Saturday, January 16, 2016

Hanya Kurang Dari 20% Wilayah Yaman Yang Masih Dikuasai Syi’ah Houthi ( 8 Bulan Lalu 80 %, Keberhasilan Luar Biasa ). Persengkokolan Iran Dan Syiah Houthi Di Yaman Pasti Akan Berakhir. Raja Salman : Palestina Dan Suriah Babak Selanjutnya


Hanya Kurang dari 20% Wilayah Yaman yang Masih Dikuasai Syi’ah Houthi

January 11, 2016
Pangeran Arab Saudi, Muhammed bin Salman membuat pernyataan tentang klaim terbaru pencapaian koalisi Arab dalam operasi militernya di Yaman melawan pemberontak Syi’ah Houthi dan sekutunya dari loyalis mantan diktator Abdullah Shaleh.
Pangeran Ibnu Salman menyatakan bahwa “tujuan pertama” operasi militer di Yaman sudah tercapai.
“Tujuan pertama dari operasi adalah untuk mematikan kemampuan utama milisi pemberontak. Yaitu kemampuan udara, kemampuan pertahanan udara, juga menghancurkan 90% arsenal rudal mereka. Baru kemudian kami mulai proses solusi politik di Yaman, yang mana ini merupakan bagian yang berbeda”, dilansir Al-Arabiya yang mengutip dari The Economist hari Jum’at (8/1).

Fokus dan tujuan sekarang bergeser ke proses politik dan pemulihan, namun tetap menjaga agar pemberontak Syi’ah tidak mengalami kemajuan di darat.

“Semua upaya kami untuk mencapai solusi politik. Tapi ini bukan berarti kami akan membiarkan mereka untuk memperluas wilayah di darat. Mereka harus menyadari bahwa upaya mereka setiap hari tidak akan mempercepat solusi politik, (justru) mereka terus kehilangan wilayah,” katanya.Dalam perang yang tak terprediksi ini, pangeran Ibnu Salman mengklaim bahwa 80% wilayah Yaman sudah dikontrol oleh koalisi dan sekutu pemerintah.

“Tidak ada yang bisa memprediksi akhir suatu peperangan, entah itu jenderal tertinggi maupun terbawah. Tapi saya bisa katakan bahwa sepuluh bulan lalu setengah kota Aden tidak dikontrol oleh pemerintah (maksudnya berhasil dicaplok Houthi), tapi sekarang lebih dari 80% wilayah Yaman berada di bawah kontrol pemerintah yang sah.”, tegasnya.

Meskipun demikian, ibukota Sana’a masih dikuasai oleh pemberontak Syi’ah dan loyalis Shaleh. Tapi kekuatan Houthi kini terfokus di Yaman utara yang merupakan basis pendukung mereka. Pasukan pro pemerintah berupaya menyerang dari laut merah, namun Houthi menyatakan mereka terus memberi perlawanan “heroik”.

Sementara di garis perbatasan, kerap terjadi konfrontasi antara milisi Syi’ah dengan tentara Saudi yang menjaga perbatasan. Serangan-serang acak roket Houthi juga dilaporkan mengenai pemukiman warga di sekitar perbatasan, sehingga membuat jatuh korban warga sipil.Al-Arabiya, Risalah


Persengkokolan Iran dan Syiah Houthi di Yaman Pasti Akan Berakhir

Syiah Houthi
Syiah Houthi

Selasa 17 Jamadilakhir 1436 / 7 April 2015 23:55
Oleh: Amry Hatta, Mahasiswa Indonesia Di Al-Iman University Yaman, Mengambil Program S2  Jurusan Fiqh
PERSENGKOKOLAN Iran dan pemberontak Syiah Houthi di Yaman pasti akan berakhir, layaknya kisah persengkokolan antara kafir Qurais dengan syaitan yang disebutkan dalam surah Al-Anfal ayat ke- 48.
( وإذ زين لهم الشيطان أعمالهم وقال لا غالب لكم اليوم من الناس وإني جار لكم…)
“Dan ketika syaitan menjadikan mereka (kafir Quraisy) memandang baik pekerjaan mereka dan mengatakan: “Tidak ada seorang manusiapun yang dapat menang terhadapmu pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu….’”
Saat-saat dimana pemberontak Houthi bangga dengan “Presetasi” palsu yang diperolehnya, memasuki beberapa daerah Yaman yang mereka anggap telah dikuasai, yang pastinya dibantu oleh kekuatan militer ezim persident Ali Abdullah—sponsor terbesar mereka (Iran)—seakan memberikan semangat:
“Sesungguhnya kami adalah pelindung kalian, membantu kalian dengan dana, persenjataan, Dll…”

Namun, tatkala Allah SWT berkehendak mempersatukan barisan masyarakat Yaman, beserta dengan Qobialah-Qobialahnya. Lalu Allah mengerakkan hati-hati kaum Muslimin diluar sana bersekutu membantu menangani para pemberontak Syiah itu, maka secara perlahan-lahan Persengkongkolan mereka mulai pudar dan goyah. Pada akhirnya Iran akan lari sambil mengatakan kepada para pemberontak Houthi yang sedang di ambang kehancuran:
(… وقال إني بريء منكم…)

“…. (Syetan berakata) Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu..”
Maka ambillah pelajaran, wahai orang-orang yang sedang disetir oleh Iran. []

Raja Salman : Operasi Militer ke Yaman Terus Berlanjut, Palestina dan Suriah Babak Selanjutnya

January 11, 2016
Pelayan Dua Tanah Suci Raja Salman bin Abdul Aziz menegaskan bahwa operasi militer gabungan Dewan Kerja Sama Negara-Negara Arab Teluk (GCC) bertajuk “Aashifatul Hazm” (Badai Penghancur) menumpas pemberontak Syiah Al Hautsi (Syiah Al Houthi) di Yaman akan terus berlanjut sampai mengembalikan pemerintahn Yaman dalam keadaan aman dan pemerintahannya sesuai syar’i.
Hal tersebut disampaikan Raja Salman dalam sambutannya pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Liga Arab ke-26 di kota Syarm el-Syeikh, Mesir, Sabtu (28/03/2015) kemarin.
“Kami tegaskan bahwa operasi militer “Badai Penghancur” akan terus berlanjut sampai mencapai targetnya, yaitu memberikan rasa aman kepada Yaman, dengan izin Allah Ta’ala,” ujar Raja Salman seperti dilansir alriyadh dikutipHidayatullah.
Raja Salman menjelaskan idiologi dan latar belakang diberlakukannya operasi militer terhadap Pemberontak Syiah Al Hautsi di Yaman.
Usai membahas masalah terorisme pemberontak Syiah Al Hautsi di Yaman, Raja Salman juga menyegarkan ingatan umat Islam agar tidak lupa masalah umat Islam di tanah Syam, khususnya Palestina dan Suriah.
“Sesungguhnya urusan Palestina tetap menjadi hal terpenting bagi kami, sebagaimana sikap Arab Saudi terhadap masalah ini dari dahulu untuk terus memperjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina dan berdirinya negara Palestina yang berdaulat serta menjadikan kota Al-Quds yang mulia sebagai ibu kotanya. Hal ini sejalan dengan keputusan Resolusi Legitimasi Internasional dan Inisiatif Perdamaian Arab tahun 2002, keputusan ini disambut hangat oleh Dunia Internasional tetapi Israel merasa tidak mengetahuinya,” tegas Raja Salman dalam sambutannya.
“Arab Saudi melihat bahwa telah tiba saatnya untuk menyadarkan kembali dunia internasional tentang kewajiban mereka untuk menjalankan keputusan Dewan Keamanan Inisiatif Perdamaian Arab,” lanjutnya.
Krisis Suriah tidak terlupakan dan menjadi perhatian penting Raja Salman dalam KTT Liga Arab. Dalam sambutannya, Raja Salman menyampaikan keprihatinan dan kesedihan mendalam terhadap kedzaliman yang terjadi di Suriah.
“Krisis Suriah masih berputar pada tempatnya, penderitaan dan rasa sakit masih dirasakan rakyat Suriah akibat ulah sistem pemerintahan yang membombardir desa-desa dan kota-kota dari udara dengan gas beracun dan bom peledak, sistem yang masih menolak semua upaya regional dan internasional untuk solusi damai,” kata Raja Salman.
“Setiap upaya untuk mengakhiri tragedi Suriah harus berpegang pada keputusan pertama Konferensi Jenewa, kita tidak bisa membayangkan partisipasi dari tangan-tangan mereka yang diwarnai darah rakyat Suriah untuk menentukan masa depan Suriah,” kata Raja Salman memberi isyarat bahwa Suriah hanya mengharapkan partisipasi dari saudaranya seiman untuk bangkit kembali.
Di samping membahas politik dan keamanan kekinian di atas, Pelayan Dua Tanah Suci juga membahas masalah ekonomi, senjata nuklir dan senjata pemusnah massal.
Raja Salman juga mengatakan, alasan serangan militer ke Yaman adalah permintaan Presiden Yaman Abdrabuh Mansur Hadi yang meminta bantuan Negara-negara Arab pasca ‘kudeta’ dan tekanan kelompok pemberontak Al-Hautsi.
Red : Maulana Mustofa | Antiliberalnews

Arab Saudi menanggung biaya kesehatan 10 juta warga Yaman


January 15, 2016
RIYADH: Lebih dari 10 juta warga Yaman telah memperoleh manfaat dari 13 program kesehatan yang dijalankan oleh King Salman Center for Relief and Humanitarian Action / Pusat Raja Pertolongan dan Aksi Kemanusiaan Raja Salman (KSCRHA).
“KSCRHA telah memberikan 823 ton peralatan dan obat-obatan, dan perlengkapan medis dengan anggaran lebih dari $ 56.507.636,” menurut laporan.
KSCRHA juga menyediakan perawatan kesehatan dan bantuan kemanusiaan untuk pasien Yaman dan keluarga mereka serta kerabat mereka di Yordania.
Wraga Yaman yang menderita cedera akibat peluru, kelumpuhan, patah tulang, hilangnya organ tubuh serta trauma, akan ditangani sesuai dengan diagnosis dokter.
Pusat bantuan juga memberikan akomodasi dan pendampingan kepada pasien bahkan setelah mereka keluar dari rumah sakit dan kembali ke Yaman.
Pusat bantuan menanggung semua biaya jika pasien warga Yaman harus dipindahkan ke rumah sakit khusus berdasarkan laporan medis dan evaluasi.
KSCRHA memastikan pembayaran semua biaya yang dikeluarkan selama rawat inap dan pengobatan berkoordinasi dengan Departemen Kesehatan Saudi dan lembaga yang terlibat dalam kegiatan kemanusiaan KSCRHA di Yaman.
KSCRHA melaksanakan berbagai program kesehatan dengan partisipasi 12 organisasi internasional dan regional.
Sebagai bagian dari komitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik untuk pasien Yaman, KSCRHA juga menandatangani kesepakatan dengan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) untuk pelaksanaan program prosthetics.
Perjanjian tersebut meliputi $ 1.333.000 untuk penyediaan tim medis dalam melakukan operasi bedah di Yaman dan mendukung Yaman Red Crescent Society.
Program ini sesuai dengan aspirasi dan arahan Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman dan di bawah pengawasan Dr Abdullah Al-Rabeeah, pengawas umum KSCRHA dan penasihat Royal Court.