dan sebagai industri, dan negara-negara Islam digunakan sebagai ladang uji coba produksi senjata mereka, dan jutaan Muslim dan Mukmin menjadi korban dari industri kafir musyrik, yang sejatinya mereka itu, tak lain, wujud dari 'evil', yang terus melakukan kerusakan dan kehancuran di muka bumi.
Maka, sangat naif dan tidak masuk akal, bila masih ada kalangan negara-negara Islam, yang pemimpinnya masih mencari perlindungan dari mereka, yang hakekatnya mereka itu merupakan wujud dari 'evil', yang terang-terangan ingin menghancurkan negeri-negeri Islam dan penduduknya.
Sekarang bukti yang paling nyata, dan Allah Azza wa Jalla, membukakan kedok kejahatan terhadap kafir musyirik (Yahudi dan Nasrani), secara telanjang di Suriah. Dengan fakta-fakta yang tidak lagi dapat dipungkiri oleh siapapun. Rusia dan Amerika berebut negara Suriah.
Dengan mendukung rezim Syiah Alawiyyin yang dipimpin oleh Bashar al-Assad, dan membunuhi rakyatnya sendiri. Dari mana senjata itu? Dari dua negeri 'evil' Rusia dan Amerika, dan mereka tanpa malu sedikitpun, masih berbicara tentang 'teroris'. Sejatinya Rusia dan Amerika, tak lebih dari 'evil' yang sangat kejam. Karena hanya diliputi oleh hawa nafsu.
Persekongkolan keji antara dua 'evil', Rusia dan Amerika, bersamaan dukungan dari Gereja Ortodok Rusia, yang mengatakan tindakan Presiden Vladimir Putin itu, sebagai perang suci 'Holy War” (perang suci).
Jadi menghadapi Daulah Islamiiyah di Suriah dan Irak itu, sebagai 'Holy War', sekarang tertanam di benak para pejuang 'muwahid', mereka bukan hanya berperang, tapi menghadapi serangan udara Rusia dan Amerika itu, sebagai 'Holy War'. Sungguh Rusia dan Amerika mewakili kepentingan kafir musyrik, Yahudi dan Nasrani.
Itulah hakekat perang di Suriah Perang antara kaum 'muwahid' yang ingin membela agama Allah (al-Islam) sebagai al-haq, menghadapi kafir musyrik, Rusia dan Amerika, yang merupakan wujud dari 'evil' yang sekarang ini, menggunakan segala jenis senjata menghadapi Mukmin 'muwahid', dan akan terus berlangsung. Tanpa pernah berhenti. Sampai para pejuang 'muwahid' dapat mengalahkan mereka.
Mereka menopang Bashar al-Assad, dan hakekatnya tak berbeda, sebagai 'evil', yang ingin tetap eksis. Vladimir Putin, Barack Obama, Hasan Rouhani, Bashar al-Assad, Netanyahu, dan al-Sisi, tak lain, mereka ini adalah pemimpin gerombolan 'evil', dan saatnya nanti Rabbul Alamin, pasti akan menghukum mereka. Wallahu'alam.