Monday, November 23, 2015

Akan Hadir di Istiqlal. Syiah Dan JIL Sewot, Ulama Saudi Syaikh Al-Arifi Difitnah "Jaringan ISIS Indonesia". Khalid al-Walid Dedengkot Syiah Anti Islam ( Ahlus Sunnah ) !


Syaikh Muhammad bin Abdurrahman Al-Arifi yang biasa dikenal Syaikh Al-Arifi adalah dai ternama dari Saudi. Beliau seorang ulama, penceramah kondang dan motivator ulung. Beliau dikenal ulama yang tegas mendukung mujahidin Suriah untuk menumbangkan rezim Assad. Beliau pernah di penjara oleh mendiang Raja Saudi Abdullah karena menentang kudeta As-Sisi.


Beliau sangat populer di sosial media. Saat berita ini dibuat, akun facebooknya https://www.facebook.com/3refe memiliki 19 juta lebih fans/likes (19.457.280), sedang akun twitternya @MohamadAlarefememiliki 13 juta lebih followers (13.347.087).

Syaikh Al-Arifi direncanakan akan mengisi Tabligh Akbar di Masjid Istiqlal Jakarta pada 17 Januari 2016 yang digagas oleh Majelis Az-Zikra pimpinan Ustadz Muhammad Arifin Ilham.

Acaranya masih lama, masih tahun depan, dua bulan lagi. Namun berita dan posternya sudah ramai beredar di sosial media.

Rencana kedatangan Syaikh Al-Arifi yang selama ini dikenal ulama yang sangat tegas terhadap Syiah ini rupanya ada yang merasa terusik lalu membuat fitnah.

Adalah akun bernama Kholid Al-Walid yang menuduh Syaikh Al-Arifi (dan pihak panitia yang mengundang ke Istiqlal) sebagai jaringan ISIS Indonesia.

"Lihatlah Jaringan ISIS di Indonesia," tulis akun Kholid Al-Walid (22/11/2015) yang menyertakan poster acara Tabligh Akbar Syaikh Al-Arifi.

Disitu juga ada tulisan TOLAK KEDATANGAN TOKOH ISIS DI MASJID ISTIQLAL.


Netizen Irfan Noviandana di akun facebooknya juga mengunggah fitnahan yang dilakukan Kholid Al-Walid terhadap Syaikh Al-Arifi.

"Kurang ajar nih, Tabligh Akbar Ahlussunnah Indonesia Bersatu disebut Jaringan ISIS Indonesia," tulis Irfan Noviandana.

Irfan berharap agar panitia (ustadz Arifin Ilham) melakukan proses hukum atas fitnah Kholid Al-Walid karena yang difitnah bukan saja Syaikh Al-Arifi tapi juga panitia acara disebut sebagai Jaringan ISIS di Indonesia.

"Ini tokoh main fitnah tokoh2 ahlussunnah juga. Kalo dia bilang ISIS datang ke Indonesia mungkin cuma fitnah kepada Syaikh Al Arifi pertanggungjawabannya kepada umat islam, tapi kalo dia sebut jaringan ISIS di Indonesia means itu menyatakan orang2 dalam Tabligh Akbar itu disebut jaringan ISIS Indonesia, bukan lagi kepada Syaikh Al Arifi," tulis Irfan Noviandana.

Siapa Kholid Al-Walid?

Seorang netizen, Samson Satriatama, berkomentar bahwa  Kholid Al-Walid adalah tokoh syiah. "Iya khalid al walid tokoh syiah senior.. Disini ada orangnya http://www.ahlulbaitindonesia.or.id/berita/kultum-hikmah-sholat-malam/" tulis Samson Satriatama dengan menyertakan tautan link dari situs ahlulbaitindonesia.

Netizen lain, Muhammad Alamsyah BaNna berkomentar: "Alhamdulillah kehadiran Syaikh Arifi membuat para penganut ajaran sesat Syiah gemetar dan sibuk membuat fitnah termasuk tokoh Syiah sekelas Kholid A. Walid yg memang tidak ada kelasnya dgn memfitnah Syaikh pendukung ISIS."


Dr. H. Khalid al-Walid, M.Ag

Ketua Majelis Ulama Indonesia Pusat KH. Cholil Ridwan, menjelaskan bahwa organisasinya melakukan evaluasi atas dugaan adanya seorang tokoh Syiah dalam kepengurusan MUI pusat. Hal ini mengemuka setelah tokoh tersebut datang ke Sampang atas nama MUI pusat, mendesak dicabutnya fatwa sesat Syiah dari MUI Jatim.
Pengurus MUI yang terindikasi sebagai penganut Syiah adalah DR. Khalid Al-Walid. Ia adalah alumnus dari Hawzah Ilmiah Qom, yang judul desertasinya di UIN Syarif Hidayatullah adalah “Pandangan Eskatologi Mulla Shadra”.
Tahun 2008 lalu, saat disertasinya diuji oleh tim penguji dari UIN Syarif Hidayatullah, Prof. DR. Azyumardi Azra pada bagian akhir acara, bertanya, “Apakah Anda penganut mazhab Syi’ah?”
“Jangan salah duga,” lanjut Azyumardi Azra.
“Saya akan bangga bila UIN berhasil meluluskan seorang doktor Syiah, karena menjadi bukti nyata bahwa lembaga ini menjunjung tinggi pluralisme dan toleransi antar mazhab Islam,” lanjut Direktur Sekolah Pascasarjana UIN tersebut.
Khalid Al Walid saat itu menjawab, “Eh… Saya sama dengan Pak Haidar,” jawabnya berdiplomasi seraya menunjuk DR. Haidar Bagir yang duduk di samping Prof. DR. Mulyadhi Kartanegara yang menjadi pembimbing disertasi Khalid Al Walid. Sebagaimana diketahui, Haidar Bagir adalah tokoh Syiah di Indonesia dan selalu membela berbagai kepentingan Syiah.
Selain itu, DR Khalid Al Walid juga menjabat sebagi Dewan Syuro Ahlul Bait Indonesia (ABI) yang menaungi kelompok Syiah di Indonesia.
Namun, September lalu, Ustadz Cholil Ridwan juga mengatakan, tidak ada pengurus MUI Pusat bernama Khalid Walid. Ketika ditanyakan,  apa kemungkinan ada nama Khalid Walid, seorang lulusan Qom, Iran, Cholil mengatakan tidak ada lulusan Qom di MUI.
Sementara itu, dalam daftar pengurus MUI yang tercantum dalam situs resminya —http://www.mui.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=52&Itemid=54, tercantum nama  yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI Pusat.

Umar Shihab dan Khalid Al Walid keeper Syiah di MUI Pusat 

Di tengah upaya kaum Muslimin menuntut fatwa sesatnya Syiah di Indonesia, petinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat justru menunjukkan sikap sebaliknya. Ketua MUI Pusat, Prof Dr KH Umar Shihab dan Wakil Ketua Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI Dr Khalid Al-Walid menjadi keeper, penjaga gawang  sekaligus antek-antek Syi’ah di tubuh MUI Pusat.
Dalam sebuah pertemuan antara rombongan MUI Pusat dengan pelajar Indonesia di Kota Qom Iran, Umar Shihab jelas menunjukkan dukungannya kepada Syiah.
“Sunni dan Syiah bersaudara, sama-sama umat Islam. Itulah prinsip yang dipegang oleh MUI. Jika ada yang memperselisihkan dan menabrakkan keduanya, mereka adalah penghasut dan pemecah belah umat, mereka berhadapan dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang menghendaki umat ini bersatu,” ujar Umar Shihab sebagaimana dilansir dari Kantor Berita ABNA.
Kedatangan MUI Pusat ke Iran ini untuk memenuhi undangan Majma Taghrib Bainal Mazahib (Lembaga Pendekatan Antar Mazhab) yang didirikan oleh ulama-ulama Syiah.
Termasuk dalam rombongan tersebut Sekretaris MUI SulSel, Prof Dr Ghalib MA. Pertemuan yang dilangsungkan di Mujtama Maskuni Ayatullah Sistani tersebut dimediasi oleh Sayyid Faris, salah seorang ulama Iran yang sering berkunjung ke Indonesia.
Di hadapan para pelajar Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Iran, Umar Shihab mengungkapkan bahwa ujian terberat yang dihadapi oleh kaum Muslimin saat ini ada dua. Pertama adalah perpecahan dan kedua kebodohan.
“Karena itu, selama di Iran belajarlah dengan sungguh-sungguh. Sekembali kalian ke tanah air, sampaikanlah argumen-argumen yang benar mengenai Islam. Mau pegang mazhab Syiah atau Sunni, silahkan. Yang tidak dibenarkan adalah jika satu sama lain saling menyalahkan sehingga mengancam persatuan,” kata kakak Quraisy Shihab ini.
Karena itu Umar yang membawa nama MUI, menyambut baik ajakan dan undangan dari Republik Islam Iran untuk bekerjasama mewujudkan persatuan umat Islam tersebut.
Pada kesempatan itu, Ketua MUI Pusat Umar Shihab menandatangani naskah kesepahaman (MoU) dengan Sekjen Majma Taghrib bainal Mazahib, Ayatullah Ali Taskhiri. Point penting dalam MoU tersebut adalah pengakuan bahwa Syiah adalah termasuk mazhab Islam yang sah di Indonesia.
Wakil Ketua Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI Dr Khalid Al-Walid juga mengungkapkan poin perjanjian lainnya, di antaranya kerjasama pengiriman para peneliti dan Ulama Indonesia untuk sama-sama mempelajari berbagai hal di kedua negara. Kerjasama juga dilakukan dengan Kementerian Luar Negeri Iran, Departemen Pengurusan Haji dan Kamar Dagang Industri Iran dalam bidang produk halal.
Majelis Ulama Indonesia Pusat harus bersikap tegas terhadap antek-antek Syiah ditubuhnya. Singkirkan mereka, karena Syiah bukan Islam tetapi musuh Islam.
(azmuttaqin/dbs/arrahmah.com)
http://www.arrahmah.com/news/2013/08/12/umar-shihab-khalid-al-walid-keeper-syiah-mui-pusat.html

Ayo Hadiri Tabligh Akbar - Ahlussunah Indonesia Bersatu


Waktu dan Tempat Masjid Istiqlal, Ahad 17 Januari 2016

Bersama :

Syaikh Prof. DR Muhammad Al 'Arifi
KH MUhammad Arifin Ilham

KH Abdul Rasyid
Ust. DR Khalid Basalamah
Ust. Yusuf Usman Baisa, Lc
Prof. DR. Habib Ahmad Al-Kaff
Ust. Bactiar Nashir MA


sudah saatnya kaum Muslimin di Negeri ini merajut ukhuwah,saling merangkul dan meninggalkan perbedaan-perbedaan furu' yang menyebabkan perpecahan.

Mari Bersatu, insyallah dengan kebersamaan bisa kita wujudkan negeri ini menjadi negeri yang insyaalh selalu mendapatkan keberkahan dari Allah Subhanahuwatala..

Persatuan dan kesatuan ditengah fitnah dahsyat yang mengguncang Ahlus Sunnah wal Jama'ah akan sangat bermanfaat untuk ummat.
Sikap tholabul'ilmi ketika menjumpai kesalahan daripada ustadz,kyai ataupun ulama yang benar adalah kesalahannya kita tunjukkan orangnya tetap kita muliakan dan apabila banyak dijumpai kesalahan-kesalahan pada seseorang tersebut sebaiknya kita tinggalkan dan tetap belajar ilmu syar'i kepada para ustadz,kyai atau ulama yang masih berpegang teguh pada Al-quran dan Hadits Nabi.

Akhir-akhir ini banyak saya jumpai di medsos tentang perdebatan-perdebatan mengenai ilmu agama dan sayangnya hal itu dilakukan oleh orang-orang yang baru belajar agama atau dengan kata lain belum paham betul mengenai ilmu dan hasilnya hanya akan membawa pada debat kusir,saling menyalahkan saya benar kamu salah sehingga membuka pintu masuk untuk syetan yang membuat keduanya bermusuhan.
Wahai saudaraku marilah kita serahkan semuanya kepada ustadz,kyai dan ulama (ahli ilmu) untuk menyelesaikannya,"stop" melukai hati saudaramu dan marilah kita saling Instrospeksi diri dan tetap semangat dalam menuntut ilmu syar'i.

sebagian pengantar diambil dari :

akh Aiman Al Gozali