Tuesday, November 3, 2015

Syaikh Al-Buthi Membela Kehormatan Ibnu Taimiyyah Yang Tertuduh

Kita banyak menjumpai tuduhan yang menginjak-nginjak kehormatan Ibnu Taimiyyah rahimahullah. Diantaranya adalah bahwasanya Imam Ibnu Taimiyyah adalah seorang mujassim. Tidak cukup disitu,  bahkan diantara mereka sampai kepada derajat mengkafirkan Ibnu Taimiyyah rahimahullah ta’ala. Dan tuduhan itu berasal dari para musuh dakwah yang tidak menyukai dakwah tauhid dan sunnah yang sering disokong oleh Ibnu Taimiyyah rahimahullah ta’ala.
Namun ada salah satu syaikh (yang mana syaikh tersebut adalah orang yang terhormat disisi mereka) yakni “Syaikh Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi”, beliau telah bersikap inshaf (adil) terhadap tuduhan tajsim dan kafir yang disematkan untuk Ibnu Taimiyyah rahimahullah ta’ala.
Syaikh Al-Buthi berkata dalam membela kehormatan Ibnu Taimiyyah rahimahullah ta’ala:
ونحن نعجب عندما نجد غلاة يكفرون ابن تيمية رحمه الله ويقولون إنه كان مجسداً، ولقد بحثت طويلاً كي أجد الفكرة أو الكلمة التي كتبها أو قالها ابن تيمية، والتي تدل على تجسيده فيما نقله السبكي أو غيره فلم أجد كلاماً في هذا قط، كل ما وجدته أنه في فتواه يقول: إن لله يد كما قال واستوى على العرش كما قال وله عين كما قال
 “Dan kami merasa aneh ketika mendapati orang-orang yang terlalu berlebihan hingga mengkafirkan Ibnu Taimiyyah rahimahullah ta’ala. Dan mereka mengatakan bahwasanya Ibnu Taimiyyah adalah mujassim. Sungguh aku telah membahas dengan waktu yang lama agar aku mendapati sebuah pikiran atau kata yang ditulis atau dikatakan oleh Ibnu Taimiyyah yang menunjukkan bahwasanya Ibnu Taimiyyah adalah mujassim sebagaimana yang dinukil oleh As-Subuki atau selainnya. Maka aku tidak mendapati satupun perkataan mengenai hal itu. Semua yang aku dapatkan dalam fatwanya adalah Ibnu Taimiyyah berkata: Sesungguhnya Allah memiliki tangan seperti yang Allah firmankan. Dan Allah beristiwa di atas Arsy seperti yang Allah firmankan. Dan Allah memiliki mata seperti yang Allah firmankan”
Kemudian Al-Buthi menambahkan:
ورجعت إلى آخر ما كتبه أبو الحسن الأشعري وهو كتاب (الإبانة) فرأيته يقول كما يقول ابن تيمية واقرؤوا كتاب الإمام أبي الحسن الأشعري (الإبانة) الذي يقول فيه نؤمن أن الله يداً كما قال وأنه استوى على العرش كما قال. إذن فلماذا نحاول أن نعظم وهماً لا وجود له؟ ولماذا نحاول أن ننفخ في نار شقاق؟ والله سبحانه وتعالى سيحاسبنا على ذلك
 “Dan aku kembali kepada kitab terakhir yang ditulis oleh Abu Al-Hasan Al-Asy’ari dan dia adalah kitab “Al-Ibanah”. Maka aku mendapati beliau mengatakan sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Taimiyyah dan bacalah kitab Imam Abu Al-Hasan Al-Asyari “Al-Ibanah” yang mana beliau mengatakan di dalamnya: “Kami beriman bahwasanya Allah memiliki tangan seperti yang Allah firmankan. Dan bahwasanya Allah beristiwa diatas Arsy seperti apa yang Allah firmankan. Maka dari itu, kenapa kita selalu berusaha untuk memperbesar sebuah khayalan (tuduhan) yang tidak ada wujudnya? Dan mengapa kita selalu berusaha untuk meniupkan api perpecahan? Dan Allah ta’ala akan menghisab kita atas hal tersebut.” (Nadwah Ittijahaat Al-Fikr Al-Islami Al-Mu’ashir 294-295. Kumpulan dari muhadharah yang disampaikan di Bahrain 25/2/1985)
Selesai perkataan syaikh Al-Buthi yang sangat berharga. Dan screenshoot bisa dilihat pula disini:
Maka apakah para murid Al-Buthi  akan selalu menyalakan api perpecahan di tengah-tengah ummat untuk menuduh Ibnu Taimiyyah dengan tuduhan-tuduhan yang semena-mena ?
Hasbunaa Allah wa ni’ma Al-Wakiil..
Wa shallallahu alaa nabiyyinaa Muhammad.
Penulis: Muhammad Abdurrahman Al Amiry