Wednesday, February 17, 2016

Ancaman Rusia/Jendral-Jendral Iran Cuma Omong Besar, Manifestasi Ketakutan Terhadap Kekuatan Saudi/Turki Dan Aliansi Militer Islam ! Saudi Negara Kaya Dengan Ancaman Luar Biasa Pasti Punya Senjata Nuklir ( Walau Tidak Punya Reactor ). Baca Fakta-Fakta Ini !

Hasil gambar untuk putinHasil gambar untuk putin
Hasil gambar untuk putin

Rusia panik dengan kegagalan perundingan wina, sebab akan masuk kubangan yang pasti akan menghancurkan dirinya. Maju kena ( dihujat dunia atas kekejiannya/ ekonominya hancur ) mundur kena ( sebagai pecundang, terhina dan memalukan, si iblis bashar dalam hitungan hari akan tumbang ).

Rusia Sesalkan Penangguhan Perundingan Damai Suriah 
( Ketakutan )

Jumat 25 Rabiulakhir 1437 / 5 Februari 2016 05:40
RUSIA menyesalkan penangguhan perundingan damai Suriah dan mengungkapkan harapan bahwa perundingan bisa segera dilanjutkan, lapor AFP.
Juru bicara Presiden Vladimir Putin Dmitry Peskov Kamis kemarin (4/2/2016) mengatakan Kremlin berharap bahwa perundingan bisa segera menjadi jelas kapan dan bagaimana pembicaraan akan dilanjutkan.
“Satu yang dapat mengekspresikan penyesalan dalam hal ini namun tidak ada yang diharapkan bahwa semuanya akan mudah dan berjalan cepat,” ujarnya.
“Tentu saja kami ingin langkah maju tanpa adanya kesulitan dan kami berharap bahwa jedah akan diikuti oleh putaran pembicaraan yang benar-benar bisa diharapkan,” tambah Peskov.
Sebelumnya utusan khusus PBB Staffan de Mistura Rabu lalu mengumumkan penangguhan pembicaraan damai untuk mengakhiri perang Suriah.[fq/islampos]

 

Perang Suriah: Rusia Dikabarkan Akan Lakukan Gencatan Senjata Mulai 1 Maret Mendatang

Kamis, 2 Jumadil Awwal 1437 H / 11 Februari 2016 22:37
Rusia dilaporkan akan melakukan gencatan senjata pada 1 Maret mendatang di Suriah menjelang pertemuan penting di Jerman yang akan membahas segera dihentikannya perang di negara yang telah dilanda konflik sejak Maret 2011 itu.
Pada Rabu (10/2) kantor berita Reuters mengutip keterangan pejabat Barat yang tak bersedia disebutkan namanya. Dia mengatakan Rusia mengusulkan sebuah gencatan senjata di Suriah mulai 1 Maret mendatang.
Wartawan Aljazeera, Gabriel Elizondo, yang berada di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, melaporkan bahwa Duta Besar Rusia untuk PBB tidak bersedia dimintai konfirmasi soal usul gencatan senjata tersebut.
“Tidak ada kesepakatan yang dicapai. Duta Besar Rusia untuk PBB berbicara masalah umum tentang gencatan senjata di Suriah sebagai bagian dari negosiasi. Ketika kami tanya lebih rinci, dia tidak bersedia menjelaskan lebih banyak,” lapor Elizondo.
Pihak-pihak yang akan mengadakan pertemuan di Munich, Jerman, pada Kamis, 11 Februari 2016, ini di antaranya Rusia, Amerika Serikat, Arab Saudi dan Iran. “Mereka bertemu di Jerman dalam rangka menghidupkan kembali rencana perdamaian di Suriah,” tulis Aljazeera, Kamis (11/2).
Duta Besar Inggris untuk PBB, Mattew Rycoft, berharap Rusia akan hadir dalam pertemuan Munich, Kamis ini, dengan membawa gagasan konkret mengenai gencatan senjata di Suriah dan akses bantuan kemanusiaan. Sedikitnya 50 ribu warga Suriah telah mengungsi untuk menghindari pertempuran sengit di Aleppo, Komite Internasional Palang Merah (IRC) melaporkan. (EZ/salam-online)
Sumber: Aljazeera

http://www.salam-online.com/2016/02/perang-suriah-rusia-dikabarkan-akan-lakukan-gencatan-senjata-1-maret-mendatang.html


Putin Telepon Obama saat Saudi Siapkan Aksi di Suriah

Senin,  15 Februari 2016  −  08:56 WIB
WASHINGTON - Presiden Rusia; Vladimir Putin; berbicara dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama melalui telepon untuk membahas krisis Suriah yang semakin genting. Mereka berbicara di saat Arab Saudi bersiap untuk melakukan aksi militer di Suriah untuk memerangi ISIS.


Dalam percakapan telepon, Putin mengatakan bahwa penting untuk menciptakan (operasi) terpadu anti-terorisme dan menolak standar ganda,” demikian pernyataan layanan pers Kremlin.


Secara khusus, Presiden Rusia mencatat kebutuhan untuk mengatur kontak dekat antara Kementerian Pertahanan Rusia dan Departemen Pertahanan AS, yang memungkinkan untuk memerangi ISIS dan organisasi teroris lainnya dalam mode yang lebih efektif danterencana secara lebih baik,” lanjut pernyataan itu.


Kedua presiden itu merespons positif pertemuanInternational Syria Support Group (ISSG) di Munich pekan lalu. Pertemuan itu menyetujui diakhirnya permusuhan di Suriah dan memulai proses politik nyata.
Gedung Putih juga membenarkan percakapan telepon Putin dan Obama. Namun, menurut Gedung Putih, seperti dikutip Reuters, Senin (15/2/2016), dalam percakapan telepon itu, Obama mendesak Rusia untuk berhenti mengebom pasukan oposisi Suriah.
Pembicaraan Obama dan Putin itu hampir bersamaan dengan pengumuman dari Arab Saudi soal pengerahan pesawat-pesawat jet tempur Saudi ke pangkalan udara Turki untuk memerangi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah.
”Kerajaan (Arab) Saudi sekarang memiliki kehadiran di pangkalan udara Incirlik di Turki,” kata  juru bicara militer Saudi, Brigadir Jenderal Ahmed Al-Assiri.
Pesawat-pesawat tempur Saudi yang hadir dengan kru mereka untuk mengintensifkan operasi udara bersama dengan misi yang diluncurkan dari pangkalan di Arab Saudi,” lanjut Jenderal Assiri, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Saudi sendiri merupakan anggota koalisi internasional anti-ISIS yang dipimpin AS.
http://international.sindonews.com/read/1085313/42/putin-telepon-obama-saat-saudi-siapkan-aksi-di-suriah-1455501394


Menlu Rusia Tuduh Negara Lain Siapkan Serangan ke Suriah

Sabtu 4 Jamadilawal 1437 / 13 Februari 2016 20:30
MENLU Rusia, Sergei Lavrov dilaporkan telah mengumumkan bahwa beberapa negara mungkin akan menerapkan solusi militer untuk selesaikan konflik di Suriah. Hal ini disimpulkan Lavrov dalam wawancaranya dengan koran Moskovsky Komsomolets, Jumat (12/2/2016). Menurutnya, beberapa negara tengah bersiap untuk mengirim pasukannya ke Suriah.
Namun, Lavrov menuduh kesiapan beberapa negara untuk mengirim pasukan didasari oleh rasa tidak suka secara pribadi sang kepala negara yang bersangkutan terhadap Presiden Bashar al-Assad, RBTHmelaporkan.
“Kami mendengar kabar bahwa mereka berencana mengirim pasukan darat,” kata Lavrov menjawab pertanyaan mengenai kemungkinan skenario perang di Suriah dengan partisipasi negara-negara asing.
Lebih lanjut, Lavrov mengatakan bahwa selama pertemuan Kelompok Internasional Pendukung Suriah, Rusia, AS, dan negara-negara Eropa secara aktif menawarkan untuk memasukkan krisis Suriah ke dalam resolusi Dewan Keamanan PBB dan berbagai dokumen lainnya karena dianggap tidak memiliki solusi militer.
“Namun demikian, beberapa sekutu AS menolak ide tersebut,” kata Lavrov menambahkan. [sm/islampos]

Iran mengatakan ingin “bekerja sama” dengan Arab Saudi di Suriah

February 13, 2016
Iran dan Arab Saudi harus mengatasi ketegangan hubungan dan bekerja untuk stabilitas di Suriah dan Timur Tengah, Menteri Luar Negeri Iran Mohammed Javad Zarif mengatakan pada hari Jumat.
Pernyataan ini diutarakan dalam pembicaraan damai atas Suriah untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan.
Menteri luar negeri Iran secara mengejutkan menyebut Riyadh sebagai “Saudara Saudi kami.”
Mohammed Javad Zarif mengatakan ia ingin berhenti bermusuhan dan memiliki pesan sederhana: “Kami perlu bekerja sama”
“Iran dan Arab Saudi tidak bisa mengecualikan satu sama lain di kawasan ini,” katanya.
“Kami siap untuk bekerja sama dengan Arab Saudi … saya percaya Iran dan Arab Saudi dapat berbagi kepentingan di Suriah,” katanya pada Konferensi Perdamaian Munich.
Dua negara produsen minyak ini saling bertentangan dalam perang di Suriah dan terlibat konflik yang semakin memanas.
Hubungan antara Iran dan Saudi memburuk setelah pihak berwenang Saudi mengeksekusi tokoh terkemuka Syiah Nimr al-Nimr pada bulan Januari. Eksekusi menyebabkan kemarahan di Iran dan diikuti oleh serangan terhadap kedutaan Saudi di Teheran, menyebabkan Arab Saudi memutuskan semua hubungan dengan negara Iran.
Zarif mengatakan ia terinspirasi dari kesepakatan nuklir yang bersejarah antara Iran dengan kekuatan dunia Juli lalu. Dia mengatakan bahwa kesepakatan dan pencabutan sanksi menunjukkan bagaimana masalah yang mendalam dapat diselesaikan melalui diplomasi.
“Kami memiliki kesempatan yang sama, tantangan-tantangan bersama, ancaman yang sama,” kata Zarif, menambahkan bahwa sudah waktunya untuk “melupakan masa lalu dan memiliki narasi baru, paradigma baru untuk masa depan.”
Konferensi Perdamaian Munich berlangsung selama enam jam, di mana kekuatan regional bersama-sama dengan kekuatan dunia membahas solusi untuk perang Suriah.
Mereka sepakat untuk “penghentian permusuhan” yang berlaku dalam waktu seminggu.
Tidak ada konsensus tentang masa depan pemimpin rezim Suriah Bashar al-Assad, dimana Iran dan Rusia mendukung Assad dengan bantuan militer.
Turki dan Arab Saudi, bersama dengan AS dan sekutu Barat, semua sepakat pada pelengseran Assad untuk membawa solusi mengakhiri perang selama lima tahun di Suriah.
Namun, Rusia dan Iran terus mendukung rezim Assad dengan bantuan militer.
Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir berbicara di Munich sebelum Zarif dan tidak menyinggung tentang kerjasama dengan Iran dalam sambutannya.
Dia mengatakan kepada para menteri Uni Eropa dan diplomat bahwa pemimpin Rezim Suriah akan dilengserkan . “Itu tujuan kami dan kami akan mencapainya,” katanya.
TRTWorld

Rezim Syiah Suriah Takut Dengan Kedatangan Pasukan Darat Saudi dan Turki Untuk Melawan ISIS

February 7, 2016
Menteri Luar Negeri rezim Suriah, Walid al-Muallem, memperingatkan setiap intervensi asing ke Suriah, setelah muncul laporan bahwa Arab Saudi dan Turki berencana menerjunkan pasukan darat ke Suriah untuk mengalahkan ISIS dalam koalisi internasional.
“Intervensi darat (asing) di wilayah Suriah tanpa izin pemerintah adalah agresi yang harus dilawan”, kata Muallem pada konferensi pers di ibukota Damaskus, Sabtu (6/2), seperti dilansir Press TV Iran. 



Berdalih kedaulatan, pejabat senior rezim Suriah ini mengancam bahwa para “agresor” asing akan dipulangkan dalam peti mati. 



“Jangan ada yang berpikir mereka bisa menyerang Suriah atau melanggar kedaulatannya, karena saya memastikan bahwa setiap agresor akan pulang ke negaranya dalam peti mati kayu, baik itu tentara Saudi atau Turki”, ancamnya.



Hal serupa dikemukakan oleh Mohammad Ali Jafari, kepala Garda Revolusi Syi’ah Iran. Jafari mengejek tawaran Saudi untuk mengirim pasukan daratnya ke Suriah. Menurutnya Saudi akan dikalahkan.

“(Saudi) telah membuat klaim seperti itu, tapi saya tidak yakin mereka cukup berani untuk melakukannya… Bahkan jika mereka mengirim pasukan, mereka akan pasti dikalahkan… Itu akan menjadi bunuh diri”, ledek Jafari dimuat kantor berita Fars Iran.

Beberapa Jenderal dan perwira militer Iran sendiri sebenarnya sudah tewas di Suriah, baik oleh pejuang Suriah, maupun serangan bom bunuh diri ISIS.

Pada hari Kamis (4/2), Arab Saudi telah menawarkan diri pada koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat untuk menerjunkan pasukan daratnya di Suriah dalam rangka mengalahkan teroris ISIS. Tawaran Saudi disambut baik oleh pihak koalisi.

Kelompok Daesh atau ISIS merajalela di beberapa provinsi Suriah tanpa kontrol rezim Assad, terutama provinsi Raqqah yang pusat kotanya bahkan ditetapkan sebagai ibukota “Khilafah” al-Baghdadiyah.
http://www.middleeastupdate.net/rezim-syiah-suriah-takut-dengan-kedatangan-pasukan-darat-saudi-dan-turki-untuk-melawan-isis/


Allahu Akbar!!!: ISIS DAN SURIAH KETAKUTAN TERHADAP PASUKAN ARAB SAUDI

isis dan suriah ketakutan terhadap pasukan arab saudi

Asy-Syaikh Abdullah bin Shalfiq hafizhahullah berkata dalam akun Twitternya:
“Ketakutan Suriah terhadap masuknya Arab Saudi dan negara-negara Sunni di wilayah mereka, dan mereka mengubah permainan politik tertuju kepada perintah-perintah ISIS untuk keluar dari Suriah.”
syaikh abdullah  shalfiq - ISIS dan Suriah ketakutan
Teks arabic:

الرعب السوري من دخول السعودية والدول السنية في أراضيها،وتغير اللعبة السياسية توجهت الأوامر لداعش للخروج من سوريا


Alhamdulillah, Rudal Pakistan-Saudi “Shaheen-1a” Sukses Di Uji Coba
Siapa Yang Ditakuti Oleh Negara Syiah IRAN? Ternyata Saudi,. Kenapa?
Hadapi Nukir Iran, Perancis Akan Bangun 2 Reaktor Nuklir di Saudi ( Wajar dan Perlu, Sebab Saudi/Haramain Jadi Target Utama Syiah ! )
Syiah Barbar IRAN VS Muslim SAUDI. Saudi Ditekan Iran, Qatar Dan Kuwait Tak Tinggal Diam. Saudi Pesan Nuklir Untuk Tandingi Iran.

Siapa Yang Ditakuti Oleh Negara Syiah IRAN? Ternyata Saudi,. Kenapa?
             
 nuklir saudi
KEKUATAN NUKLIR SAUDI DI TAKUTI IRAN… Kekuatan militer Saudi yang tidak pernah ditampakkan khususnya senjata andalannya -nuklir- akhir April 2014 – kemarin dimunculkan ke publik sebagai show force sekaligus memperingatkan negara Persia Iran dan Yahudi Israel. Sejatinya, negara-negara di Timur Tengah tidak diizinkan mengembangkan senjata nuklir berdasarkan Perjanjian Nonproliferasi Nuklir, meski demikian US dan kawan-kawan memberikan angin segar kepada Iran, sehingga negara Syiah ini dengan bebas memproduksi senjata nuklir. Tetapi, mengapa Iran begitu mati-matian ngotot mau membuat senjata nuklir ? Ternyata, Iran yang selama ini berkoar-koar ingin merebut Tanah al-Haramain, sangat takut akan senjata nuklir milik Saudi. Ya, sejak tahun 1980, saat Rusia sibuk perang di Afghanistan, dan Iran vs Irak masih saling tembak, Saudi telah membeli sekitar 60 Rudal ‘Riyah al-Sharq’ (Angin Timur) denganhulu ledak nuklir dari RRC untuk jaga-jaga. Sejak saat itu, Saudi juga menjadi donator utama pengembangan senjata nuklir Pakistan-sampai saat ini. Isu yg beredar dan selalu ditampik oleh kedua pihak, bahwa Pakistan sedang membantu Saudi dalam mengenbangkan senjata nuklir tercanggih di bawah koordinator Bapak Nuklir Muslim, Abdul Qadir Khan. Jadi, tahukan sekarang mengapa Iran begitu ngotot harus punya nuklir? Bukan Amerika atau Yahudi Israel yang ditakutinya, tetapi Saudi-lah target sesungguhnya yang akan dihancurkan. Saudi bermain sangat cantik, tidak mudah pamer sekaligus tidak mudah cemas, tidak seperti Iran yang bak macan ompong. Untuk pertama kalinya, Saudi memamerkan rudal CSS-2 (Riyah al-
Sharq), pada 2014: