Thursday, July 7, 2016

Apa Jadinya Jika Saudi Arabia Dikuasai Oleh Sufi Dan Syiah, Serta Metode (Pemahaman) Nenek Moyang (Tradisi).

apa jadinya jika saudi arabia dikuasai oleh sufi dan syiahSaudi Arabia

Masjidil Haram Era Sufisme
===================
Apa Jadinya Jika Saudi Arabia Dikuasai 
Oleh Sufi Dan Syiah

Kerajaan saudi arabia sejak kurun waktu 2 abad hingga sekarang, tidak lepas dari gembar gembor musuh islam dengan istilah wahabi. bagi mereka para pengamat sejarah yang jujur maka mereka akan dapati banyak kebaikan yang dibawa oleh syeikh muhammad bin abdil wahhab terhadap islam terkhususnya di tanah arab.

kehadiran beliau syeikh muhammad bin abdil wahhab rahimahullah di kancah dakwah bukan tujuan popularitas semata tapi lebih utama dari itu yaitu tersebarnya pemikiran tasauf dan syiah di banyak belahan bumi islam dunia bahkan sampai ke tanah arab.
keprihatinan beliau meningkat ketika pulangnya beliau dalam menuntut ilmu dan mengadakan kerjasama dengan pemimpin kobilah suud untuk membantu beliau memurnikan aqidah islam dan praktek ibadah yang menyimpang.
umat islam patut berterima kasih atas usaha syeikh muhammad bin abdil wahhab karna usaha beliau memurnikan praktek ibadah di tanah arab.

coba bayangkan jika saudi arabia terutama di haramain, didominasi oleh mereka orang-orang sufi, syiah dan anteknya, maka apa yang terjadi? diantaranya

1.banyak kuburan mewah dan megah
2.kuburan ramai dijadikan tempat tabarruk dan diramaikan para pedagang penjual jimat, bunga2, kemenyan dll
3.masjidil haram penuh asap rokok
4.diadakannya acara qashidah dan gambus
5.perayaan tahun baru masehi, isra miraj, maulid nabi yang tentunya ada panggung beserta mercun plus musik
6.dinding kabah dipasang foto wali
7.kuburan sahabat dibongkar oleh orang syiah karna keyakinan mereka akan kekafiran para sahabat, nauzubillah dll

Alhamdulillah, tanah arab didominasi oleh mereka yang dijuluki wahabi, ketimbang didominasi oleh masyarat dan pemimpinnya yang beraqidah tasauf dan syiah.

ya allah jaga haramain dari tangan-tangan musuh agamaMU, amin


Jika Aku Menguasai Haramain

" Jika aku terpilih menjadi penguasa di dua Kota Suci Islam, Mekah dan Madinah "

Ini adalah sepenggal kisah dan cerita harapan dari seseorang yang insya Allah muslim tulen, yang mengatas namakan dirinya islam yang hak , sebut saja namanya ‘Mas Warjo’. Sekilas dari namanya, tentu dia adalah kebanyakan dari nama-nama jawa, aswojo alias asli wong jowo, dan keturunan juga jawa..

Akan tetapi karena keuletannya, atau bahkan bisa dikatakan ke’kolotan’nya, dia berambisi untuk menyebarkan islam sesuai dengan metode dan faham yang telah diajarkan dari nenek moyang dan para leluhurnya, dari berbagai sumber- sumber ajaran baru yang telah dimodifikasi sedemikian rupa, padahal metode dan faham (dalam ibadah) tersebut sebenarnya tidak dikenal, bahkan tidak pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad shallahu’alaihi wasallam ataupun umat setelahnya..

Dan kini Mas Warjo datang jauh-jauh dari pelosok ndeso ke tanah ngarob (baca: arab) untuk mencalonkan dirinya sebagai “ khodimu haramain” (baca : pelayah dua tanah haram, Mekah dan Madinah). Hemm.. Emang di Arab ada pemilu ya ??

Kenapa Mas Warjo nekad ?? Sebagimana telah disinggung diatas, bahwa baginya Islam yang benar adalah islam berdasarkan pemahaman nenek moyangnya, sedangkan Mekah dan Madinah (arab pada umumnya) telah dikuasai oleh orang-orang yang ia sebut sebagai ‘wahabi salafi’, yang telah dia beserta golongannya anggap sebagai ‘aliran sesat’, sehingga bagi Mas Warjo tergeraklah hatinya untuk mensucikan kota suci yang dianggapnya sudah tidak suci lagi..

Lalu apa saja visi dan misi Mas Warjo ini jika dia bisa menguasai Kota Suci Umat Islam tersebut ?? Yaitu menguasai Mekah dan Madinah dengan faham dari mbahe..

Berikut 7 Program Kerja pokok Mas Warjo :

Mas Warjo berkata :

“Wahai seluruh umat Islam, jika aku menjadi penguasa 2 kota suci ini, yaitu Mekah dan Madinah, maka akan aku rancangkan 7 program pokok yang maha dahsyat yang telah diajarkan oleh guru2ku dan pendahuluku ditanah jawa :

1.Akan aku hiasi tiang-tiang kedua Masjid (Nabawi dan Haram) dengan gambar dan foto-foto para leluhur kita, tulisan2 wifik pengusir jin jahat, plus jimat2 tolak balak, sehingga masjid semakin aman tentram, ramai, dan indah..

2.Akan aku ramaikan masjid dengan zikir berjamaah setelah shalat dengan speaker TOA yang menjangkau puluhan kilo meter..

3.Mewajibkan jamaah haji/umrah untuk ikut tahlilan, yasinan, dan istigosahan, berjanjen, dll sekitar ka’bah.. Dan akan aku pasang spanduk besar dan tentu dengan foto ulama- ulama kita.. (Maaf untuk acara ini, thowaf sementara ditutup).

4.Akan aku perluas makam Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam, serta akanku bebaskan semua orang untuk masuk dan melihat makam, supaya semua bisa bebas ngalab berkah dimakam Nabi, dan akan ku tancapkan batu nisan, serta kubuatkan kotak amal disamping makam Baqi’. Begitu juga makam-makam lainnya akan kubangun kubah dan rumah yang mewah, agar arwah nenek moyang kita tenang. (Untuk makam Nabi pasti kubuatkan kelambu dan pernak- perniknya, sehingga mirip kamar pengantin).

5.Pintu Areal makam Nabi akan kubangun kios-kios pembelian bunga, kemenyan, ­kembang tujuh rupa, dan air barokah, agar warga sekitar tambah makmur..

6.Akan aku buka lapangan pekerjaan yang sebanyak- banyaknya calo-calo jasa pengiriman pahala, bisa paket 3 hari, 7 hari atau 40 hari dst..

7.Jamaah yang datang semuanya wajib pindah mazhab ke mazhab Imam Syafi’i (Hemmm.. Kayaknya sholat atau thowaf bisa gak kelar kelar, karena sering menyentuh kulit lawan jenis).

Demikian harapan dari Mas Warjo jika seandainya dia mampu menguasai 2 kota suci umat islam tersebut, sebab bagi Mas Warjo kota nabi tersebut saat sudah tidak suci sebab sudah dihuni oleh orang-orang sesat.. Maka dengan 7 program diatas, Mas Warjo akan mengembalikan kemurnian agama islam versi leluhur dan nenek moyangnya diatas kota suci umat Islam..

Jika ada ada yang mau nambahkan "program ala leluhur" silahkan, asal jangan masjidil haram dan masjid nabawi dipindahin ke tanah jawa aja (itu namanya udah kelewatan ^_^)

Halah halah… Ternyata mas Warjo cuman ngimpi.. Lagian, sampe kiamat juga gak bakalan kejadian dah..
[Disunting secara bebas oleh AK dari tulisan : Abu Syauqi Al Mujaddid]
Artikel : solusiislam.com


Abrahah Abad 21


oleh dr. Asyikun N. Room, Sp.An*
Pihak-pihak yang meminta internasionalisasi pengelolaan Makkah dan Madinah mirip dengan Raja Abrahah yang menyerang Makkah dengan pasukan bergajah di tahun kelahiran Rasulullah. Tapi jika Abrahah jaman jahiliyah itu berasal dari Yaman, maka ‘Abrahah’ abad 21 ini berasal dari Persia.

Abrahah Persia ini mulai kehabisan duit setelah ikut campur tangan di perang Suriah nan panjang, ditambah proyek nuklir yang tidak murah. Harga minyak dunia lagi turun, susah dapat untung besar saat ini.

Uang dari wisata peziarah? Duh, cekak gan. Siapa sih umat Islam yang sekedar kenal saja ziarah ke Najaf atau Qum? Karbala sudah dikuasai sejak Saddam jatuh dan pemerintahnya pro-Persia, tapi siapa yang mau ziarah ke negeri yang setiap hari bahkan jam ada bom meledak di tempat umum?

Maka diliriklah Makkah-Madinah. Dari dulu sih, melalui milisi Hawtsi di Yaman (dan ini menghabiskan duit mereka juga). Tapi mereka sedikit lebih pintar dari Abrahah asal Yaman: jika dulu Abrahah bermaksud menghancurkan Ka’bah agar kuil buatannya didatangi banyak orang, maka mereka sangat bernafsu untuk menguasai dua tanah haram. Menetes liur mereka membayangkan milyaran dolar yang bakal masuk kantong jika mengelola kedua tambatan hati umat muslim sedunia itu.
Dimanfaatkanlah segala momen yang terjadi. Ketika musibah demi musibah menimpa jamaah haji tahun ini, maka berbeda dengan negara-negara dan pribadi-pribadi muslim bahkan nonmuslim yang mengucapkan simpati dan belasungkawa, mereka malah mengecam pengelola haji dan menuntut “internasionalisasi” pengelolaan haji. Pintar, atau lebih tepatnya, licik.
Dan kaki tangan Abrahah Persia ini bergerak di seluruh dunia. Di Markas PBB mereka berdemo menuntut hal yang sama. Di Indonesia kaki tangan mereka baik dimedia, partai politik, media sosial, juga bersuara menuntut agar Haramain dikelola bersama (urus rupiah dan asap saja kesulitan, bagi sembako untuk ratusan orang saja ada yang mati, mau urus haji?).
Bagi Abrahah-abrahah abad 21 ini, saya mau katakan seperti apa yang dikatakan oleh Abdul Muththalib, kakek Rasulullah kepada Abrahah yang waktu itu juga merampas unta-unta beliau:

Kembalikanlah unta-unta ini karena saya adalah tuannya, adapun rumah itu (Ka’bah) maka dia pun ada Tuannya (Allah Tabaraka wa Ta’ala).

Wallaahu al-musta’an.
*Penulis adalah anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Sulawesi Selatan