Wednesday, May 25, 2016

K.H Said Aqil Siradj : Rajin Shalat Jamaah Dimasjid, Tahajjud, Dluha, Puasa Senin Kamis Dan Semisalnya, Menghormati Orang Tua, Menghormati Tamu/ Tetangga, Berprasangka baik, Menolong Orang, Dermawan Menginfaqkan Harta Sebesar 100 Juta, Belum Tentu Dirinya Seorang Sufi (Bukan Itu Ukuran Tasawuf ). Jadi Tasawwuf Itu Apa ? Secara Etimologi, Dicari Akar Katanya Sangat Sulit. Menghujat, Fitnah Orang ( Kelompok ), Menghalalkan Segala Cara ?


K.H Said Aqil Siradj: Tasawwuf Bukan Akhlakul Karimah, bukan katsratul ibadah, bukan pula ilmu hikmah. 
( Ya Allah kami tidak mampu memahaminya ! )

Tasawuf bukan akhlakul karimah, mengapa demikian? karena akhlakul karimah itu masih menilai suluk/perilaku lahiriyah. Misalnya menghormati orang tua, menghormati tamu, memulyakan menghormati tetangga, menolong orang dan sejenisnya, itu namanya akhlakul karimah.
Bukan berarti itu tidak penting, sangat penting, tapi itu bukan tasawuf. (Contoh) ada orang dermawan, menginfaqkan harta sebesar 100 juta, itu baik, tapi belum tentu itu menunjukkan bahwa dirinya seorang sufi.
Tasawwuf juga bukan katsratul ibadah,katsratun nawafil (banyak ibadah sunnah), misalnya rajin shalat tahajjud, dluha, puasa senin kamis dan semisalnya. Bukan itu tidak baik, bahkan sangat baik, tapi bukan itu ukuran tasawuf.
Coba Tanya ke sufier/tasawufer, apakah mereka Rajin Shalat jamaah di Masjid, Tahajjud, Dluha, Puasa Senin Kamis Dan Semisalnya.....masih gemar makan uang syubhat/haram/riba/ ghibah/kemaruk kekuasaan dan sejenisnya ? red. lamurkha )
Imam Al Ghazali punya kitab namanya Minhajul 'Abidin, itu bukan kitab tassawuf, melainkan metodologi bagaimana ibadah itu bisa berkualitas. Belum tasawuf, itu semacam baru prolorognya.
Tasawwuf bukan Ilmu Hikmah, Bukan juga ilmu perdukunan, bukan ilmu pengobatan, yang ngasih air kemudian sembuh. Itu bukan sufi, bukan tasawuf.
Tokoh-tokoh dan kitab-kitabnya pun berbeda. Kitabnya Syamsul Ma'arif, Manbaul Hikmah, Mujarrabat, dan sejenisnya, itu kitab ilmu hikmah. Tokohnya pun bukan tokoh tasawwuf, tapi tokoh ilmu hikmah.
Jadi tasawwuf itu apa ? Tasawwuf itu selain akhlakul karimah, selain katsratul ibadah, selain pula ilmu hikmah.
Secara etimologi, dicari akar katanya sangat sulit. Tapi secara makna, yang benar tasawwuf itu berasal dari kata al-Shofa, membersihkan hati / bathin / jiwa. Secara bahasa tidak cocok, karena nanti dinisbatkan menjadi Shofa-i, bukan Shufi.,....
Demikian petikan ceramah Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Lihat video kajian tasawwuf lengkapnya di bawah ini:
http://agusbtk.mywapblog.com/kang-said-tasawwuf-bukan-akhlakul-karima.xhtml



Imam Al-Baihaqi meriwayatkan dengan sanadnya dari Yunus bin Abdil A’la, dia berkata: Aku mendengar Imam Asy-Syafii berkata: “Kalau seorang menganut ajaran tasawuf (tashawwuf) pada awal siang hari, tidak datang waktu zhuhur kepadanya melainkan engkau mendapatkan dia menjadi dungu.” (Manaqib Imam As-Syafii 2/207, karya Imam Al-Baihaqi).
Sehingga tidak keliru ketika Imam Asy-Syafii mengatakan: “Tidaklah aku melihat seorang sufi yang berakal sama sekali.” (Manaqib Imam As-Syafii 2/207, karya Imam Al-Baihaqi)
Imam Asy-Syafii rohimahulloh berkata: “Tidaklah ada seorang yang berteman dengan orang-orang sufi selama 40 (empat puluh) hari, kemudian akalnya akan kembali selama-lamanya.”
Dan beliau membacakan syair:
ودع الذين اذا أتوك تنسكواواذا خلوا فهم ذئاب خفاف
Tinggalkan orang-orang yang bila datang kepadamu menampakkan ibadah
Namun jika bersendirian, mereka serigala buas  (Talbis Iblis hal. 371)
Imam Asy-Syafii juga berkata: “Dasar landasan tasawwuf adalah kemalasan.” (Al-Hilyah 9/136-137)
Sebagai tambahan… suatu waktu Imam Waki’ (salah satu guru Imam Asy-Syafii) berkata  kepada Sufyan bin ‘Ashim: “Kenapa engkau meninggalkan hadits Hisyam?” Sufyan bin Ashim menjawab: “Aku berteman dengan satu kaum dari sufiyyah, dan aku merasa kagum dengan mereka, kemudian mereka berkata: ‘Jika kamu tidak menghapus hadits Hisyam, kami akan berpisah denganmu’.” Maka Imam Waki’ berkata: “Sesungguhnya ada kedunguan pada mereka.” (Talbis Iblis hal 371-372)
http://fatwasyafiiyah.blogspot.co.id/2009/09/imam-asy-syafii-tentang-sufiyah.html#ixzz1ZUaLvGq2

Related articles :

Sufi, Benarkah Itu Ajaran Nabi?
Hakikat Shufiyyah di Mata Syi’ah
Syi'ah Sufistis