Saturday, May 14, 2016

Bukti Yang Mementahkan Pengingkaran & Pembelaan Tokoh Liberal Islam Nusantara Kh. Mustofa Bisri Terhadap Fatwa Mufti Rezim Barbar Alawi Assad Dukungan Syiah Iran-Komunis Rusia Untuk Membantai Penduduk Aleppo

bukti yang mementahkan pengingkaran dan pembelaan kh mustofa bisri

Dalam status twitternya tanggal 4 Mei 2016, Kiyai Haji Mustofa Bisri, tokoh Islam Nusantara yang menangis tatkala rangkaian Muktamar NU di Jombang ini [ http://m.detik.com/news/berita/2985179/setelah-gus-mus-menangis-dan-akan-cium-kaki-muktamirin-nu ]
menuding adanya pihak yang membuat fitnah terhadap Mufti Rezim Alawite Bassar Assad, Ahmad Badruddin Hassun yang menyerukan pembantaian/pemusnahan terhadap kaum muslimin di Aleppo.

Tangisan Kyai untuk muktamar NU
Gambar 1. Tangisan Kyai untuk muktamar NU

Nukilan:
Yang membuat FITNAH tentang Grand Mufti ini, tdk tahu tapi sangat berani kpd Allah Yang Maha Tahu. Allahu yahdiih.
https://twitter.com/savicali/status/727715577708593152 
5:36 AM – 4 May 2016
613 RETWEETS219 LIKES” –selesai penukilan


pembelaan dan pengingkaran sang tokoh Islam Nusantara

Gambar 2. Status twitter pembelaan dan pengingkaran sang tokoh Islam Nusantara atas fatwa menyeramkan temannya, Mufti Suriah


Judul di salah satu media juga semakin membuat terbakar para pembela Mufti Rezim Bassar Assad dukungan Syiah Iran dan Komunis Rusia:

Fatwa Seram Ulama Pro-Assad
Gambar 3. Fatwa Seram Ulama Pro-Assad: Musnahkan Warga Aleppo

Url bukti:


Karena itulah salah satu media memposting pernyataan Kiyai Haji Mustofa Bisri dengan berupaya meyakinkan pembacanya bahwa Muftinya Bassar Assad ini hanyalah korban fitnah dan yang memfitnahnya adalah bodoh karena KH. Mustofa Bisri tahu benar siapa Mufti Suriah tersebut yang tak lain adalah teman lamanya. Tentu saja diposting juga foto kedekatan diantara keduanya.

kedekatan tokoh Islam Nusantara dengan Mufti Assad dukungan Syiah Iran 1
kedekatan tokoh Islam Nusantara dengan Mufti Assad dukungan Syiah Iran 2
Gambar 4. Foto kedekatan tokoh Islam Nusantara dengan Mufti Assad dukungan Syiah Iran dan Komunis Rusia

Url bukti: 

Tetapi apalah artinya pengingkaran dedengkot Islam Nusantara ini pada postingan twitternya bertanggal 4 Mei 2016 jika bukti nyata ada di depan mata, bisa dilihat sosoknya dan bisa pula didengar suaranya yang notabene adalah kawannya sendiri?!?!

Semoga saja bapak Kiyai Haji Musthofa Bisri belum lupa. Allahu yahdih.

Link bukti fatwanya yang diposting pada tanggal 13 April 2016 untuk memusnahkan warga Aleppo berikut cuplikan kondisi memilukan kaum muslimin sipil di sana:



Berikutnya adalah nukilan singkat terkait fatwanya yang sudah disubtitel bahasa Indonesia:



Kedekatan Mufti rezim Assad dukungan Syiah Iran dan Komunis Rusia dengan dedengkot Sufi Habib Ali al Jufri

Gambar 5. Kedekatan Mufti rezim Assad dukungan Syiah Iran dan Komunis Rusia dengan dedengkot Sufi Habib Ali al Jufri 

lihat fitnah kedustaannya pada makalah di link:
Dari postingan tersebut nampak bahwa fatwa Ahmad Hassoun telah diposting hampir sebulan yang lalu, tepatnya pada 13 April 2016 dan KH. Mustofa Bisri mengingkari (ataukah sengaja menutup-nutupi?) kebenaran fatwa tersebut pada tanggal 4 Mei 2016.
Kita tunggu bagaimana jawaban KH. Mustofa Bisri dengan bukti suara fatwa temannya ini?!
Masih akan mengingkarinya dan menudingnya sebagai fitnah dari orang-orang bodoh?!
Kita tentu yakin bahwa orang CERDAS tidak akan mengingkari terbitnya matahari di pagi hari tadi lalu bagaimana mungkin ada orang yang nekad MENGINGKARI & MEMBODOHKAN orang lain setelah bukti nyata fatwa temannya tersebut tersebar luas hampir sebulan yang lalu?!
Untuk sebuah ormas NU beliau mampu menangisi keadaannya lalu apakah untuk sebuah fatwa sebagai landasan rezim Bassar Assad melakukan pembantaian muslimin Aleppo beliau akan mampu juga mencucurkan air matanya menangisi bersimbah darahnya nasib kaum muslimin Aleppo yang telah mati, meregang nyawa, terluka parah dan menderita karena difatwa tumpas oleh temannya, Mufti Bassar Assad -dukungan Syiah Iran dan Komunis Rusia- Ahmad Hassoun?!
Wallahu a’lam.

Lalu siapakah yang sejatinya menyerukan pembelaan terhadap gerakan radikalis ekstrimis wahai Jaringan Islam Nusantara?! Bukankah kawan anda sendiri?!
Jika demikian, betapa kontradiktifnya JIN dengan slogannya…rahmatan lil alamin.