Thursday, October 29, 2015

Uni Eropa : Rusia Akan Kalah Dan Terusir Dari Suriah Seperti Di Afghanistan.

Baca juga :
Mengapa Putin Akan Gagal di Suriah?
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, mengatakan agresi Rusia di Suriah akan senasib ketika meluncurkan perang di Afghanistan di masa silam.Yaitu, mengalami kekalahan dan terusir. [ Insya Allah ]
Pada tahun 1988, pasukan Rusia (kala itu masih Soviet) terjebak dalam perang di Afghanistan. Mogherini mengatakan risiko seperti itu bisa dialami Rusia di Suriah jika tidak melakukan transisi politik atau pergantian rezim di Suriah.
”Saya percaya bahwa Rusia menyadari bahwa jika mereka tidak bekerja sama dengan keras untuk awal dari sebuah proses politik, mereka berisiko terjebak dalam semacam skenario perang Afghanistan di Suriah, dan mereka mengambil risiko yang dirasakan oleh sebagian besar masyarakat Arab, dan warga Muslim Rusia, seperti mengambil bagian dalam memecah Sunni-Syiah,” kata Mogherini kepada Guardian (29/10).
Dia melanjut kehadiran para militan Rusia di antara para “jihadis” di Suriah akan menjadi perhatian keamanan yang serius jika mereka kembali ke Rusia. ”Saya pikir Rusia melihat dengan sangat jelas, bahwa mereka bersama-sama dengan penumpukan militernya. Minat mereka adalah untuk secara aktif mendorong awal proses politik,” imbuh Mogherini.
Referensi perang Soviet-Afganistan itu disampaikan Mogherini pada Rabu malam dalam sebuah forum untuk mendukung kerja multilateral baru guna mengakhiri konflik di Suriah yang sudah berjalan empat tahun.
Pembicaraan damai Suriah sudah dijdwalkan akan digelar dengan melibatkan para menteri luar negeri dari Eropa Barat dan Amerika Serikat bersama para pejabat dari Rusia, Arab Saudi dan negara-negara yang berbatasan dengan Suriah, termasuk Iran yang untuk pertama kalinya akan dilibatkan dalam perundingan tersebut.
Red : Maulana Mustofa

Walau di Bantu Rusia Koalisi Syiah Alami Kekalahan Telak Oleh Mujahidin

Putin Assad Killer

Kondisi Terbaru Suriah 2015: Laporan menegaskan bahwa tentara Asad telah gagal mencapai kemajuan dalam melawan pejuang oposisi, meskipun serangan udara Rusia memasuki hari yang ke 26, sebagaimana dilansir oleh ElDorar AlShamia, Senin (26/10/2015).

Dilaporkan bahwa pasukan Asad terlibat dalam enam lini pertempuran melawan pejuang oposisi yang telah berhasil mengorganisir barisan mereka dan mengatasi serangan darat yang luas meskipun didukung oleh serangan udara Rusia yang hari ini telah mencapai hingga sekitar seribu serangan.


Menurut kantor berita “Interfax“, dikutip dari Departemen Pertahanan di Moskow, mengatakan bahwa pesawat tempur Rusia telah melakukan 934 serangan mendadak dan menghancurkan 819 sasaran kelompok pejuang oposisi di Suriah sejak awal kampanye pada 30 September.

Laporan itu menunjukkan bahwa meskipun mendapat perlindungan udara dan fasilitas pesawat militer Rusia, rezim Asad tidak mampu mencapai prestasi lapangan, bahkan situasinya berbalik berpihak kepada batalyon kelompok oposisi yang berhasil menimpakan kerugian yang besar kepada pasukan Asad dan milisi pendukungya. Kerugian yang belum pernah terjadi sebelumnya, selama empat tahun terakhir.

Di lini Hama utara rezim Asad mendorong pasukannya untuk menyerbu kota-kota yang dikuasai oleh kelompok pejuang oposisi untuk mencapai kota Khan Sheikhun di pedesaan selatan Idlib, yang terletak di Aleppo International Highway Damaskus, namun, para pejuang oposisi mampu menggagalkan serangan itu dan menggagalkan rencana rezim.

Pasukan Asad kehilangan sekitar empat puluh kendaraan lapis baja dan tank, dan kehilangan lebih dari 400 tentara di sana setelah satu minggu pertempuran.

Sementara itu, faksi-faksi pejuang oposisi melancarkan serangan balik terhadap lokasi pasukan Asad yang kemudian menjadi posisi pertahanan di sebelah utara Hama dan menguasai desa Marakapah dan AlLahaya sebelah timur dan barat Hama, dan telah menjadi ancaman bagi pasukan rezim yang bermarkas di kota Morek.

Kejadian ini tidak jauh berbeda dengan kondisi di pedesaan Homs utara, saat pasukan Asad dan milisi sekutu mereka gagal untuk maju satu kilometer di kawasan itu untuk mencapai tujuannya dengan cara menghubungkan daerah yang berpengaruh di Homs yang berada di bawah kontrol sebelah selatan kota Hama, dan upaya yang gagal dari pasukan rezim untuk masuk ke daerah-daerah yang dikuasai oleh kelompok pejuang oposisi menyebabkan pasukan rezim Asad mengalami kerugian besar.

Puluhan pasukan rezim Asad tewas dan terluka, serta kehilangan sejumlah besar kendaraan lapis baja dan kendaraan militer dalam waktu kurang dari dua minggu, seperti ditegaskan oleh direktur “Homs Media Center”, Osama Abu Zeid.
Sumber: http://www.arrahmah.com/news/2015/10/27/26-hari-kampanye-serangan-udara-rusia-dan-kekalahan-pahit-yang-diderita-pasukan-rezim-asad.html