Friday, April 8, 2016

Jenderal Mulut Besar Majusyiah Iran: Memerangi Saudi Dan Bahrain Hanya Tinggal Tunggu Waktu. Mendukung Gagasan Untuk “Mengekspor” Revolusi Iran Di Luar Negeri Dan Menekankan Pentingnya “Rekayasa” Revolusi Dan Memperluas Domainnya Di Wilayah Internasional.


“Jika Teheran Berani Tembakkan Satu Peluru Saja, Maka Kami Akan Membuat Dunia Menyatakan, ‘Di Sini Pernah Ada Teheran!’,” Respon Menteri Dalam Negeri Saudi Terhadap Gertakan Jendral Pembual Iran.
Saudi Akan Bersikap Lebih Keras Terhadap Iran ( Masya Allah )
Iran Tahu Persis Kekuatan Militer Arab Saudi
ooo00000ooo
Jenderal Syiah Iran: Memerangi Saudi Dan Bahrain Hanya Tinggal 
Tunggu Waktu

Rabu, 28 Jumadil Akhir 1437 H / 6 April 2016 13:30 WIB
Komandan tinggi pasukan elit Garda Revolusi Syiah Iran, Jenderal Mohammad Ali Jafari, menegaskan bahwa pasukannya hanya tinggal menunggu perintah untuk menyerang Kerajaan Arab Saudi dan Bahrain.
“Pasukan elit Garda Revolusi selalu siap kapan saja untuk membalas setiap tindakan permusuhan Arab Saudi dan Bahrain,” ujar Jenderal Mohammad Ali Jafari dalam konferensi pers pada hari Selasa (05/04) kemarin di ibukota Teheran.
Sejumlah elit politik di Iran dan kawasan Timur Tengah menduga pernyataan ini dilontarkan setelah dikeluarkannya izin mendarat dan melintas langit udara wilayah Kerajaan oleh Otoritas Penerbangan Sipil Arab Saudi pada hari Senin (04/04) kemarin.
Ketegangan antara Arab Saudi dengan Syiah Iran memuncak dengan pemutusan hubungan diplomatik kedua negara pada awal Januari tahun 2016 kemarin, setelah kantor Kedubes dan Konjen Saudi di Iran di bakar massa.
Sementara itu menanggapi pertanyaan kesepakatan damai nuklir Iran dengan kelompok 5+1 pada bulan Juli tahun 2015, Jenderal Mohammad Ali Jafari menekankan bahwa perjanjian tersebut tidak menguntungkan negaranya dan bukan sesuatu yang harus dibanggakan.
Dalam perjanjian tersebut Iran bersedia mengurangi program nuklir di negaranya dengan imbalan dicabutnya sanksi ekonomi yang ditetapkan Barat secara bertahap.
16 Januari 2016 Uni Eropa dan Amerika Serikat mengumumkan tahap pertama pencabutan sanksi ekonomi yang terkait dengan program nuklir Iran setelah adanya laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEI) bahwa Iran telah memenuhi kewajiban yang dibutuhkan dalam kesepakatan nuklir. (Rassd/Ram)

Komandan Garda Revolusi Iran mengancam Arab Saudi dengan menggunakan pedang Houthi

April 7, 2016
Komandan Garda Revolusi Iran Mayor Jenderal Mohammad Ali Jafari menyatakan ancaman kepada Arab Saudi kemarin dalam menanggapi deklarasi Riyadh yang menyatakan bahwa Hizbullat Lebanon yang didukung oleh Iran adalah organisasi teroris.
Pada pertemuan pertama para pemimpin Garda Revolusi yang diadakan pada pergantian tahun Iran baru-baru ini, Jafari mengatakan bahwa pasukannya “memiliki rencana yang telah disiapkan dan rancangan untuk menanggapi Arab Saudi” dan “menunggu perintah” untuk melaksanakannya. Dia menekankan bahwa Teheran akan membela Hizbullat dengan semua kekuatannya untuk “memperkuat posisinya di Lebanon dan wilayah Timur Tangah”.
Pada saat wilayah Timur Tengah tengah bersiap untuk mengakhiri perang di Yaman, Jafari mengatakan bahwa negaranya “tidak akan meninggalkan orang-orang Yaman sendiri” dan “bahwa pedang dari kelompok ‘Ansar Allah’ (Houthi) akan lebih tajam”.
Komandan Garda Revolusi juga mendukung gagasan untuk “mengekspor” revolusi Iran di luar negeri dan menekankan pentingnya “rekayasa” revolusi dan memperluas domainnya di wilayah internasional.
Jafari mencoba untuk membela posisi negaranya atas intervensi militer di Suriah, dan mengklaim bahwa partisipasi pasukan Iran dalam perang di Suriah adalah tindakan untuk menanggapi “strategi Inggris, Amerika dan Zionis yang ingin membagi-bagi Suriah”.
Pada tingkat domestik, Jafari terus menyerang kebijakan-kebijakan Presiden Iran Hassan Rouhani dan pemerintahannya, sehari setelah Rouhani membela kesepakatan nuklir dan prestasinya untuk Iran. Menanggapi komentar Rouhani ini, Jafari mengatakan bahwa menjadikan perjanjian nuklir menjadi “model” adalah bentuk “penghinaan” dan bahwa mereka yang membela berlanjutnya kesepakatan tersebut adalah “tanpa sadar mengambil jalan untuk kontra-revolusi dan ingin mempermalukan orang-orang hebat kami “. Rouhani telah banyak diserang oleh Pemimpin Iran Ali Khamenei yang berbicara tentang perjanjian internal sepanjang baris kesepakatan nuklir dan diskusi yang mendahului kesepakatan tersebut.
Asharq al Awsat

Arab Saudi Posisi Ketiga Anggaran Militer Terbesar di Dunia

Militer Arab Saudi
Jumat, 08/04/2016 15:04:45
Washington DC (SI Online) - Arab Saudi menempati urutan ketiga dalam daftar negara-negara dunia yang menghabiskan anggaran militernya. Dengan posisi ini, seperti dikabarkan Harian The Washington Post Selasa (5/4/2016) lalu, Saudi mengalahkan posisi Rusia yang menempati urutan keempat. 

Peringkat itu berdasarkan pemantauan Institut Riset Perdamaian Internasional Stockholm, SIPRI, yang memonitor belanja militer seluruh dunia.

Hingga kini urutan pertama masih diduduki AS yang menghabiskan biaya USD 596 miliar. Disusul oleh China di tempat kedua dengan biaya USD 215 miliar dan ketiga Arab Saudi dengan USD 87,5 miliar.  Sementara posisi keempat diraih Rusia dengan USD 66,4 miliar, mengalahkan Inggris di tempat kelima dengan USD 55,5 miliar.

Salah satu faktor naiknya peringkat Saudi di tempat ketiga, menurut The Post, akibat ikut terlibat dalam krisis di Yaman yang telah berlangsung hampir setahun. 

Sejak 2006, dana militer tahunan Saudi mencapai dua kali lipat dari biasanya. Jatuhnya harga minyak dunia berdampak cukup besar terhadap penjualan senjata.

Yang cukup dramatis, beberapa negara malah menurunkan anggaran pertahanannya akibat jatuhnya harga minyak dunia. Seperti Venezuela yang melorot sampai 64%, dan Angola yang berkurang sampai 40%. ''Arab Saudi mengungguli Rusia di tempat ketiga karena jatuhnya nilai mata uang Rusia, Ruble,'' tulis SIPRI.

Sementara itu, militerisasi Asia meningkat 5,4% pada 2015, sebagai konsekuensi upaya peningkatan kegiatan militer China di Laut China Selatan. Dua negara Asia yang meningkatkan jumlah anggaran pertahanannya adalah Vietnam dan Filipina.

Menurut Sam Perlo-Freeman, kepala proyek militer SIPRI, anggaran militer pada 2015 menunjukkan kecenderungan baru. Di satu pihak meningkatkan belanja militer mencerminkan meningkatnya konflik di berbagai belahan dunia. 

Tapi di lain pihak menunjukkan berkurangnya anggaran belanja militer akibat harga minyak dewasa ini. ''Situasi politik dan ekonomi dunia menciptakan ketidak pastian di tahun-tahun mendatang,'' tutur Sam Perlo-Freman.
red: abu faza
sumber: inilah.com


Syiah Iran Diam-Diam Kirim Unit Komando ke Suriah, Namun Tak Pernah Menang Perang


Baret Hijau Syiah Iran

Tidak hanya mengerahkan pasukan khusus Garda Revolusi Syiah Iran ke Suriah, pemerintah Teheran dikabarkan telah mengirimkan unit komando elit “Baret Hijau” untuk membantu rezim Syiah Assad merebut kembali kota-kota yang dikuasai kelompok mujahidin Suriah. Walau dikatakan elit, namun pasukan Iran tida pernah menang dalam perang atau pun pertempuran.
Seperti dilansir surat kabar Mashreq News Iran dalam terbitannya hari Rabu (06/04) kemarin menyatakan bahwa unit komando elit “Baret Hijau” telah tiba di kota Al Khadir wilayah pinggiran Aleppo pada Selasa (05/04) malam waktu Suriah.
Dari keterangan sumber yang minta dirahasiakan namanya kepada Mashreq News Iran mengatakan bahwa tujuan utama dari keberadaan unit komando elit Syiah Iran di kota Zorba dan Icarda, Khan Tuman Aleppo dan Al Khadir adalah untuk memutus jalan yang menghubungkan antara provinsi Aleppo dan Damaskus.
Sumber tersebut menerangkan bahwa ini dilakukan untuk menekan jajaran pejuang mujahidin Suriah di wilayah pinggiran provinsi Damaskus yang sangat bergantung dari suplai persenjataan dan makanan dari wilayah penyangga ibukota.
Perlu diketahui bahwa sebelum kedatangan intervensi Rusia pada 30 september 2015 kemarin, pemerintah Syiah Iran adalah pelindung dan pembantu utama rezim Syiah Assad dari kepungan kelompok mujahidin Suriah. (Alarabiya/Ram)


Dalam 4,5 Tahun Mujahidin Suriah Berhasil Tewaskan 
60 Jenderal Syiah Iran

pejuang suriah berlatih

Seorang sumber media dan informasi di organisasi Syiah Hizbullah Lebanon mengungkapkan sedikitnya 60 jenderal militer Iran berpangkat tinggi telah tewas dalam empat tahun setengah mendukung rezim Bahsar Assad di Suriah.
Dalam pernyataan sumber yang minta dirahasiakan identitasnya kepada kantor berita AKI Italia mengatakan, “Sampai saat ini pemerintah Teheran belum mau secara resmi mengumumkan nama-nama tersebut, akan tetapi 18 di antara jenderal yang tewas memiliki hubungan dekat dengan kepemimpinan spiritual Iran.”
Sumber tersebut menambahkan, “Ada perpecahan yang terjadi antara Syiah Iran dengan rezim Suriah akibat permasalahan ini. Pemerintah Teheran menyalahkan sikap tidak patuh perwira senior militer Suriah dengan rencana yang ditetapkan menjadi penyebab utama mereka harus kehilangan banyak jenderal.”
Menurut sumber tersebut, pemerintah Teheran kini mulai menarik jenderal-jenderal mereka dalam perang lapangan di Suriah, dan menggantikannya dengan perwira menengah di Angkatan Bersenjata revolusi Syiah Iran. (Dostor/Ram)

Inilah Daftar Tentara Syiah yang Tewas di Aleppo Awal Bulan April

Tentara Syiah yang tewas di Suriah

Teheran – Pertempuran sengit antara para pejuang oposisi Suriah dan pasukan rezim Assad yang didukung tentara Garda Revolusi Iran semakin intens pada bulan April 2016 ini.
Di saat bersamaan, pejuang Jabhah Nushrah dan koalisinya berhasil mengambil alih wilayah Talat Al-Eis dari sekutu pasukan Iran (rezim Assad).
Bahkan, militer Suriah dan sekutunya baru-baru ini meluncurkan serangan besar-besaran ke wilayah pejuang Suriah di kota Al-Eis, pedesaan Aleppo Selatan.
Serangan ini juga dinilai ebagai operasi paling sengit yang diluncurkan rezim Assad dan sekutunya sejak adanya opsi gencatan senjata sebulan lalu.
Namun, di balik sengitnya perlawanan para pejuang Suriah pada April ini berbuah manis dengan tewasnya para petinggi tentara Garda Revolusi Iran di Suriah.
Dikutip dari liveleak.com pada Kamis (07/04), puluhan tentara Syiah terbunuh akibat serangan para pejuang oposisi Suriah. Berikut daftar yang tewas dari tentara Syiah Iran dan beberapa pasukan Syiah dari negara lain sejak tanggal 1 sampai 5 April 2016.
1.Sajjad Habibi (Pasukan Garda Iran yang tewas pada 1 April)
2.Majjid Maohammedi (Pasukan Garda Iran yang tewas pada 1 April)
3.Hadi Yaghubvand (Pasukan Garda Iran yang tewas pada 1 April)
4.Tagi Arghavi (Pasukan Garda Iran yang tewas pada 1 April)
5.General Asghar Falah (Pasukan Garda Iran yang tewas pada 2 April)
6Mostafa Tash (Pasukan Garda Iran yang tewas pada 2 April)
7.Komandan Ehsan Mirsayar (tewas pada 2 April)
8.Brigadir Jenderal Hassan Ali-Shamsabadi (tewas pada 2 April)
9.Brigadir Jenderal Mohammed Qorbani
10.Kolonel Reza Farzarneh (2 April)
11.Kolonel Mashalloah Shamseh (2 April)
12.Abolfazl Raahchamani (Pasukan Garda Iran yang tewas pada 3 April)
13.Haydar Ebrahimkani (Pasukan Garda Iran yang tewas pada 3 April)
14.Mohammed Jabeli (Pasukan Garda Iran yang tewas pada 4 April)
15.Hamid Qaempor (Pasukan Garda Iran yang tewas pada 4 April)
16.Abuzer Qavvaasi (Pasukan Garda Iran yang tewas pada 4 April)
17.Saeed Mosafer (Pasukan Garda Iran yang tewas pada 4 April)
18.Jamal Razi (Pasukan Garda Iran yang tewas pada 4 April)
19.Jenderal Hadi Shamseh dan tiga puluh enam tentaranya (4 April)
20.Kolonel Haidar Ibrahim Khani (tewas pada tanggal 5 April)
21.Kolonel Ali Taheri (yewas pada tanggal 5 April)
22.Sebelas Fatimiyun asal Afghanistan yang dipaksa berperang oleh Teheran (3 April)
23.Sepuluh Syiah Pakistan dari brigade Zenaybiun (4 April)
24.Delapan Syiah Pakistan dari brigade Zeynabiun (2 April)
25.Dua belas milisi Syiah Hizbullah (3 April)
Sumber: Liveleak
Penulis: Dio Alifullah

Jenderal ( أحمق و مجنون ) Iran “Serang” Arab Saudi. Tipikal Rafidhi, Gemar Mengancam dan Menghujat !
Kelakuan Jendral-Jendral Tengik Majusyiah Iran Terhadap Saudi/Muslim. Jendralnya Banyak Yang Tewas Di Suriah (Silahkan Googling “Jenderal Iran Tewas” )
Syiah Begitu Bernafsu Ingin Menyerang dan Menguasai Mekah Dan Madinah
Iran ( Syiah Majusi ) Bernafsu Merebut Al-Haramain (Makkah-Madinah). Apa Yang Akan Terjadi Terhadap Ahlus Sunnah ? Baca Fakta Dibawah Ini !
Iran (Syi’ah) Kabut Gelap bagi Bangsa Arab dan Islam “Ya Allah, robeklah (hancurkanlah) Kerajaan Persia.” (HR. Baihaqi) ;“Jika Raja Persia telah runtuh, maka tidak akan mungkin ada Kerajaan Persia selanjutnya.” (HR. Bukhari Muslim)
Dr. Mahmud Mazru’ah Al-Azhari: Iran Jahat Kepada Semua Tetangganya
Akademisi: Iran Jadi Ancaman Stabilitas Regional
Syiah Iran Bernafsu Ingin Menguasai Timur Tengah ?
Nuklir Iran Menjadi Ancaman Bagi Umat Islam (Karena Iran Adalah Musuh Dalam Selimut Bagi Umat Islam Sedunia)
Siap Perangi Arab Saudi, Iran Berikan Pelatihan Militer untuk Anak-Anak [ Mau Rebut Makkah/Madinah dan curi Hajar Aswad ? ]
Selamanya Iran Pecundang, Lewat Video Ini Syiah Bermimpi Hancurkan Arab Saudi Dalam Hitungan Hari ?! “Ya Allah, Robeklah (Hancurkanlah) Kerajaan Persia.” (HR. Baihaqi)
Siapa Yang Ditakuti Oleh Negara Syiah IRAN? Ternyata Saudi,. Kenapa?
Alwi shihab ar-Rafidhi Rupanya Ikutin Induk Semangnya...Bagi Iran, Saudi adalah Musuh dan Yahudi adalah Sahabat !
Menhan Sentil Iran yang Suka Berperang dan Urusi Agama Lain ( Ini Baru Menteri )
Jenderal Iran: 2.000 Rudal Sudah Disiapkan untuk Hadapi Arab Saudi. Saudi Nyatakan Siap Hadapi Iran ( Masya Allah..Ya Akhi Salman.. Allah akan menolong ahlus sunnah Saudi )
Arab Saudi dan Perlawanan Terhadap Penebar Teror (Iran ! )