Tuesday, May 19, 2015

Jubir Hizbullah: Kami Akan Musnahkan Makkah Dan Madinah!! (Video)

Jubir Hizbullah: “Jika Mereka Membom Gunung Qasiun di Damaskus, Kami Akan Serang Mekkah!”

FAIZ Syakir, salah seorang juru bicara Hizbullah (Libanon, berbicara secara langsung dalam sebuah acara tv di OTV. “Hizbullah tidak akan dapat dimusnahkan. Hizbullah pasukan terkuat di kalangan negara-negara Arab. Lebih kuat daripada seluruh peradaban di dunia dari segi ekonomi, kekuatan militer dan sosial,” ujar Syakir, dan kemudian rekamannya juga beredar di youtube.
Pernyataan Syakir ini sehubungan dengan adanya ancaman Bandar bin Sultan—putera mahkota Raja Qatar yang akan menyerang Basyar al-Assad. “Apa lagi yang kalian pikirkan? Kami tidak takut pada ancaman itu? Bahkan kami tidak takut pada Saudi, sekalipun dengan seluruh kekuatannya, dari raja hingga rakyat mereka yang terakhir. Mereka pikir, mereka siapa?”
“Jika mereka membom Gunung Qasiun di Damaskus, pusat kekuatan militer Basyar, maka kami akan menyerang Mekah di depan kepala mereka sendiri!”
Wartawan yang hadir di situ sontak melontarkan pertanyaan, “Mekkah? Bukankah itu tempat suci bagi mereka?”
“Biarkan saya berbicara. Saya tidak peduli lagi semuanya. Ini fakta. Kami akan memusnahkan Mekkah dan Madinah, juga Jeddah dan Riyadh, dengan semua yang ada di dalamnya, yang tinggal dalam kota-kota ini. Ini fakta dan strategi kami. Keberadaan kami lebih penting dari ‘batu-batu’ dan ‘bukit-bukit’ mereka.”
Wartawan yang masih dalam keadaan terkejut, kembali bertanya, “Siapa yang akan memusnahkan Mekkah? Iran? Suriah? Hizbullah? Tempat itu adalah tempat suci bagi mereka…”
“Saya tidak akan mengatakannya. Tapi jika mereka mengancam kami, kami tahu bagaimana membalas ancaman itu,” demikian Syakir. [islampos/youtube]                              

                                

25 Pasal Protokolat Zionisme Dari Rotshchild (Bandingkan Dengan DOKUMEN RAHASIA sekte syiah)

Bangsa Yahhudi meyakini bahwa mereka yang akan menjadi satu-satunya Penguasa Dunia, dan tanpa ragu-ragu pasti akan datang suatu hari bagi mereka untuk menguasai seluruh bumi dan memusnahkan seluruh agama. Keyakinan seperti itu tercantum dalam suatu dokumen rahasia yang disebut Protocol of Zions atau Protokolat Zionis.
Protocol ini merupakan salah satu dokumen paling kontroversial di dunia. Banyak yang menganggap Protokol merupakan sebuah dokumen palsu yang sengaja di buat-buat demi menguntungkan kelompok anti Semit, pandangan ini diwakili oleh kaum Zionis-Yahudi dan para pendukungnya.
Namun sebaliknya, banyak pula yang menganggap Protokolat Zionis ini sungguh-sungguh asli dan bisa dipercaya. Pandangan yang terakhir ini dianut oleh kebanyakan Dunia Islam dan sejumlah tokoh kemanusiaan di Barat. Bahkan tokoh sekaliber Henry Ford pun masuk ke dalam kelompok ini.
Dalam bukunya The International Jew (1976), Henry Ford menyatakan, “Jika saya ditanya tentang asli tidaknya Protokolat Zionis, maka saya tidak akan mau masuk ke dalam perdebatan panjang itu. Satu-satunya hal yang ingin saya katakan berkenaan dengannya adalah, bahwa semua kejadian yang ada di dunia ini sejalan dengannya…”
Ada perbedaan jumlah pasal antara protokolat zion yang berasal dari Rotshchild dan Kongres Zionis. Jika Protokolat Zionis yang dikenal hanya berjumlah 24 butir, maka Protokolat Zion yang berasal dari Rotshchild berjumlah 25 pasal.
Berikut ini kami sampaikan 25 pasal Protokolat Zionisme dari Rotschild mengingat betapa pentingnya isi dari dokumen rahasia tersebut bagi dunia Islam
1.       Manusia itu lebih banyak cenderung pada kejahatan ketimbang kebaikan. Sebab itu, Konspirasi harus mewujudkan ‘hasrat alami’ manusia ini. Hal ini akan diterapkan pada sistem pemerintahan dan kekuasaan. Bukankah pada masa dahulu manusia tunduk kepada penguasa tanpa pernah mengeluarkan kritik atau pembangkangan? Undang-undang hanyalah alat untuk membatasi rakyat, bukan untuk penguasa.
2.       Kebebasan politik sesungguhnya utopis. Walau begitu, Konspirasi harus mempropagandakan ini ke tengah rakyat. Jika hal itu sudah dimakan rakyat, maka rakyat akan mudah membuang segala hak dan fasilitas yang telah didapatinya dari penguasa guna memperjuangkan idealisme yang utopis itu. Saat itulah, konspirasi bisa merebut hak dan fasilitas mereka.
3.       Kekuatan uang selalu bisa mengalahkan segalanya. Agama yang bisa menguasai rakyat pada masa dahulu, kini mulai digulung dengan kampanye kebebasan. Namun rakyat banyak tidak tahu harus melakukan apa dengan kebebasan itu. Inilah tugas konspirasi untuk mengisinya demi kekuasaan, dengan kekuatan uang.
4.       Demi tujuan, segala cara boleh dilakukan. Siapa pun yang ingin berkuasa, dia mestilah meraihnya dengan licik, pemerasan, dan pembalikkan opini. Keluhuran budi, etika, moral, dan sebagainya adalah keburukan dalam dunia politik.
5.       Kebenaran adalah kekuatan konspirasi. Dengan kekuatan, segala yang diinginkan akan terlaksana.
6.       Bagi kita yang hendak menaklukkan dunia secara finansial, kita harus tetap menjaga kerahasiaan. Suatu saat, kekuatan konspirasi akan mencapai tingkat di mana tidak ada kekuatan lain yang berani untuk menghalangi atau menghancurkannya. Setiap kecerobohan dari dalam, akan merusak program besar yang telah ditulis berabad-abad oleh para pendeta Yahudi.
7.       Simpati rakyat harus diambil agar mereka bisa dimanfaatkan untuk kepentingan konspirasi. Massa rakyat adalah buta dan mudah dipengaruhi. Penguasa tidak akan bisa menggiring rakyat kecuali ia berlaku sebagai diktator. Inilah satu-satunya jalan.
8.       Beberapa sarana untuk mencapai tujuan adalah: Minuman keras, narkotika, perusakan moral, seks, suap, dan sebagainya. Hal ini sangat penting untuk menghancurkan norma-norma kesusilaan masyarakat. Untuk itu, Konspirasi harus merekrut dan mendidik tenaga-tenaga muda untuk dijadikan sarana pencapaian tujuan tersebut.
9.       Konspirasi akan menyalakan api peperangan secara terselubung. Bermain di kedua belah pihak. Sehingga Konspirasi akan memperoleh manfaat besar tetapi tetap aman dan efisien. Rakyat akan dilanda kecemasan yang mempermudah bagi konspirasi untuk menguasainya.
10. Konspirasi sengaja memproduksi slogan agar menjadi ‘tuhan’ bagi rakyat. Dengan slogan itu, pemerintahan aristokrasi keturunan yang tengah berkuasa di Perancis akan diruntuhkan. Setelah itu, Konspirasi akan membangun sebuah pemerintahan yang sesuai dengan Konspirasi.
11. Perang yang dikobarkan konspirasi secara diam-diam harus menyeret negara tetangga agar mereka terjebak utang. Konspirasi akan memetik keuntungan dari kondisi ini.
12. Pemerintahan bentukan Konspirasi harus diisi dengan orang-orang yang tunduk pada keinginan konspirasi. Tidak bisa lain.
13. Dengan emas, konspirasi akan menguasai opini dunia. Satu orang Yahudi yang menjadi korban sama dengan seribu orang non-Yahudi (Gentiles/Ghoyim) sebagai balasannya.
14. Setelah konspirasi berhasil merebut kekuasaan, maka pemerintahan baru yang dibentuk harus membasmi rezim lama yang dianggap bertanggungjawab atas terjadinya semua kekacauan ini. Hal tersebut akan menjadikan rakyat begitu percaya kepada konspirasi bahwa pemerintahan yang baru adalah pelindung dan pahlawan dimata mereka.
15. Krisis ekonomi yang dibuat akan memberikan hak baru kepada konspirasi, yaitu hak pemilik modal dalam penentuan arah kekuasaan. Ini akan menjadi kekuasaan turunan.
16. Penyusupan ke dalam jantung Freemason Eropa agar bisa mengefektifkan dan mengefisienkannya. Pembentukan Bluemasonry akan bisa dijadikan alat bagi konspirasi untuk memuluskan tujuannya.
17. Konspirasi akan membakar semangat rakyat hingga ke tingkat histeria. Saat itu rakyat akan menghancurkan apa saja yang kita mau, termasuk hukum dan agama. Kita akan mudah menghapus nama Tuhan dan susila dari kehidupan.
18. Perang jalanan harus ditimbulkan untuk membuat massa panik. Konspirasi akan mengambil keuntungan dari situasi itu.
19. Konspirasi akan menciptakan diplomat-diplomatnya untuk berfungsi setelah perang usai. Mereka akan menjadi penasehat politik, ekonomi, dan keuangan bagi rezim baru dan juga di tingkat internasional. Dengan demikian, konspirasi bisa semakin menancapkan kukunya dari balik layar.
20. Monopoli kegiatan perekonomian raksasa dengan dukungan modal yang dimiliki konspirasi adalah syarat utama untuk menundukkan dunia, hingga tidak ada satu kekutan non-Yahudi pun yang bisa menandinginya. Dengan demikian, kita bisa bebas memainkan krisis suatu negeri.
21. Penguasaan kekayaan alam negeri-negeri non-Yahudi mutlak dilakukan.
22. Meletuskan perang dan memberinya-menjual-senjata yang paling mematikan akan mempercepat penguasaan suatu negeri, yang tinggal dihuni oleh fakir miskin.
23. Satu rezim terselubung akan muncul setelah konspirasi berhasil melaksanakan programnya.
24. Pemuda harus dikuasai dan menjadikan mereka sebagai budak-budak konspirasi dengan jalan penyebarluasan dekadensi moral dan paham yang menyesatkan.
25. Konspirasi akan menyalahgunakan undang-undang yang ada pada suatu negara hingga negara tersebut hancur karenanya.


Artikel Terkait :

Waspadalah,… Misi Rahasia Orang-orang syiah…

24 Pasal Protokolat Zionisme Dari Kongres Zionis Di Bassel, Swiss Tahun 1897 (Bandingkan Dengan DOKUMEN RAHASIA sekte syiah)

                                                         24 Pasal Protokolat Zionisme Dari Kongres Zionis Di Bassel, Swiss Tahun 1897
Bangsa Yahhudi meyakini bahwa mereka yang akan menjadi satu-satunya Penguasa Dunia, dan tanpa ragu-ragu pasti akan datang suatu hari bagi mereka untuk menguasai seluruh bumi dan memusnahkan seluruh agama. Keyakinan seperti itu tercantum dalam suatu dokumen rahasia yang disebut Protocol of Zionsatau Protokolat Zionis.
Protocol ini merupakan salah satu dokumen paling kontroversial di dunia. Banyak yang menganggap Protokol merupakan sebuah dokumen palsu yang sengaja di buat-buat demi menguntungkan kelompok anti Semit, pandangan ini diwakili oleh kaum Zionis-Yahudi dan para pendukungnya.
Namun sebaliknya, banyak pula yang menganggap Protokolat Zionis ini sungguh-sungguh asli dan bisa dipercaya. Pandangan yang terakhir ini dianut oleh kebanyakan Dunia Islam dan sejumlah tokoh kemanusiaan di Barat. Bahkan tokoh sekaliber Henry Ford pun masuk ke dalam kelompok ini.
Dalam bukunya The International Jew (1976), Henry Ford menyatakan, “Jika saya ditanya tentang asli tidaknya Protokolat Zionis, maka saya tidak akan mau masuk ke dalam perdebatan panjang itu. Satu-satunya hal yang ingin saya katakan berkenaan dengannya adalah, bahwa semua kejadian yang ada di dunia ini sejalan dengannya…”
Ada perbedaan jumlah pasal antara protokolat zion yang berasal dari Rotshchild dan Kongres Zionis. Jika Protokolat Zionis yang dikenal hanya berjumlah 24 butir, maka Protokolat Zion yang berasal dari Rotshchild berjumlah 25 pasal.
Berikut ini kami sampaikan 24 butir Protokolat Zionisme dari Kongres Zionis di Bassel, Swiss Tahun 1897 mengingat betapa pentingnya isi dari dokumen rahasia tersebut bagi dunia Islam.
Keputusan I
Hendaknya menjadi perhatian kita bahwa manusia dengan sifat dan instink yang buruk jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan manusia yang sifat dan instinknya baik. Karena itu cara terbaik untuk menguasai mereka adalah melalui teror dan tindak kekerasan, dan bukan melalui diskusi ilmiah. Setiap orang cenderung untuk meraih kekuasaan, setiap orang juga cenderung untuk menjadi diktator, dan tidak sedikit orang yang bersedia mengorbankan kepentingan masyarakat untuk kepentingan pribadinya.
Kebebasan politik hanyalah semata-mata ide saja, bukannya kenyataan. Pemikiran seperti ini haruslah disadari bagaimana cara pelaksanaannya di saat diperlukan yaitu cara menarik dan mengumpulkan massa rakyat untuk digunakan melindas kelompok lain yang sedang berkuasa. Pekerjaan ini menjadi mudah sekali dilaksanakan jika pihak oposisi itu sendiri sudah diinjeksi dengan ide kemerdekaan atau yang disebut dengan liberalisme; dan demi ide itu, mereka akan berusaha untuk meraih kekuasaan. Di saat inilah kehebatan teori kita akan terbukti. Maka kekuasaan pemerintah yang melemah itu segera, melalui hukum alam, terjebak dan berpindah tangan, sebab kekuatan suatu bangsa yang membabi buta tak dapat tegak sehari pun tanpa bimbingan, dan penguasa yang baru hanya mampu menggantikan posisi penguasa lama setelah dilemahkan oleh gegap gempitanya liberalisme.
Hendaknya diketahui bahwa politik tak ada kaitan apa-apa dengan moralitas. Penguasa yang memerintah berdasarkan moralitas bukanlah politisi yang berbakat, dan karena itu tidak akan bisa stabil berada dalam kekuasaannya. Siapa pun yang ingin memerintah haruslah menggunakan dua jalan yaitu menipu dan meyakinkan. Sifat-sifat bangsa yang baik seperti keterbukaan dan kejujuran adalah racun bagi dunia politik, karena sifat-sifat ini akan memakzulkan penguasa dari tahtanya jauh lebih cepat dibandingkan dengan musuh yang sangat kuat. Sifat-sifat seperti ini menjadi ciri kerajaan Goyim, tetapi sama sekali bukan ciri kerajaan kita.
Keputusan II
Sangatlah perlu demi mewujudkan tujuan-tujuan kita bahwa perang-perang yang terjadi, sedapat mungkin, tidak boleh menghasilkan perolehan teritorial, tetapi perang haruslah diciptakan untuk tujuan ekonomi, di mana bangsa-bangsa itu tidak akan melepaskan diri dari bantuan kita, sehingga keduanya (pihak yang berperang) akan bergantung sepenuhnya kepada agen-agen internasional kita. Kekuatan internasional kita akan menghapuskan hak-hak dan kekuasaan bangsa-bangsa, dan dalam arti kekuasaan yang sebenarnya, akan menguasai bangsa-bangsa itu sebagaimana undang-undang civil suatu negara menguasai rakyatnya.
Pemerintah yang akan kita pilih di antara rakyat dengan suatu seleksi yang sangat ketat haruslah didasarkan pada ketaatan yang mutlak, mereka bukanlah orang-orang yang terlatih dalam keahlian ilmu pemerintahan, karenanya mereka akan berada dalam genggaman orang-orang ahli, yang akan menjadi penasihat mereka.
Para Goyim tidak memiliki keahlian untuk menggunakan pengamatan sejarah yang jujur. Mereka hanya memiliki keahlian teoritis yang rutin dan tanpa pengetahuan kritis untuk suatu tujuan yang tepat. Karenanya kita tidak perlu memperhitungkan mereka –biarkan mereka berbuai sampai saatnya tiba- atau hidup dalam angan-angan mengembalikan masa lampau kejayaan mereka. Untuk tujuan ini, kita harus terus-menerus membutakan mereka –melalui alat media massa kita- meyakini teori-teori kita. Kaum intelektual para Goyim yang terbuai oleh pengetahuan mereka tanpa suatu pembuktian logis akan memanfaatkan informasi yang diperoleh dari ilmu pengetahuan, yang oleh agen-agen spesialis kita telah dipecah-pecah secara licik untuk tujuan membentuk pikiran mereka ke arah yang kita inginkan.
Keputusan III
Untuk mencapai tujuan kita yang sudah begitu dekat ini, maka jalan yang harus ditempuh adalah merusak keseimbangan undang-undang, karena semua konstitusi yang kita rancang itu telah kehilangan ketepatan (akurasi) keseimbangannya. Bangsa Goyim (orang asing non-Yahudi) yang bercita-cita dan meyakini bahwa mereka telah melakukan konstitusi itu dengan cukup kuat dan telah lama sekali berharap akan terciptanya keseimbangan itu. Tetapi para pemimpin, yaitu raja-raja yangberkuasa –telah dikelilingi oleh wakil-wakil mereka yang bodoh, mabuk dengan kekuasaan mereka yang tak terkontrol dan tak bertanggung jawab. Kekuasaan mereka ini diperoleh melalui teror yang kita hembuskan ke istana-istana. Karena mereka tak mempunyai jalan untuk berhubungan dengan rakyatnya, maka jenis penguasa ini tidaklah lagi dapat bersatu untuk memperkuat diri mereka sendiri untuk melawan kekuatan oposisi. Dengan demikian maka kita telah membangun sebuah jalur antara kekuatan pemerintah dengen kekuatan rakyat yang membabi-buta itu sehingga keduanya telah kehilangan semua cara, seperti orang yang buta dan tongkatnya, keduanya terpisah tak berdaya.
Kekuatan kita terletak dalam kelaparan dan kelemahan fisik kaum pekerja, sebab dengan cara ini kita telah menjadikannya budak dari kehendak kita, dan mereka tak akan memperoleh kekuasaan baik kekuatan maupun energi untuk melawan kehendak kita. Kelaparan akan menciptakan hak bagi pemilik modal untuk memerintah pekerja jauh lebih kuat ketimbang hak yang diberikan para bangsawan oleh raja ataupun penguasa yang sah. Melalui keserakahan, rasa dengki dan kebencian yang dikobarkan, kita harus menggerakkan massa dan melalui tangan-tangan mereka itulah kita akan menghajar habis semua pihak yang menghalangi jalan kita ini.
Jika saatnya tiba, maka kata “kemerdekaan” haruslah menjadi bara bagi masyarakat untuk bertempur melawan setiap bentuk kekuatan, setiap bentuk kekuasaan, bahkan melawan Tuhan dan hukum alam sekalipun. Untuk alasan inilah, kita, saat telah mencapai tujuan, haruslah menghapuskan kata ini dari kamus kehidupan. Karena kata itu menimbulkan suatu prinsip kekuatan yang brutal dan mengubah massa rakyat menjadi binatang yang haus darah. Binatang-binatang ini, tentunya, akan kembali tidur ketika sudah kenyang menghirup darah, dan di saat itulah mereka dengan mudah dikuasai dan diperbudak. Tetapi jika mereka tidak diberi darah, mereka tidak akan tidur dan akan terus berperang, saling membunuh satu sama lain.
Keputusan IV
Namun demikian kemerdekaan dapat bermanfaat dan memperoleh tempat dalam perekonomian negara tanpa merusak kesejahteraan rakyat jika didasarkan pada kepercayaan Tuhan, persaudaraan manusia, dipisahkan dari konsepsi persamaan yang dinafikan melalui hukum-hukum penciptaan, karena mereka telah menciptakan subordinasi. Dengan kepercayaan seperti itu, suatu masyarakat dapat diperintah oleh suatu perwakilan gereja, dan akan hidup sederhana serta patuh di bawah bimbingan pemimpin spiritual sesuai kehendak Tuhan di atas bumi. Inilah alasan utama mengapa masalah ini tak dapat diabaikan begitu saja bagi kita untuk merusak semua agama dan kepercayaan, untuk menghapuskan dari semua pikiran Goyim prinsip-prinsip ketuhanan, dan menggantikannya dengan perhitungan dan kebutuhan material.
Agar para Goyim ini tidak sempat berpikir dan melakukan analisa, maka pikiran mereka harus diarahkan kepada industri dan perdagangan. Maka, semua bangsa akan terlibat dalam persaingan materi dan karenanya tak akan sempat memikirkan bahaya yang mereka hadapi bersama-sama. Tetapi ingat sekali lagi, agar supaya kemerdekaan dapat sekaligus memecah-belah dan menghancurkan masyarakat Goyim, kita harus meletakkan industri atas dasar spekulasi, hasil dari keadaan ini adalah timbulnya spekulasi atas harga tanah, dan hal ini masuk dalam kekuasaan kita.
Keputusan V
Kita harus menciptakan pemusatan pemerintahan yang kuat di negara-negara Goyim agar semua kekuatan masyarakat mereka dapat kita kuasai. Untuk iu kita harus teratur mengendalikan semua kegiatan kehidupan politik menurut kehendak kita melalui undang-undang yang baru. Undang-undang ini akan menggusur satu demi satu semua kelonggaran dan kebebasan yang telah diberikan oleh para Goyim itu, sedangkan kekuasaan kita yang dikenal melalui Tirani yang setiap saat dan di setiap tempat akan membasmi setiap Goyim yang berusaha menentang kita dengan perbuatan atau kata-kata.
Pada masa ketika rakyat memandang raja-raja sebagai perwujudan dan murni kehendak Tuhan, mereka mengabdi tanpa pamrih kepada kekuasaan raja yang tiruan itu; tetapi sejak hari kita menyuntikkan konsep hak-hak asasi ke dalam pikiran rakyat itu, maka mereka mulai menganggap para penghuni tahta kerajaan adalah manusia biasa. Maka mahkota suci pemberian Tuhan telah dimakzulkan dari kepala para raja, dan kalau kita juga menjarah iman rakyat itu kepada Tuhan, maka kekuatan yang dahsyat akan membanjiri jalanan menuju ke tempat-tempat umum dan akan segera kita kuasai.
Untuk dapat menguasai pendapat umum kita harus mengarahkannya pada suatu keadaan kebingungan dengan menampilkan pendapat semua kelompok yang saling bertentangan dan untuk sejurus waktu akan menjadikan para Goyim itu bagaikan kerbau yang dicocoki hidungnya. Dengan demikian mereka akan sampai pada suatu kesimpulan bahwa yang paling baik bagi mereka adalah Tidak Berpendapat tentang hal-hal yang menyangkut politik, yang sudah pasti masalah itu tidak akan dimengerti oleh masyarakat awam, kecuali oleh mereka yang mendikte masyarakat itu sendiri. Inilah rahasia pertama.
Sedangkan rahasia kedua yang akan mendukung keberhasilan pemerintahan kita adalah: melipat gandakan ketidak sabaran, kebiasaan buruk, dan kegagalan nasional, kondisi hidup yang jelek, sehingga akan sangat sulit bagi setiap orang untuk memahami posisinya dalam kekacauan yang akan timbul, dengan demikian, masyarakat –sebagai akibatnya akan gagal untuk saling memahami satu sama lain.
Keputusan VI
Kita harus melakukanmonopoli besar-besaran segala sumber kekayaan utama –tempat para Goyim menggantungkan nasibnya, sehingga mereka akan terbantung ke bawah bersama dengan hancurnya kepercayaan kepada pemerintah pada saat terjadinya kekacauan politik. Ketika itu, para Aristokrat Goyim yang merupakan kekuatan politik akan segera tersingkir- kita tidak perlu lagi memperhitungkan manusia semacam itu. Tetapi sebagai pemilik tanah mereka tetap akan berbahaya karena mereka masih mampu mencukupi diri sendiri. Maka sangatlah penting bagi kita untuk –dengan biaya berapapun- mengusir mereka dari tanah miliknya. Caranya? Naikkan pajak sampai pada batas yang menjerat leher mereka. Ketahuilah kaum bangsawan Goyim ini tidak akan tahan melarat, mereka pasti akan segera bangkrut.
Pada saat yang sama, kita harus merusak industri mereka, dengan cara menggalakkan industry spekulatif –agar mereka tidak sempat mengembangkan pertanian dan mengurangi hutangnya. Apa yang harus kita peroleh adalah industri harus menjadi ajang pemerasan buruh dan modal sekaligus sehingga melalui spekulasi seluruh uang di dunia berpindah ke tangan kita. Dengan demikian kita akan menjebloskan para Goyim menjadi kaum melarat. Saat itulah para Goyim akan tunduk dan menjadi budak kita.
Untuk melengkapi kehancuran industri para Goyim ini kita harus mengobarkan keserakahan pada barang mewah yang akan melahap semua barang yang ada. Untuk itu pula kita harus meningkatkan upah buruh, walaupun itu tidak akan bermanfaat bagi kaum buruh itu, karena pada saat yang sama semua harga barang akan kita naikkan juga dengan dalih kegagalan pertanian dan peternakan.
Keputusan VII
Untuk kesempurnaan pelaksanaan rencana di atas maka kita harus selalu meningkatkan persenjataan dan kekuatan keamanan (polisi). Satu hal yang harus kita pertahankan di semua negara hanya boleh ada kekuatan massa proletar di samping diri kita sendiri, sejumlah kacil kaum milyuner, polisi dan tentara.
Di semua negara Eropa, dan melalui hubungan kita dengan Eropa di semua benua lainnya, kita harus menciptakan gejolak, pertentangan dan permusuhan. Dengan keadaan ini kita akan memperoleh keuntungan ganda. Pertama, kita akan tetap mampu mengawasi semua negara, dan mereka tahu benar bahwa kita mampu menciptakan kekacauan ataupun menanggulanginya di setiap saat kita kehendaki. Kedua, melalui intrik-intrik, kita harus melilitkan benang yang sudah kita masukkan ke dalam Kabinet (Dewan Mentri) di semua negara dengan jalan politik, perjanjian ekonomi atau pinjaman-pinjaman jangka panjang.
Demi keadaan itu semua kita harus selalu menghadapi tantangan perang dari tetangga-tetangga suatu negara yang berani menentang kita, tetapi jika negara tetangga itu juga nekat menentang kita, maka kita harus mengobarkan perang di seluruh dunia. Kita juga harus memaksa pemerintahan pada Goyim itu untuk bebuat sebagaimana yang kita kehendaki sesuai dengan rencana kita yang tersusun rapi, melalui apa yang kita nyatakan sebagai Publik Opini, yang secara rahasia kita pompakan melalui suatu “Kekuatan Besar”, yaitu PERS, dimana dengan sedikit perkecualian dan dapat dianggap tidak ada –sudah beradadi tangan kita.
Keputusan VIII
Kita harus membentengi diri dengan senjata-senjata yang mungkin digunakan oleh lawan-lawan kita. Untuk ini kita juga harus menggunakan manupilasi undang-undang, sehingga segala resolusi yang kita ajukan akan Nampak legal dan bermoral. Direktorat kita haruslah diisi dengan para ahli publikasi, ahli hukum, administrator, diplomat dan orang-orang yang memiliki pendidikan sangat tinggi dan khusus yang berasal dari sekolah-sekolah khusus yang kita miliki. Para Super Ahli inilah yang mengenal rahasia struktur masyarakat, menguasai berbagai bahasa. Mereka ini akan mempelajari sifat terselubung manusia, termasuk semua perasaannya yang sensitive, dimana para ahli itu akan melakukan peranan mereka. Perasaan ini adalah bagian dari pikiran para Goyim, kecenderungan, kelemahan, sifat baik dan buruk, cirri kelas dan keadaan mereka.
Pemerintah kita harus didukung oleh ahli-ahli ekonomi tingkat dunia. Untuk kepentingan ini maka Ilmu Ekonomi menjadi mata pelajaran penting yang akan diberikan pada bangsa Yahudi. Selain itu kita harus didukung oleh para Bankir, Industrialis, Kapitalis dan Milyuner lainnya.
Keputusan IX
Dalam menerapkan prinsip-prinsip kita ini perhatikanlah karakter masyarakat dimana kita hidup dan berbuat. Kata-kata kaum liberal yang sebenarnya merupakan kata slogan Freemason, yaitu “Kemerdekaan, Persamaan dan Persaudaraan”, ketika sudah tercapai maksud dan tujuan kita mendirikan kerajaan, akan kita ganti dengan kata-kata yang bukan lagi slogan, tetapi suatu pernyataan idealism, yaitu “Hak untuk Merdeka, Kewajiban untuk sama sejajar, dan cita-cita Persaudaraan”. Beginilah cara kita, dan begitulah kita menjinakkan kerbau dengan memegang tanduknya…. De Facto, kita sebenarnya sudah menghapuskan semua undang-undang kecuali peraturan kita, walaupun de jure undang-undang itu masih tetap ada. Saat itu, jika suatu pemerintahan mencoba untuk menentang kita maka perbuatan itu hanyalah suatu proforma dengan kebijaksanaan dan pengarahan kita, karena sikap anti-semit mereka diperlukan guna mengatur saudara-saudara kita yang curang.
Setelah kita berhasil mencengkeramkan tangan kita dalam administrasi hukum, tata cara pemilihan, kemerdekaan pribadi, dan Pers di suatu negara, tetapi yang paling penting lagi adalah campur tangan dalam bidang pendidikan dan latihan-latihan karena sektor inilah yang mampu mewujudkan kebebasan. Maka dengan campur tangan dalam bidang pendidikan ini kita telah menjadikan para pemuda Goyim itu bodoh, mudah terpukau dan bersikap korup melalui prinsip dan teori yang palsu –walaupun semuanya itu berasal dari kita.
Keputusan X
Ketika sudah sampai pada saatnya melakukan coup d’etat (kudeta) maka kita harus mengatakan kepada umat manusia, “Keadaan sudah begitu buruknya, dan kalian sudah begitu menderita, kini…….kami telah menghancurkan penyebab penderitaa kalian, kami telah menghilangkan fanatisme nasional yang sempit, kini kalian berada diambang kemerdekaan.”
Agar kita memperoleh dukungan suara mayoritas, maka seyogyanya kita mendorong masyarakat menggunakan hak pilihnya dan ditujukan pada calon yang bukan berasal dari kelas elite. Dengan menanamkan rasa individualitas maka kita telah menghancurkan arti keluarga di antara pada Goyim beserta dengan nilai pendidikan mereka, dengan demikian kita juga menggusur kemungkinan bagi individu untuk berbeda pendapat dengan yang lainnya.
Semua negara meiliki satu hal yang sama dengan berbgai nama yaitu Perwakilan, Kementrian, Legislatif, Eksekutif dan sejenisnya. Semua lembaga ini menunjuk pada pentingnya fungsi negara itu, hal yang perlu dicatat baik-baik, adalah bukan pentingnya lembaga itu, tetapi pentingnya fungsi lembaga tersebut. Semua lembaga ini telah membagi tugas antar masing-masing, bagaikan organ tubuh manusia. Maka dari itu, jika kita merusak salah satu fungsinya, negara itu akan sakit seperti manusia.
Keputusan XI
Rencana untuk menyusun Konstitusi baru dalam wujud sebuah revolusi negara…apa yang kita kehendaki pada saat pelaksanaan kontitusi baru itu, sementara masyarakat masih terpukau oleh revolusi, dan berada dalam keadaa ketakutan dan ketidak-pastian, mereka harus mengetahui kekuatan kita yang tak terkalahkan dan penuh keampuhan, sehingga kita tidak perlu memperhitungkan mereka, mengabaikan segala pendapat dan kehendak mereka. Kita siap dan mampu melindas mereka setiap saat dan di setiap tempat. Kita sudah memperoleh apa yang kita inginkan, maka kita tidak perlu membaginya dengan mereka.
Pada Goyim itu adalah domba-domba, sedangkan kita adalah serigalanya. Anda akan tahu apa yang akan dilakukan oleh serigala yang sudah menangkap mangsanya? Tuhan telah merahmati kita, bangsa pilihan-Nya, hikmah terusirnya bangsa kita, yang diduga oleh banyak orang sebagai kelemahan kita, dan sekarang membawa kita pada puncak penguasaan dunia.
Keputusan XII
Kata “Kebebasan” kita beri pengertian sebagai berikut: “Kebebasan adalah hak untk melakukan sesuatu yang diijinkan oleh undang-undang”. Pengertian kata ini yang sebenarnya pada suatu saat nanti akan kita gunakan, karena semua kebebasan berada di tangan kita, sebab undang-undang akan menghapusnya atau menciptakan kebebasan yang hanya kita kehendaki sesuai dengan program yang sudah disebutkan.
Peranan Pers adalah untuk mengobarkan atau mengungkit amarah dan nafsu yang perlu untuk menunjang tujuan kita…..industri penerbitan harus dikenaik sensor, dengan begitu usaha ini akan menjadi sumber pendapatan yang melimpah bagi negara kita. Kita harus mengenakan pajak yang tinggi dan simpanan wajib sebelum suatu usaha penerbitan berdiri, hal ini demi menjaga agar tidak menentang pemerintahan kita.
Melalui cara kontrol seperti ini instrumen pikiran akan menjadi alat pendidikan yang berada di tangan kita, yang tak akan mengijinkan massa bangsa-bangsa bermimpi tentang hikmah kemajuan. Sebab kemajuan atau tepatnya ide tentang kemajuan telah memungkinkan munculnya konsepsi tentang berbagai emansipasi, tetapi tak pernah mencapai batas akhir. Segala sesuatu yang disebut sebagai liberal adalah anarki.
Kesusastraan dan Jurnalisme adalah dua dari kekuatan pendidik yang sangat penting, karena itu pemerintah kita akan menjadi mayoritas pemilik jurnal-jurnal itu. Hal ini akan mengurangi hambatan yang diakibatkan oleh Pers yang dimiliki secara pribadi dan akan membawa kita memiliki suatu pengaruh yang besar pada pikiran public. Jika kita mengijinkan terbitnya sebuah penerbitan milik orang lain, maka kita harus memiliki 30 jurnal.
Keputusan XIII
Kebutuhan akan makanan pokok memaksa pada Goyim untuk tetap tutup mulut dan menjadi budak kita yang taat, sehingga mereka tidak sempat untuk memikirkan hal lainnya. Sementara itu kaki-tangan kita yang ada dalam organisasi Pers di antara para Goyim akan membicarakan berbagai ihwal politik –tentunya atas perintah kita- dengan berbagai manipulasi yang akan dijejalkan kepada public sebagai suatu fakta nyata.
Untuk mencegah masyarakat Goyim menjadi terlalu terpukau pada pembicaraan masalah politik, maka akan kita sodorkan pula bahan pembicaraan baru, yaitu masalah industri. Dalam keadaan ini massa rakyat akan tetap diam, menghindari untuk berbicara masalah politik (walaupun kita telah melatih mereka untuk kita gunakan sebagai pasukan yang akan meruntuhkan pemerintah Goyim) hanya dengan maksud dapat menyediakan lowongan kerja baru. Supaya massa rakyat Goyim ini tetap bodoh, maka kita harus tetap menjejali mereka dengan hiburan, permainan, rekreasi, fitnah dan gedung-gedung rakyat. Pada akhirnya kita akan mengusulkan –melalui pertandingan segala macam- olah raga, kesenian dan lain-lain. Dengan masalah itu kita sudah mencegah pikiran para Goyim untuk membicarakan hal-hal yang akan menyulitkan kita. Karena sudah terbiasa tidak berpikir kritis dan tak mampu membentuk pendapatnya sendiri, para Goyim lama kelamaan akan berbicara dan bersuara yang sama (membeo) tentang segala masalah –yang tentunya sudah kita atur terebih dahulu-.
Keputusan XIV
Saat kita sudah mencapai tujuan, mendirikan Kerajaan David, maka seluruh agen di dunia harus dilikuidasi (dihapuskan) kecuali agama kita yang menyembah satu Tuhan dan kepada Tuhan itulah kita terikat, melalui kedudukan kita sebagai Bangsa Terpilih. Itulah takdir kita dan takdir bagi seluruh dunia. Maka kita harus segera melenyapkan semua kepercayaan dan agama. Tak perduli jika nantinya terjadi banyak rakyat yang menganut Atheisme (Komunisme), itu hanyalah suatu tahapan transisi.
Para filosof kita akan mengurai kelemahan dan kekurangan agama lainnya yang dianut oleh para Goyim. Tetapi ingat tak seorang pun yang akan membicarakan agama kita dari sudut pandang lainnya. Di negara yang dikenal sebabagi negara progresif dan maju, kita akan menciptakan kesusastraan yang tak bermoral, pornografi dan sejenisnya.
Keputusan XV
Jika hari yang telah ditentukan itu telah tiba, maka kita akan melancarkan Coup D’ Etat (Kudeta) di seluruh dunia pada hari yang sama, persisi setelah kebobrokan seluruh pemeintah Goyim mencapai puncaknya. Kita harus bantai habis semua Goyim yang mencoba untuk mengangkat senjata menentang kerajaan kita. Semua institusi –seperti masyarakat rahasia- akan kita musnahkan tanpa ampun, kecuali lembaga yang mendukung kita.
Saat Raja Israel sudah duduk di atas singgasananya yang didukung oleh Eropa, ia akan menjadi Pemimpin Dunia. Raja kita akan menyatu dengan rakyatnya, dan akan menguasai dunia ini bersama mereka.
Keputusan XVI
Untuk memastikan penghancuran semua kekuatan kolektif, kecuali kekuatan kolektif milik kita, kita harus melemahkan pada tahap pertama, semua Perguruan Tinggi melalui cara re-edukasi sesuai dengan kepentingan kita. Pejabat dan Profesor –disana, akan disiapkan untuk melaksanakan rencana rahasia. Mereka akan ditunjuk (diangkat) dengan persyaratan khusus, dan akan dibuat sangat bergantung pada pemerintah (kita?).
Keunggulan masa lalu, seperti semua bentuk sejarah kuno, dimana banyak kejelekannya daripada kebaikannya, akan kita ganti dengan studi tentang masa depan. Kita harus menghapuskan semua fakta tentang sejarah lama –yang tidak kita kehendaki- dari ingatan setiap orang, kecuali yang menyangkit kebobrokan dan kesalahan pemerintahan Goyim.
Keputusan XVII
Sudah lama sekali kita berusaha untuk mendiskreditkan Pemuka Agama masyarakat Goyim, karenanya harus kita hancurkan missi mereka, yang di masa sekarang mungkin bisa menjadi penghalang bagi kita. Dari hari ke hari, pengaruh para pemuka agama masyarakat Goyim ini akan berkurang. Kemerdekaan Hati Nurani kita kobarkan di semua tempat, hingga hanya memerlukan beberapa tahun saja untuk menyelesaikan kehancuran Agama Kristen. Sedangkan mengenai agama lainnya, memang ada kesulitan untuk merusak mereka, tetapi itu bukan masalah besar. Kita akan mengatir agar kependetaan dan pendeta-pendetanta terperangkap dalam kerangka berpikir yang sempit hingga mengakibatkan pengaruh mereka semakin mundur dan berkurang.
Jika saatnya tiba kita akan menghancurkan Tahta Suci Kepausan, jari tangan yang tak terlihat akan mengarahkan semua bangsa menuding Tahta Suci ini. Ketika para bangsa itu berusaha untuk merebutnya maka kita akan dating dan menjadi pembela utamanya seakan-akan untuk menghindarkan banjir darah. Melalui cara adu domba ini kita akan menembus masuk ke dalam Tanah Suci ini dan tidak akan keluar sebelum kita yakin bahwa kita benar-benar sudah menguasai seluruh kekuatan dan kekuasaan yang ada di tempat itu.
Raja Yahudi lah yang akan menjadi Paus sebenarnya, pemimpin utama Gereja Internasional.
Pada saat itu, sementara kita sedang melakukan re-edukasi pada kaum muda tentang Agama Tradisional yang baru, dan nantinya tentang agama kita sendiri, kita tidak hanya akan menuding gereja-gereja yang ada, tetapi kita akan bertengkar dengan mereka (gereja) melalui kritik-kritik yang diperhitungkan akan menimbulkan kelompok sempalan(Schisme). Secara umum, kemudian, Pers kontemporer kita akan terus melakukan kritik dalam masalah kenegaraan, agama-agama, ketidak-mampuan para Goyim, selalu dengan menggunakan pernyataan yang tidak prinsipil agar dengan segala cara mampu menurunkan prestise (harga diri) dalam sopan-santun yang hanya mampu dilakukan oleh para jenius dari bangsa kita yang terpilih.
Keputusan XVIII
Kita sudah menghancurkan prestise (harga diri) raja-raja Goyim melalui percobaan pembunuhan yang berulang kali dilakukan oleh agen kita, domba-domba buta yang kita gembalakan, yang dengan mudah kita gerakkan melalui semboyan liberalism, agar mereka bertindak criminal seperti itu, mereka hanya semata-mata terpukau oleh warna (aliran) politik.
Pemerintahan kita akan dilindungi oleh pasukan rahasia yang sangat kecil. Dengan pembentukan pasukan rahasia ini secara resmi maka citra mistik dari suatu kekuasaan akan menghilang.
Keputusan XIX
Jika kita tidak bisa mencegah setiap orang terlibat dalam politik, maka sebaliknya, kita harus menghasut mereka untuk menyampaikan berbagai laporan dan petisi kepada pemerintah untuk menyelidiki masalah itu demi peningkatan kondisi masyarakat.
Hasutan semacam itu tak lebih dari anjing kecil yang menggonggongi gajah. Karena pemerintah itu sudah pasti terorganisir baik, sedangkan masyarakat penyampai petisi itu sepenuhnya tidak menyadari kekuatan dan kemampuannya.
Untuk menghancurkan prestise kepahlawanan bagi kejahatan politik, maka kita harus menghukum mereka sebagaimana pencuri, pembunuh atau setiap jenis tindakan jahat biasa. Dengan demikian opini masyarakat akan bingung dan ragu untuk menilai tindakan kejahatan politik itu, apakah berbeda dengan tindakan jahat biasa atau tidak.
Keputusan XX
Kala pemerintahan kita sudah berdiri, maka pemerintahan autokrasi kita harus menghindari, demi penjagaan diri sendiri, untuk tidak membebani masyarakat dengan pajak yang berlebihan. Ingat bahwa pemerintahan kita berfungsi sebagai seorang ayah dan pelindung sekaligus. Tetapi suatu organisasi negara itu ternyata membutuhkan biaya, maka dibolehkan untuk mencari dana yang dibutuhkannya. Untuk itu perpajakan sebaiknya dikumpulkan melalui sistem pajak progresif atas kekayaan. Maka dari itu orang kaya harus menyadari bahwa ia wajib membayar pajak atas kelebihan kekayaannya untuk kepentingan negara, dan ia akan memperoleh jaminan keselamatan atas sisa kekayaannya dan hak-hak lainnya.
Pajak bagi rakyat miskin adalah bibit timbulnya revolusi dan akan menjadi perusak negara. Sedangkan pajak atas kaum kapitalis akan menghentikan pertumbuhan kekayaan mereka, dimana kita sekarang sudah mengumpulkannya untuk merusak kekuatan pemerintaha Goyim, yaitu keuangan negaranya.
Sistem standart emas telah merusak negara yang menggunakannya, karena sistem ini tidak mampu memenuhi kebutuhan akan uang, lebih jauh lagi kita telah menyingkirkan emas dari peredaran sejauh mungkin. Bagi kita standart yang harus digunakan adalah biaya kekuatan kerja manusia, apakah standart itu akan dihitung dengan uang kertas atau kayu, tidak jadi masalah.
Hutang –khususnya hutang luar negeri- adalah salah satu hal yang selalu tercantum dalam neraca perdagangan setiap pemerintah. Jika hutang itu dibebani bunga 5 %, maka dalam waktu 20 tahun negara itu akan membayar bunga sejumlah hutang yang diterimanya, dalam waktu 40 tahun jumlah itu akan dua kali lipat dari jumlah hutangnya sendiri. Tentunya semakin lama negara itu tidak mampu membayar hutangnya dan akan tenggelam dalam kebangkrutan.
Keputusan XXI
Sekarang tentang Hutang Dalam Negeri yang kita pinjamkan kepada pemerintahan Goyim –yang sebenarnya tidak membutuhkan uang itu- hutang dalam negeri berupa obligasi. Saat pemerintah menngumumkan obligasi itu, harga yang tercantum sangat murah sekali, sehingga rakyat berbondog-bondong membelinya. Jumlah sertifikat obligasi itu dalam waktu cepat terjual habis. Esoknya harga sudah mulai naik sedikit dari nilai nominalnya, rakyat pun akan berbondong-bondong pula membelinya. Maka semakin hari semakin tinggi pula harga sertifikat obligasi itu, dan pemerintah mempeoleh uang dalam jumlah yang banyak sekali. Tetapi, pada saat pemerintah akan membayar kembali hutangnya itu setelah tiba jatuh temponya beberapa tahun kemudian –mereka mulai sadar betapa besar bunga yang harus dibayarkannya. Maka tak ada jalan lain kecuali pemerintah membuka hutang yang baru dengan cara yang sedikit banyak sama.
Dewasa ini, melalui hutang dalam negeri, cara ini tak dapat dilakukan oleh pemerintahan Goyim karena mereka tahu bahwa kita akan meminta kembali uang yang dipinjamkan itu.
Keputusan XXII
Di tangan kita sekarang ini terkumpul suatu kekuatan yang sangat besar, yaitu Emas, dalam waktu dua hari kita dapat menggunakannya –betapapun besar nilai dan jumlahnya-, dari tempat simpanan kita yang sangat rahasia. Apakah masih juga dibutuhkan bukti lagi bahwa kekuasaan kita benar-benar atas Kehendak Tuhan? Pastikan, bahwa kita tidak boleh gagal melaksanakan rencana kita; dengan kekayaan yang begitu berlimpah dan telah terkumpul beradad-abad lamanya.
Kekuasaan kita merupakan yang paling mulia, karena kekuasaan kita sangat kuat, yang akan memerintah dan membimbing para pemimpin dan tukang pidato yang utopis. Kekuasaan kita adalah pucak dari semua peraturan dan undang-undang yang akan mewujudkan kebahagiaan manusia.
Keputusan XXIII
Sesudah kita merusak masyarakat Goyim dengan mabuk kemewahan, maka kini kita harus mengembalikan moralitas mereka dan menuntut mereka untuk hidup prihatin dan sederhana, mengurangi kemewahan itu. Industri-industri besar yang telah didirikan harus dihapuskan dan kembali digunakan model industri kecil. Hal ini disebabkan industri besar akan mampu mempengaruhi pemikiran massa untuk melawan pemerintah. Sedangkan industri kecil tidak akan mengerti tentang arti pengangguran, karenanya ia akan sangat bergantung kepada pemerintah. Bermabuk-mabukan akan dilarang melalui undang-undang dan akan dihukum sebagaimana tindak kejahatan lainnya, karena minuman keras akan mengubah manusia menjadi brutal.
Keputusan XXIV
Raja Israel tidak boleh tunduk kepada hawa nafsunya sendiri, khususnya yang menyangkut seksualitas, karena nafsu seksual akan membungkam akalnya. Kualitas kemanusiaan dalam diri pemimpin dunia ini yang berasal dari turunan David harus siap untuk berkorban bagi rakyatnya.
Raja kita yang mulia haruslah menjadi contoh pribadi yang mengagumkan.
Ditanda Tangani Oleh Para Wakil Zion Dengan Pangkat Ke-33


Artikel Terkait :

25 Pasal Protokolat Zionisme Dari Rotshchild

Sejarah, Isi dan Realita Kehidupan dari Protokolat Zionisme

Generasi dan Realitas Hidup dari Protokolat Zionisme


Dominasi Zionisme pada Media Massa Dunia

                                              
Ada istilah yang cukup terkenal dalam dunia komunikasi: “Siapa yang menguasai informasi, dialah yang menguasai dunia.” Ungkapan ini dapat dibenarkan, karena secara objektif bidang apa pun di dunia ini hampir tidak ada yang mampu melepaskan dirinya dari informasi. Jika itu diterapkan dalam diskurus Islam, sebenarnya Islam itu adalah informasi. Wahyu adalah informasi, yaitu informasi tentang Allah, alam, manusia, dunia, akhirat, dan seterusnya.
Al-Qur’an juga mengandung banyak informasi. Ada informasi tentang mikrokosmos; ada pula informasi tentang dunia makrokosmos. Di dalamnya juga terkandung informasi sains, sejarah, kedokteran, hukum, ekonomi, politik, dan sebagainya. Salah satu cara untuk memperoleh informasi adalah dengan komunikasi. Tidak berlebihan kalau kita katakan bahwa Al-Qur’an sebenarnya sudah empat belas abad silam berbicara tentang informasi dan komunikasi sekaligus. Mari kita simak kandungan dan pemahaman ayat berikut.
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa berita, maka cek dan riceklah berita itu, agar kamu tidak menimpakan suatu malapetaka kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya, sehingga kamu menyesal atas perbuatan itu.” (Al-Hujuraat: 6).
Pada ayat di atas, Allah memperingatkan kaum beriman agar bersikap waspada dan kritis pada dua unsur: (1) berita, dan (2) sumber berita. Jika direnungkan, ayat di atas akan sangat berarti dalam menjaga ketenteraman dan ketahanan secara individual maupun nasional. Sebab jika diamati, memang kedua unsur inilah yang banyak berperan dalam menimbulkan gejolak atau ekses yang kurang baik dalam kehidupan. Banyak orang terjerumus ke dalam “kesesatan” karena tidak kritis dalam menerima informasi, atau menelan “bulat-bulat” apa yang diterimanya dari suatu sumber. Apalagi, bila kita perhatian, yang memegang “kantong-kantong” informasi di dunia ini adalah tangan-tangan non-Islam. Mereka tidak sekadar orang fasik, seperti yang disebutkan Al-Qur’an, bahkan orang yang tidak percaya kepada Tuhan. Jadi, dari unsur ini (baca: sumber) saja menuntut kita harus ekstra ketat dalam menerima informasi.
Ketika umat Islam–yang menjadi konsumen terbesar informasi–tidak bersikap waspada dan kritis, maka apa yang dikhawatirkan oleh ayat tersebut sudah tentu dengan mudah menjadi kenyataan. Akibat yang dikhawatirkan itu adalah ikut sertanya dalam menyesatkan orang lain. Dalam dunia kontemporer, kondisi yang perlu diwaspadai itu ialah turut sertanya dalam membentuk opini publik yang tidak benar.
Memang yang diminta dari kita bukanlah menutup diri sama sekali (eksklusif) dari berbagai sumber informasi, karena sikap ini kurang menguntungkan dalam persaingan hidup, khususnya pada era globalisasi ini. Bahkan, suatu hal yang sulit sekarang ini adalah menghindar dari arus informasi. Akan tetapi, yang sangat dituntut ialah meningkatkan daya filter, kewaspadaan, dan kemampuan membedakan antara informasi yang layak diterima dengan informasi yang harus ditolak, karena tidak relevan dan tidak objektif dalam penyajian dan analisanya.
Orang yang “kebal” terhadap arus akan cenderung lebih aman dari berbagai ancaman, kendatipun ia hidup di tengah arus informasi yang serba membingungkan. Di sinilah, barangkali, rahasia pemilihan kata “tabayyun” yang digunakan Al-Qur’an, bukan “radd” yang berarti menolak mentah-mentah, sebab informasi yang dibawa oleh suatu sumber, walaupun orientasinya tidak jelas, tidak seluruhnya merugikan dan bersifat negatif. Tabayyun lebih mengarahkan pada sikap kritis dengan melakukan check and recheck. Artinya, menumbuhkan potensi untuk dapat memilah-milah informasi.
Secara validitas, informasi dapat dibagi tiga.
Di sini diperlukan kekritisan pembaca atau pemirsa. Informasi tentang suatu kejadian un sich–katakan saja umpamanya–serangan balasan yang dilakukan oleh pejuang HAMAS di Palestina terhadap pasukan Israel dalam rangka mempertahankan diri–adalah dibenarkan. Akan tetapi, biasanya pers Barat selalu menuduh bahwa kelompok HAMAS itu teroris, sementara Israel itu bangsa yang perlu dilingungi. Padahal, kenyataan yang terjadi itu sebaliknya, Zionis Israel adalah bangsa penjajah, sementara HAMAS adalah kelompok perlawanan yang berusaha mempertahankan dan memperjuangkan haknya, yang selama ini dirampas oleh Israel.
Nah, bila pembaca atau pemirsa kurang arif betul dengan trik-trik jurnalistik Yahudi dan kurang selektif, akan dengan mudah terpengaruh dan akhirnya terjebak dalam pembentukan opini publik yang tidak benar, bahkan menyesatkan. Inilah yang diperingatkan Al-Qur’an tadi.
Ketika media massa Barat berbicara tentang sejumlah konsep ajaran Islam, seperti hijab, kedudukan wanita, emansipasi, penerapan syariat Islam, jihad, toleransi beragama, kebebasan berpikir, dan yang sejenisnya, maka berbagai kerancuan akan segera muncul. Mungkin dalam bentuk pemutarbalikkan fakta, menutup-nutupi kebenaran, “perkosaan” terhadap teks, memberikan interpretasi semaunya, memahami teks agama secara keliru, dan sebagainya. Di sini barangkali perlu diperhatikan ayat-ayat berikut.
“Dan tidaklah senang kepadamu orang-orang Yahudi dan Nasrani, hingga kamu mengikuti agama mereka ….” (Al-Baqarah: 120).
“Pasti akan kamu jumpai orang-orang yang paling keras permusuhannya kepada orang-orang beriman adalah Yahudi dan orang-orang musyrik ….” (Al-Maaidah: 82).
“…. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu, hingga mereka sanggup memurtadkan kamu dari agamamu, jika mereka sanggup ….” (Al-Baqarah: 217).
Oleh karena itu, dianjurkan bagi setiap muslim yang belum kuat imannya untuk tidak mengonsumsi berita atau analisis yang menjurus ke arah itu.
Trik-Trik Pers Barat
Contoh pemutarbalikkan fakta yang cukup terang ialah seperti telah disebutkan di atas, yaitu tentang Palestina. Media Barat benar-benar tidak seimbang (memihak) dalam menyajikan berita–apalagi analisis–tentang perjuangan bangsa Palestina. Bangsa Palestina yang memperjuangkan hak-haknya yang legal dan sangat asasi dari rampasan bangsa Israel digambarkan oleh pers Barat sebagai “pemberontak”. Perjuangan HAMAS yang didukung oleh mayoritas rakyat Palestina dianggap sebagai tindakan “terorisme”.
Sementara, pemerintah Israel yang sesungguhnya perampok digambarkan sebagai pemerintah yang legal dan benar. Kejahatan tentara-tentara Israel yang “menyembelih” rakyat Palestina hampir setiap hari tidak disebut sebagai tindakan terorisme. Serangan-serangan militer Israel ke Lebanon Selatan yang setiap hari memakan korban–tewas dan luka-luka–tidak dianggap sebagai tindakan terorisme.
Menutup-nutupi kejahatan sebagai trik biasa dilakukan pers Barat bila berkaitan dengan kepentingan bangsa Yahudi. Sebagai contoh adalah kasus pembantaian terhadap kaum muslimin Bosnia pada tahun 1991. Enam bulan lamanya pers Barat “bungkam”, tidak memberitakan sedikit pun sejak awal terjadinya malapetaka kaum muslimin di Bosnia. Hingga dunia Islam mulai “ribut”, barulah pers Barat memuat berita-berita Bosnia. Pertanyaannya, apakah peristiwa Bosnia tidak mereka ketahui sejak awal atau sekitar enam bulan sebelumnya? Suatu hal yang tidak masuk akal, melihat kecanggihan sarana informasi pada zaman modern ini.
Salah satu trik jurnalistik Barat adalah membesar-besarkan orang-orang yang “berani” mengkritik Islam, apalagi bila pengkritik itu dari kaum muslim sendiri. Pers Barat menyanjung habis-habisan Salman Rushdi dan menggambarkannya seolah-olah sebagai “pahlawan” karena berani mengkritik Islam, melecehkan ayat-ayat Allah, dan menghina Nabi saw. dalam bukunya, The Satanic Verses. Foto Salman dimuat di hampir setiap media massa dan diagung-agungkan sebagai orang ilmiah karena berani mendobrak kemapanan dan mampu berpikir bebas. Tak tanggung-tanggung, Presiden Bill Clinton mengundang Salman ke Gedung Putih dan disambut secara meriah.
Dominasi Zionisme Yahudi dalan dunia media massa begitu hebat kita rasakan, khususnya pers. Seolah-olah kehidupan kita sekarang bagai dikepung oleh kekuatan Zionis internasional. Kita mengetahui sesuatu itu “salah”, tetapi kita kesulitan mendapatkan sarana untuk menyalurkan pendapat agar suara kita didengar atau dibaca oleh orang banyak, sebab mereka telah menguasai link media massa yang utama, yaitu mencakup:
 Bagaimana Yahudi Berhasil Menguasai Media Massa?
Dahulu Yahudi pernah menjadi bahan pelecehn orang, termasuk di Eropa dan Amerika. Dalam karya-karya sastranya, pujangga dan penyair-penyair besar sering merangsang kebencian orang pada insan Yahudi. Tak kurang Shakespeare, penyair terkenal Inggris, mengikuti tren ini. Dalam salah satu novelnya yang berjudul “Pedagang Senjata”, Shakespeare menampilkan Sheluck, sang pedagang, sebagai sosok Yahudi yang bersifat kerdil, licik, kotor, dan pendengki. Begitulah kesan orang Barat dahulu terhadap orang Yahudi.
Akan tetapi, belakangan ini, kesan itu secara drastis berubah seratus delapan puluh derajat. Yahudi berhasil mem-brain washing ‘mencuci otak’ opini publik dunia, khususnya Amerika dan Eropa, dan mengubah kesan dunia dari sosok manusia yang bengis, keji, menakutkan, kikir, bejat, haus darah, pengkhianat, pengecut, egois, dan sebagainya menjadi sosok manusia yang pintar, cerdas, trampil, intelek, dan sebagainya.
William Ghai Kar dalam bukunya, Ahjar ‘ala Ruq’at asy-Syatrani (edisi bahasa Arab), menyebutkan bahwa seorang profesor pengajar ilmu teologi dan hukum internasional di Universitas Ingoldstadt, Jerman, bernama Adam Weishaupt, pemeluk Yahudi, pada tahun 1776 mendirikan sebuah organisasi rahasia Yahudi dengan nama “Perkumpulan Orang-Orang Nuraniy”. Nama ini berasal dari simbol-simbol Freemasonry yang anggotanya terdiri atas dua ribu orang Yahudi. Adam meletakkan anggaran dasarnya untuk mewujudkan cita-citanya, yaitu menguasai dunia. Dalam pasal empat dari anggaran dasar itu disebutkan, “Bagi anggota Nuraniy harus berusaha untuk mendominasi pers berita seluruh saluran media massa dan menguasai berita.”
Pada tahun 1869, Rashoron, seorang rabi Yahudi, berpidato di Praha, menggambarkan perhatian Yahudi yang cukup besar terhadap media massa. Katanya, “Jika emas merupakan kekuatan kita yang pertama, maka pers harus merupakan kekuatan kita yang kedua.” (Fou’ad ibn Sayyid Abdur Rahman ar-Rifa’i, An-Nufuz al-Yahudy fi al-Ajhizat al-I’lamiyah wa al-Mu’assasat as-Dawliyyah [Mesir: Dar al-Yaqin al-Manshurah, 1992], hlm. 2).
Tahun 1897 telah diselenggarakan “Kongres Zionisme Internasional I” yang diprakarsai oleh Theodore Hertzl di kota Paal, Swiss. Pertemuan itu telah melahirkan “Protocole of Zion”. Dalam protokol nomor 12 disebutkan sebagai berikut.
 Sebenarnya jauh sebelum Kongres Zionisme 1897 itu, pers Barat sudah dikuasai oleh Yahudi. Itu dapat dibaca dari surat kabar Inggris The Graphic No. 22, Juli 1879, yang menulis, “Pers benua Eropa berada di bawah cengkeraman Yahudi.” Hanya saja, waktu itu dominasi itu kurang efektif untuk dapat mengubah sosok insan Yahudi. Bahkan, kendatipun mereka bekerja keras untuk mengubah asumsi bangsa-bangsa Eropa dan Amerika tentang Yahudi, namun belum berhasil hingga dekade keempat dari abad ke-20 ini.
Akan tetapi, kesan itu serta merta berubah total setelah terjadinya pembantaian atas orang-orang Yahudi oleh Hitler dengan gerakan Nazime-nya. Peristiwa ini benar-benar dimanfaatkan media massa Barat yang dikuasai kaum Zionis untuk menarik rasa simpati dan rasa kasihan orang-orang Eropa terhadap bangsa Yahudi. Zionis berhasil membesar-besarkan isu itu melalui pers, film, dan cerita-cerita novel tentang “cerita” pembantaian massal, pembakaran bangsa Yahudi di dalam oven gas oleh Nazi Hitler (holocaust). Ada foto menggambarkan satu orang Yahudi yang tanggannya sedang diborgol di dinding tembok dikerumuni oleh puluhan tentara yang akan menembakinya. Ada pula foto tentang puluhan Yahudi yang diawasi oleh seorang pasukan Nazi. Dari wajah mereka terlihat rasa sendu dan minta dikasihani. Kisah pembantaian itu sendiri masih diliputi berbagai tanda tanya, yang banyak meragukan kebenaran peristiwa itu. Dan kalaupun terjadi, jumlah dan suasananya jelas dibesar-besarkan oleh bangsa Yahudi untuk tujuan-tujuan politik mereka.
Kendatipun kasus holocaust di satu sisi membawa korban di pihak Yahudi, kalaupun itu benar, tetapi di sisi lain menguntungkan mereka. Hasil yang mereka petik di balik itu ialah berubahnya opini publik dunia dari sikap membenci menjadi kasihan dan menaruh simpati, bahkan sampai menerima konsep Yahudi untuk “kembali ke Palestina”.
Dalam waktu yang sama, propaganda Yahudi juga gencar terhadap bangsa Arab dengan dua arah: pertama, mengaburkan sejarah Arab-Islam dengan mengingatkan orang-orang Nasrani-Eropa dan Amerika akan ancaman Islam terhadap Kristen. Mereka memperingatkan akan kemenangan-kemenangan bangsa Arab-Islam di negeri Syam, Mesir, Afrika pada periode pertama. Begitu juga kemenangan Islam di Eropa dan Costantinopel pada abad pertengahan. Mereka juga menggencarkan propaganda kekalahan pasukan salib pada Perang Salib di Hittin, yang kemudian terusir dari pos mereka terakhir, yaitu Palestina.
Kedua, propaganda bangsa Yahudi terhadap bangsa Arab sebagai bangsa terbelakang yang dikendalikan oleh hawa nafsu sex yang menggebu-gebu, minuman alkohol, berjudi, primitif, kasar, dan bodoh. Sasaran Zionis di sini adalah meyakinkan kepada dunia–yang mayoritas Nasrani itu–bahwa bangsa Arab adalah musuh legendaris bagi peradaban Eropa-Kristen. Sehingga, mereka telah mudah menggiring opini publik dunia agar berada di barisan mereka dalam setiap pertarungan melawan bangsa Arab-Islam.
Dengan begitu, Yahudi sukses mencuci otak opini publik dunia. Itu semua karena keberhasilan Zionisme dalam menguasai saluran media massa dunia.
Kantor Berita (News Agency)
Salah satu cara Yahudi untuk menguasai dunia komunikasi adalah dengan mengepung sumber pertama keluarnya berita, yaitu kantor berita. Fungsi kantor berita bagi sebuah surat kabar ibarat peluru dengan sarangnya. Hal ini mengingatkan kita pada salah satu kandungan Protokol Zionisme nomor 12 yang menyebutkan, “Sepotong berita pun tidak boleh sampai ke masyarakat sebelum mendapat persetujuan dari kita. Karena itu, kantor-kantor berita yang merupakan sumber seluruh berita dari seluruh pelosok dunia harus kita kuasai. Pada saat itu barulah kita menjamin bahwa tidak ada berita yang tersebar kecuali yang kita pilih dan kita setujui.”
Jika kita perhatikan satu per satu posisi Yahudi pada news agency yang tersebar di dunia ini, dapat kita katakan bahwa apa yang dahulu mereka rencanakan sekarang telah menjadi kenyataan. Hampir seluruh “kantong-kantong” berita dunia berada dalam cengkeraman mereka. Di antara kantor-kantor berita terkemuka di dunia ini adalah sebagai berikut.
Setelah ditemukan sistem telegraf yang maju, Reuter memperluas bidang jangkauannya hingga mencakup berita-berita politik dan sosial. Pers Inggris akhirnya bertumpu pada Reuter. Kantor ini mengukir rekor ketika ia berhasil menyiarkan teks pidato Napoleon ketika tahun 1858, satu jam sesudah acara itu. Ia juga berhasil mentransfer berita perang saudara di Amerika dalam waktu yang relatif cepat ketika itu. Tahun 1857 Reuter berhasil mendapatkan kewarganegaraan Inggris.
 Perlu disebutkan di sini bahwa William Herst adalah suami dari Marion Davies, artis terkenal dan juga penari Yahudi Amerika ketika itu, dan dia didukung secara penuh dalam kampanye pemilu untuk merebut kursi sebagai “penguasa” New York.
Dominasi Zionis pada Pers Inggris
Inggris adalah negara yang dominan atau tampil di bagian terdepan dalam kekuatan pengaruh politik di kawasan Eropa. Atas pertimbangan itu, Yahudi memberikan perhatian serius bagi dunia pers Inggris dalam upaya menguasai atau paling tidak menyusup di “kantong-kantong” pers di negeri itu. Ini karena pers Inggris tergolong pers tertua di dunia, sebab surat kabar pertama Britania, London Gazette, terbit pada tahun 1665. Di antara koran-koran induk di Inggris adalah sebagai berikut.
 Dalam statistik tahun 1981 disebutkan bahwa oplah dari 15 surat kabar dan majalah Inggris yang berada di bawah cengkeraman Zionis setiap hari mencapai 32.867.000 eksemplar. Artinya, lebih dari separuh penduduk Inggris.
Adapun surat kabar dan majalah yang dikuasai Yahudi secara total dan oplahnya adalah sebagai berikut.
 Adapun surat kabar dan majalah lain yang didominasi Yahudi, tetapi tidak dimiliki secara total adalah sebagai berikut.
Suara-suara di Inggris yang menentang atas dominasi Zionisme pada pers Inggris terlihat dalam buku yang ditulis oleh Cristopher Mihiu, seorang anggota parlemen Inggris, bekerja sama dengan seorang wartawan Inggris, Michel Adams, dan dilarang terbit. Michel Adams adalah mantan koresponden surat kabar Guardian di Timur Tengah dan belakangan menjabat sebagai pemimpin redaksi majalah Middle East International. Buku tersebut menyebutkan beberapa fakta yang menguatkan adanya tekanan Zionisme Yahudi di bidang media massa dan politik terhadap pers Inggris. Tujuan lobi Yahudi itu ialah menghapuskan fakta dan kebenaran yang berkaitan dengan masalah Palestina agar opini publik Inggris tetap bergantung pada visi Zionis tentang masalah Palestina.
Surat kabar yang terang-terangan membawa nama Yahudi di Inggris ialah Jewish World. Dalam terbitannya pada 14 Desember 1924, Gerald Summann, seorang kolumnisnya, menulis, “Kita tidak akan mungkin menjadi orang Inggris, karena ras kita berbeda dan pola pikir kita juga berbeda dengan pola Inggris. Kita hanya menipu, dan kita harus berterus terang bahwa kita adalah Yahudi.” Juga ada surat kabar Jewish Courrier.
Dari berbagai paparan ini, barangkali kita dapat menangkap bahwa “kesuksesan” Zionisme Yahudi bukan terletak pada kekuatan mereka, tetapi lebih pada kelemahan bangsa-bangsa Eropa yang begitu gampang ditundukkan oleh bangsa Yahudi.
Dominasi Zionisme pada Pers Amerika
Amerika adalah salah satu pusat informasi di dunia. Tidak heran kalau setiap hari dijumpai surat kabar tiga kali terbit: pagi, siang, dan sore. Setiap pagi terbit 339 surat kabar, harian siang 17 surat kabar, dan harian sore sampai 1403 surat kabar. Jadi, seluruhnya berjumlah 1759 surat kabar setiap hari, terbit untuk 61.711.966 pembaca Amerika.
Selain harian, ada jurnal mingguan yang jumlahnya 668 surat kabar dengan oplah 52 juta eksemplar. Penyalurannya dipegang oleh 1700 perusahaan, yang separuhnya dipegang oleh Yahudi secara murni dan separuh lagi dalam dominasi Yahudi. Adapun majalah mingguan di negeri Paman Sam itu mencapai 8.000 majalah.
Dari sekian koran Amerika, yang terkenal ialah sebagai berikut.
 Yahudi Amerika berusaha keras menguasai dua koran terbesar ini dengan cara membelinya. Waktu itu, Daili News berada dalam kondisi keuangan yang terjepit, dan kesempatan itu dimanfaatkan oleh keluarga Yahudi, Warner Brothers, untuk membelinya. Keluarga konglomerat Yahudi ini juga memiliki perusahaan perfileman dan klub sepak bola, Cosmos New York.
Yahudi juga menguasai koran-koran besar lainnya, seperti The New York Post milik Robert Murdoch, dengan oplah 740.000 eksemplar, dan majalah rumah tangga Good House Keeping milik William Herst yang beristrikan Marion Davis, wanita Yahudi itu.
Di wilayah Arizona, koran Arizona News juga tunduk pada kepentingan Zionisme. Pada bulan April 1982, surat kabar ini mengadakan wawancara dengan seorang kolumnis Yahudi, Leon Yuris. Dia berkata, “Sesungguhnya Islam adalah agama bejat. Umat Islam sleamanya dalam keadaan perang melawan dunia seluruhnya, karena mereka berusaha menundukkan dan menjajahnya.”
Dominasi Zionis ini juga terlihat pada majalah ilmiah National Geographic. Pada tahun 1915 majalah ini menerbitkan peta dunia disertai keterangan. Di sebelah kata “Palestina” dalam peta ini dicantumkan dua kata “Bumi Israel”. Padahal, peta itu terbit jauh sebelum negara Israel berdiri. Sejak terbitnya tahun 1888, majalah ini secara gencar memakai simbol-simbol Zionisme pada setiap tema yang berkaitan dengan Palestina, seperti “Bumi Palestina”, “Bumi Perjanjian Lama”, “Bumi Tempat Kembali”.
Majalah ini juga membuka pintu seluas-luasnya bagi penulis-penulis Yahudi. Di antara mereka ialah Jenderal Yadine yang pernah menjabat posisi penting pada badan militer Israel tahun lima puluhan. Yadine ditampilkan sebagai “pakar sejarah”.
Dominasi Yahudi juga sampai ke “lembaran” majalah Readers Digest yang terbit sejak tahun 1920 yang lalu. Majalah ini terbit dengan enam belas bahasa dunia dengan oplah 100 juta eksemplar dari total terbitannya. Di Amerika saja oplahnya 18 juta pada tahun 1981. Majalah Readers Digest Bibel pernah menerbitkan kitab Taurat sejak tahun 1975 agar dibaca bangsa Amerika.
Jika data-data di atas hanya berbicara tentang kondisi pers di Amerika dan negara-negara Barat lainnya, bukan berarti dominasi Zionis hanya terbatas di negara-negara itu saja. Akan tetapi, pengaruh mereka tidak dapat dianggap enteng dalam memberi warna bagi pers di dunia ketiga, sebab yang terakhir ini mengacu kepada pers Barat dan bergantung pada kantor-kantor berita dunia yang dikuasai oleh Yahudi. Juga tidak mustahil, konglomerat mereka turut bersaham dalam pemilikan koran dan majalah terkenal di negara-negara muslim, melalui “calo-calo” mereka yang tersebar di seluruh dunia.
Akan tetapi, walaupun demikian sarana dan kesiapan Yahudi untuk memudarkan sinar Islam ini, tetapi kita ketahui bahwa yang memiliki agama ini adalah Allah SWT, dan Allah telah menegaskan dalam Al-Qur’an tentang makar-makar mereka dan akhir perjuangan itu, seperti berikut.
“Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan (hembusan) mulut mereka, padahal Allahlah yang menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir tidak menyenanginya.” (Ash-Shaff: 8).
“Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan agama yang benar, agar Dia menangkan dari seluruh agama lainnya, walaupun orang-orang musyrik tidak menyenanginya.” (At-Taubah: 33).
“Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al-Qur’an dan Kami pulalah yang memeliharannya.” (Al-Hijr: 9).
Maka, upaya mereka akan berakhir dengan kegagalan. “Sesungguhnya orang-orang kafir menghabiskan uangnya untuk menghambat orang dari jalan Allah, dan mereka akan terus membiayainya, kemudian kerugian akan menimpa mereka, dan mereka kalah ….” (Al-Anfaal: 36).
Sumber: Islam dalam Berbagai Dimensi, Dr. Daud Rasyid, M.A. (Jakarta: Gema Insani Press, 1998), hlm. 215-237.