Saturday, October 10, 2015

Syiah Musuh Yahudi? Jawab 10 Pertanyaan Ini Dulu, Bro! Kontradiksi Syiah, Berasal dari Yahudi Tapi Berkoar Lawan Yahudi

Sebuah tantangan kembali populer di media sosial menyusul pemberontakan Syiah Hautsi di Ibukota Yaman, San’a pekan ini. Tantangan ini berupa sepuluh pertanyaan dari ahli sunah kepada Syiah Hautsi untuk menjawabnya. Bila terjawab, siapa saja yang ikut serta dalam tantangan itu berjanji akan masuk ke aliran Hautsi.
Sejatinya, tantangan yang bertujuan membongkar kedok Syiah Hautsi tersebut telah diumumkan sejak September 2012 lalu, namun tidak ada jawaban dari mereka untuk menampik kenyataan. Isi pernyataan tantangan tersebut adalah:
“Saya umumkan kepada semua orang dan dunia menjadi saksi, bila Syiah Hautsi bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut, saya akan bergabung dengan Hautsi dan tidak akan menarik keputusan saya meski dibayar dengan harga berapa pun. Saksikanlah wahai manusia! Saya menyampaikan pernyataan ini di depan kalian semua.
Dapatkah orang-orang Hautsi atau pendukung Syiah menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut? Aku menantang mereka! Sampai saat ini belum ada satu pun orang Hautsi yang sanggup menjawabnya. Mereka bungkam!

1.Pertempuran apakah yang pernah diperjuangkan oleh orang-orang Hautsi untuk melawan Amerika dan Israel? Apakah pertempuran Damaj, Al-Jauf, atau Hujjah Kasyr Hajur?
2.Mengapa Amerika dan Israel tidak memasukkan kelompok Hautsi dalam daftar kelompok teroris? Padahal slogan ancaman selalu mereka ulangi lebih daripada bacaan surat Al-Fatihah dalam shalat?
3.Mengapa pesawat Amerika tidak menargetkan penduduk Hautsi, baik pemimpin, individu maupun perkumpulan mereka, seperti Amerika menargetkan “teroris” dari organisasi Al-Qaidah di setiap tempat?
4.Mengapa para pemimpin Hautsi yang hidup di antara orang Yahudi tidak ditangkapi? Padahal secara lisan, mereka melaknat Yahudi. Contohnya Yahya Al-Hautsi yang mencela Yahudi dan meneriakkan slogan-slogan perlawanan secara aman dan tenang di tengah-tengah orang Yahudi. 5.Mengapa ia menikmati semua hak dan perlindungan penuh, dari orang-orang Yahudi?
Mengapa perdana menteri Israel mengatakan bahwa jatuhnya Bashar Assad tidak berpengaruh bagi kepentingan Israel? Beri tahu kami, wahai Abdul Malik Al-Hautsi (pendiri Hizbul Ummah) dan Hassan Nasallah (maaf; Hassan Khanallah) tentang rahasia penting yang berlangsung sejak lama ini. Kalian mengatakan Suriah adalah negara yang melindungi kaum muslimin, tetapi mengapa hari ini tampak melindungi Israel? Cerita apa yang begini, wahai Abdul Malik?
6.Mengapa Bashar Assad membunuh hampir 150.000 rakyat Suriah dan kebanyakan orang yang menuntut perubahan? Mengapa kita tidak mendengar sekali pun Bashar membunuh satu saja orang Yahudi?
7.Apa yang kalian persembahkan kepada rakyat Yaman selain sakit kepala dan fitnah di setiap tempat yang kalian kunjungi? Di Saada, Hajjah, Taiz, Al-Jauf dan di mana saja?
8.Bagaimana cerita pertemuan-pertemuan rahasia para pemimpin kalian di Hizbul Ummah dengan para penanggung jawab di Kedutaan Besar Amerika? Di manakah ancaman kematian untuk Amerika dan Israel, kutukan untuk Yahudi, sementara kalian juga mengutuk Inisiatif negara-negara Teluk serta mengancam rakyat Yaman bila mereka tidak mengikuti nafsu kalian? Nasihatilah Kami bila kalian berkenan!
9.Mengapa kita tidak pernah mendengar para pemimpin Hautsi satu kali pun mengecam rezim Bashar Assad atau simpati kepada rakyat Suriah yang sedang menghadapi pembantaian brutal?
10.Bagaimana cerita tentang pernyataan Duta Besar Amerika, saat mengatakan di depan dunia bahwa ia selalu bertemu dengan orang-orang yang mewakili Hauthi?
Selain sepuluh tantangan tersebut, orang-orang yang bergabung menambahinya dengan enam pertanyaan lain:
Merdekakanlah otakmu dari tipuan!
1) Mengapa tidak ada Syiah dipenjara di Guantanamo?
2) Mengapa Barat tidak menambahkan kelompok-kelompok Syiah ke dalam daftar teroris?

3) Apa peran nyata Hizbullah di Lebanon Selatan?

4) Mengapa drone Amerika membombardir Ansar Syariah (Al-Qaidah) dan tidak membom Hauthi, padahal kedua kelompok ini sama-sama di Yaman?

5) Mengapa Prancis bersikeras mencegah upaya untuk memasukkan Hizbullah ke dalam daftar terorisme?

6) Mengapa Barat tidak membolehkan kekuasaan Islam Sunni untuk membentuk negara, baik di Afghanistan, Somalia, Mali, Yaman dan lainnya? Di sisi lain, mengapa Barat membolehkan untuk Syiah Iran untuk menjadi negara adidaya di Teluk?
7) Mengapa Syiah dibolehkan berkembang di Afrika, sedangkan yayasan-yayasan sosial Sunni dilarang?

Berhenti dan renungkanlah!!
Perlu disebutkan bahwa Syiah memakai cara-cara kekerasan untuk mendapatkan kekuasaan. Sebelum dunia hari ini menyaksikan pemberontakan Syiah Hautsi di Yaman, sejarah telah mencatat ulah mereka yang selalu menikam dari belakang. Dr. Majdi Ar-Rab’i, seorang spesialis dalam bidang sejarah mengatakan:
Saya telah menghabiskan sepuluh tahun hidup saya di lingkungan Syiah. Saya mempelajari sejarah, menggali jejak dan leluhur, serta konflik mereka dengan ahli sunah wal jamaah.
Hal itu saya lakukan selama menempuh perjalanan ilmiah untuk jenjang master dan doktoral dalam sejarah Syiah di Irak, khususnya, dan Iran.
Saya mengamati dengan seksama Syiah Bathiniyah yang menghalalkan darah kaum muslimin. Syiah disebarkan dengan besi dan api (kekerasan), sampai berhasil memaksa rakyat Iran untuk menerima Syiah. Mereka memaksa jutaan Sunni untuk masuk ke sekte Syiah hingga para sejarawan menghitung jumlah ahli sunnah yang dibunuh oleh negara Safawi mencapai jutaan jiwa. Mereka disembelih dengan pedang di tangan para Syiah Rafidhah. Iran telah berubah dari Iran Sunni menjadi Iran Majusi Rafidhah.
Bahkan Syiah telah melalui masa sejarah yang paling menjijikkan ketika mereka masuk ke dalam aliansi dengan orang-orang Yahudi dan Kristen melawan ahli sunah wal jamaah.
Syiah menjadi sebab terhentinya penaklukan-penaklukan di Eropa pada masa Utsmani setelah menaklukkan Eropa Timur. Padahal kaum muslimin sudah masuk ke jantung Eropa dan mampu memblokade Wina. Tetapi, serangan Syiah Safawi dari belakang memaksa kekuatan Utsmani melepaskan pengepungan Wina dan kembali lagi ke negara timur. Mimpi penaklukan Eropa dan masuknya orang-orang mereka ke dalam Islam lenyaplah sudah.
Hal tersebut mendorong seorang sejarawan senior Barat, untuk mengatakan, “Kalau bukan karena pengkhianatan Syiah Safawi terhadap kekhalifahan Utsmani, dan serangan mereka dari belakang, kekuatan Utsmani pasti sudah bisa merebut seluruh Eropa, dan Eropa berubah menjadi benua Islam.
Peristiwa-peristiwa yang saya dalami dalam jangka waktu lama dan saya hampir tidak percaya adalah bagaimana seseorang tega melakukannya padahal ia mengaku sebagai muslim.
Yaitu yang dilakukan oleh Syiah Qaramithah (salah satu sekte bathiniyah syiah) di Baitullah pada tahun 317 Hijriah. Tepatnya pada hari Tarwih, mereka menyerang para jamaah haji dan membunuh lebih daripada 30 ribu jiwa. Mereka menghancurkan kubah Zamzam, mencopot pintu Ka’bah, dan membongkar kiswahnya. Mereka menyembelih jamaah haji meskipun berlindung di balik tirai Ka’bah. Mereka mengubur para korban di sumur Zamzam. Kemudian mereka mengambil Hajar Aswad dari tempatnya dan membawanya pulang.
Ketika itulah saya percaya hakikat pernyataan Syaikh Islam Ibnu Taimiyah tentang Syiah Bathiniyah, bahwa mereka lebih kafir daripada Yahudi dan Nasrani. Bahwa memerangi mereka lebih wajib daripada memerangi orang kafir karena mereka masuk dalam hukum orang-orang murtad.
Hari ini, kita menyaksikan budak-budak Assad di Suriah membunuh dan menyembelihi ahli Sunah dalam serangkaian pembantaian keji yang belum pernah dilakukan oleh orang-orang Yahudi dan Tatar. Mereka menghancurkan masjid-masjid dan menodainya. Setelah melihat fakta ini, saya yakin bahwa Bashar Assad dan kelompoknya Syiah Nushairiyah (Al-Alawiyah) adalah keturunan dari sekte Bathiniyah dan Qaramithah itu. Mahabenar firman Rabbku, ‘Sebagian mereka bagi sebagian yang lain adalah satu keturunan.’ Sejarah seperti terulang kembali!” ungkap Dr Majdi Al-Rab’i mengakhiri tulisannya. (Agus Abdullah)

Ust Farid Okbah: Kontradiksi Syiah, Berasal dari Yahudi Tapi Berkoar Lawan Yahudi

Ajaran Syiah yang telah berkembang pesat saat ini sejatinya berasal dari Yahudi. Tapi umat Islam dibuat bingung, karena kelompok syiah juga kerap berkoar melawan Yahudi, Apakah ini sebuah kontradiksi?
“Pasti!” Demikian tegas ulama kelahiran Bangil, Jawa Timur yang telah lama menekuni ajaran dan gerakan syiah, Ustadz Farid Ahmad Okbah.
Menurut Ustadz Farid Ahmad Okbah, Abdullah bin Saba ialah seorang Yahudi. Ia diyakini sebagai pendiri awal ajaran syiah. Keberadaannya diakui oleh sumber syiah maupun ahlussunnah. Meskipun, ada sebagian orang syiah di zaman sekarang yang mencoba untuk menafikan Abdullah bin Saba sebagai sosok yang dianggap fiktif.
“Murtadha Al-Asykari, salah seorang ulama syiah mencoba untk menafikan (Abdullah bin Saba) itu. Tapi, oleh pihak sejarawan dibantah. Karena memang terbukti termuat dalam kitab ‘Firaqu Syiah’ karya An-Nubakhti yang menguatkan bahwa Abdullah bin saba ada di dalam sejarah dan itu tidak bisa diingkari,” ujar pengisi tetap Kajian Aqidah di Radio Dakta melalui sambungan telepon kepada Kiblat.net, Jum’at, (25/07).
Hanya masalahnya, umat Islam saat ini perlu disadarkan. Bahwa ajaran syiah berasal dari seorang Yahudi yang mengaku-ngaku muslim dan membuat kerusakan di dalam tubuh umat Islam. Maka, propaganda bahwa sekte syiah itu anti Yahudi harus dipertanyakan.
“Dari penelitian yang kita dapat dari kaum Yahudi di luar negeri Israel itu justru terbesar adanya di Iran. Laporan yang kita dapat tentang jumlah kaum yahudi yang ada di negeri Israel itu dua pertiganya dari Iran. Makanya, sinagog di Teheran itu kira-kira ada belasan,’ ujarnya.
Menurut beliau, apa yang terbongkar dalam kerjasama Amerika-Iran-Yahudi dalam skandal Iran Gate dulu, itu satu bukti tersendiri bahwa mereka sebenarnya saling bekerja sama. Skandal Iran Gate atau yang dikenal dengan Iran Contra itu telah terjadi sejak masa pemerintahan Ronald Reagan pada tahun 1985-1987.
“Sekarang bicara kenyataannya saja, nggak perlu jauh-jauh. Biarlah kenyataan berbicara. Saat ini kaum muslimin di Jalur Gaza dibantai oleh bangsa kera Yahudi, lalu mana bukti pembelaan syiah yang mengaku-ngaku membela Al-Quds itu,” tukasnya.
“Ahmadinejad pernah mengatakan Israel akan hilang dari peta, mana buktinya omongan-omongan itu? Gak ada buktinya semua. Tidak ada buktinya sama sekali bahwa mereka itu berani melawan Yahudi Israel itu,” seru pengurus MIUMI pusat ini.
Justru yang terjadi, kelompok syiah malah menguatkan posisi AS-Israel. Beliau mencontohkan Pembantaian Shabra Shatilla yang terjadi di Selatan Lebanon. Di mana kaum muslimin Palestina yang berada di kamp pengungsi justru malah dibantai oleh kelompok Syiah Gerakan Amal, yang kemudian berganti nama menjadi Hizbullah.
“Itu justru mengikuti kepentingan Yahudi. Itu yang harus diingatkan kepada umat Islam bahwa gerakan Yaumul Quds yang mengatakan pembelaan terhadap Palestina ini hakikatnya adalah palsu dan itu hanya menyesatkan opini umat Islam terhadap syiah,” tutup beliau.

Sesepuh NU, KH. Abdul Hamid Baidlowi: Syiah Adalah Antek Yahudi


Usianya sudah tak muda lagi, sangat sepuh bahkan. Untuk berjalan pun harus ditunjang dengan kursi roda. Dia selalu memegang tongkat untuk menopang tubuhnya. Bicaranya pun sudah terbata bata. Dia pun mengakui bahwa dia tidak dalam kondisi yang baik.
Akan tetapi, ketika menentang kebatilan dan kesesatan Syiah beliau akan bicara dengan lantang. Yang muncul dari ucapannya adalah kebenaran dan ketegasan.
Beliau adalah KH. Abdul Hamid Baidlowi. Seorang ulama dan tokoh senior organisasi Islam Nahdhatul Ulama (NU). Beliau merupakan pengasuh pondok pesantren Al Wahdah, Lasem, Rembang, Jawa Tengah.
KH. Abdul Hamid Baidlowi adalah salah satu tokoh yang hadir dalam acara Deklarasi Aliansi Nasional Anti Syiah yang digelar Ahad (20/04) di Masjid Al Fajr, Cijagra, Bandung kemarin. Beliau menjadi orator pertama dari 12 tokoh yang menyampaikan orasi dalam acara tersebut.
“Pagi hari ini terjadilah apa yang dikehendaki Allah. Terjadi Poros Bandung,” katanya mengawali orasinya. Beliau berharap poros ini dapat menandingi Poros Teheran, Tel Aviv dan Washington.
“Aliansi Nasional Anti Syiah ini lahir karena orang-orang Syiah mengatakan bahwa imam-imam mereka lebih utama dari Nabi Muhammad SAW. Mereka harus berhenti mengatakan seperti itu. Itu penghinaan kepada Nabi Muhammad SAW, itu pelecehan kepada Nabi Muhammad SAW, itu merendahkan martabat nabi muhammad SAW,” ungkap Kiyai Baidlowi dengan lantang.
“Selama kalian (Syiah) berkata seperti it,u Aliansi Nasional Anti Syiah insyaAllah akan tetap bersama-sama kita (untuk menghentikannya),” tegasnya yang diikuti teriakan takbir para hadirin.
Beliau juga menyerukan bahayanya bagi masyarakat apabila orang-orang Syiah berada di tengah-tengah masyarakat.
“Mereka harus berhenti untuk mengkufurkan para sahabat Nabi, mengkafir-kafirkan sahabat Nabi, harus berhenti. Kalau tidak maka terjadi benturan-benturan di dalam masyarakat. Cepat atau lambat akan terjadi benturan benturan hebat. Mudah-mudahan kita mendapat perlindungan dari Allah,” imbuhnya.
Beliau memiliki harapan besar terhadap Aliansi Nasional Anti Syiah ini. “Mereka (Syiah) adalah kelompok-kelompok, merupakan antek-antek Yahudi, mereka sudah teracuni Yahudi. Mudah mudahan Poros Bandung ini ada manfaat, ada berkah untuk generasi demi generasi,” pungkasnya. [Imam]