Wednesday, September 7, 2016

Muktamar Dhirar “Chechnya” Dihadiri “Ulama-Ulama” Koplak Dari Jenis Yang Sama (Berhati Syi’ah). Memanipulir Definisi Ahlus Sunnah Dengan Meniadakan “ Ahlul Hadits,Atsariyyah,Salafiyyah, Pemahaman Tiga Generasi Terbaik Setelah Nabi (Al-Haq)”. 21 Wadah Ulama Ahlussunnah Di Dunia Mengutuk Konferensi Tersebut.

Hasil gambar untuk chechnya diserbu rusiaHasil gambar untuk muktamar chechnya

Ahlus Sunnah Wal Jamaah Al-Haq ( sejati ) adalah Ahlul Hadits (Al-Atsariyyah, Salafiyyah), sesuai pemahaman tiga generasi terbaik setelah Nabi. Setelah mereka ada Imam empat Mazhab, Imam Bukhari-Muslim. Mereka lahir sebelum Abad ke 2H, bukan yang makin jauh setelah mereka ! Manhaj Orang-orang Mulia diatas, jika dijadikan rujukan akan membuat “ Golongan Ulama Koplak (Dhirar Chechnya)” meradang, akibat “ Privilegenya” selama berabad-abad terancam !

Di saat pesawat-pesawat Putin (baca, Rusia) menjatuhkan rudal-rudalnya di Suriah, di Grozny, ribuan mil dari Suriah, pada saat yang sama ulama-ulama yang mengklaim dirinya Ahlus Sunnah wal Jama’ah berkumpul mendukung salah satu negara federal Rusia, Cechnya. Padahal negera federal tersebut dan presidennya adalah loyalis Putin, presiden Rusia yang pesawat-pesawatnya membantai anak-anak kaum muslimin di Suriah.

Syeikh Kurayyim Rajih, Syaikhul Qurraa' ahli Syam, mengomentari acara tersebut dengan nada satire:

أنتم تؤيدون بوتين الذي يقتل أهل #سوريا! أين إسلامكم؟

“Kalian dukung Putin yang membunuhi rakyat Suriah, dimanakah Islam kalian?”
Beliau melanjutkan, Saya harus berkata apa lagi tentang kalian? Dalam kaidah fiqih disebutkan siapapun yang mendukung kekafiran maka ia kafir

 

Konferensi Dhirar ”Chechnya” Manifestasi Kedengkian Dan Kepanikan Terhadap “ Ahlus Hadits (Atsariyah) Dan Kemenangan Mujahidin Suriah, Atas Pesanan Komunis Putin ( Rusia). Takut Mengundang Ulama Bermanhaj Salafiyyah Yang akan Mengancam Eksistensi Peserta.
Definisi Ahlus Sunnah Wal Jama’ah Menurut Ali Jum’ah ( “Ulama” Berlumuran Darah, Taqiyaher Syi’ah) Pada Pembukaan Konferensi “ Dhirar Chechnya”. Tampak Menyelisihi Pemahaman Tiga Generasi Terbaik Setelah Nabi. Sangat Ribet Dan Jelimet, Bandingkan Dengan ulasan Dilamurkha.

21 wadah ulama ahlussunnah di dunia mengutuk konferensi ahlussunnah checnya

6 September 2016
diterjemah Agus Hasan Bashori

PERNYATAAN BADAN ILMIAH DUNIA SEPUTAR KONFERENSI AHLUSSUNNAH DI CHECHNYA!

Segala puji bagi Allah Penguasa alam semesta, dan semoga Allah bershalawat dan bersalam serta memberkati Nabi kita Muhammad dan keluarganya serta seluruh sahabatnya.

Amma ba’du:

Di “Grozny” ibukota Chechnya, di bawah naungan Federasi Rusia; diadakanlah konferensi berjudul: “Siapakah ahlussunnah waljamaah?”, pada tanggal 24-26 Dzul qa’dah 1437 H/ 26-28 Agustus 2016 M.
Di akhir Konferensi dikeluarkanlah pernyataan akhir yang berisi keputusan-keputusan konferensi.

Berdasarkan perintah Allah untuk menjelaskan kebenaran dan mengungkap kepalsuan kebatilan maka para penandatangan pernyataan ini dari beberapa badan hukum dan lembaga keilmuan merasa terpanggil untuk memberikan pernyataan berikut:

Pertama, tidak mungkin dipisahkan konferensi ini dari dua konferensi sebelumnya yang diadakan di Kairo untuk topic yang sama, yang paling akhir dari keduanya diadakan pada bulan Januari 2011! Dalam konteks ini, maka konferensi ini adalah rangkaian program yang dirancang untuk memecah belah umat Islam, merampas pemahaman Ahlussunnah wal Jamaah, serta menjebak, mengucilkan dan mencederai para ulama Sunni kontemporer, juga untuk menguatkan posisi sekte-sekte yang menyalahi sunnah; seperti Syiah Rafidhah di satu sisi, dan kekuatan takhayul serta kesesatan di sisi lain. Juga untuk membangkitkan konflik sektarian yang lama; sebagaimana memberikan kesempatan kepada kaum sekuler untuk menerima tampuk kepemimpinan politik yang melayani proyek kolonial di kawasan!

Kedua, Sesungguhnya berkumpulnya para ulama dengan perwakilan dari Federasi Rusia dalam satu konferensi tanpa didengar adanya satu pengingkaran atau tanpa adanya satu poin pernyataan akhir yang mengutuk dan mengecam pembantaian umat Islam di Suriah, adalah termasuk pengkhianatan terhadap seluruh umat ini! Bagaimana lagi jika diantara mereka para peserta konferensi itu ada orang yang mendukung tindakan Rusia dan memintanya untuk meningkatkan serangan (pengeboman) dengan ​​dalih membasmi terorisme yang mereka klaim, yang ternyata tidak dibakar dengan api peperangan kecuali anak-anak Suriah dan kaum tertindas dari keluarga kita di sana! Padahal Allah swt berfirman:

: (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ ) [الأنفال:27].

“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul, atau mengkhianati amanah-amanah kamu padahal kamu mengetahui.” [QS. Anfal: 27].

Ketiga: Sesungguhnya Para ulama umat Islam yang mulia dan para da’I yang setia, mereka mengutuk konferensi ini dan orang-orang yang menghadirinya sementara mereka mengetahui tujuannya, serta mengutuk siapa saja yang diam setelah tampak bagi mereka aib dan cela konferensi ini. Sejarah tidak pernah mencatat adanya seorang ulama umat Islam yang diagungkan seperti al-Nawawi, Ibn Daqiq al-Ied, atau Ibn Hajar rahimahumullah yang menerima dijadikan sebagai kendaraan para musuh agama atau menjadi senjata yang ditikamkan di tubuh umat Islam, dengan cara loyal kepada politik atau dimanfaatkan untuk kepentingan sectarian oleh yahudi atau musuh nashrani.

Allah berfirman:

(وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ)[ المائدة:٥١

“Barang siapa loyal kepada mereka diantara kalian maka dia termasuk dari mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim.” [al-Maidah: 51].

Keempat: Sesungguhnya ajaran yang tetap dalam syariat Islam adalah wajibnya berdakwah kepada persatuan ahli Kiblat (umat Islam) dalam menghadapi konspirasi berbagai umat yang memusuhi Islam, dengan sifat mereka sebagai muslim bukan sebagai sunnah atau asyairah atau shufiyah atau lainnya.

Pemahaman yang benar dalam kondisi umat Islam hari ini adalah semuanya harus bahu membahu untuk membela Islam dan umat Islam di setiap tempat di mana disana darah Muslim ditumpahkan, bukan malah memecah barisan dan mengajak untuk membiarkan!padahal Allah SWT berfirman:

(وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى و لا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ) (المائدة:٢)

“Dan tolong menolonglah kamu dalam kebajikan dan ketakwaan dan janganlah saling menolong dalam dosa dan permusuhan.” (al-Maidah: 2).

Kelima: Meskipun konferensi ini diragukan maksud dan tujuannya namun taufiq Allah tidak diberikan kepada orang-orangnya dalam keputusan-keputusannya sebagaimana dalam waktu dan tempatnya!

Karena membatasi Ahlussunnah waljamaah hanya pada Asya’irah dan Maturidiyyah adalah perkara yang mendatangkan tanda Tanya yang tidak ada habisnya, sebab imam madzhab empat yang paling akhir wafat tanpa bisa ditolak adalah Imam Ahmad ibn Hanbal rahimahullah (241 H), wafatnya beliau adalah sebelum lahirnya Abul Hasan al-Asy’ari dan Abu Manshur al-Maturidi! Maka kita bawa kemana (kita anggap apa) generasi kaum muslimin sejak para sahabat Nabi hingga masa stabilitas doktrin al-Asy’ari? !! Barang siapa mengikuti madzhab Imam yang empat maka sudah selayaknya mengikuti akidah mereka dalam tauhid dan I’tiqad.

Keenam: Ahlussunnah sebagaimana yang sudah terpatri dalam pemahaman umat Islam dari dulu hingga sekarang adalah para sahabat dan para Tabi’in serta para pengikut mereka yang berpegang teguh dengan Al-Qur’an dan Sunnah dalam ucapan, perbuatan, dan keyakinan, dan siapa saja yang berjalan diatas manhaj mereka hingga hari kiamat.

Menilai Ahlussunnah sebagai para pengikut madzhab fikih yang empat tanpa melihat akidah mereka adalah ucapan yang sangat batil! Sebab diantara mereka adalah yang Mu’tazilah, Qadariyyah atau Murjiah Jabariyyah! Madzhab Fikih itu tidak terikat dengan akidah apakah Asy’ari atau Maturidi atau yang lainnya! Hal seperti ini dikatakan juga dalam sekte-sekte suluk seperti Shufiyyah.

Ketujuh: Menuduh para ulama pengikut manhaj salafi sebagai ekstrim (anarkhis) setelah mereka dikeluarkan dari pengertian Ahlussunnah dan membatasi Ahlussunnah hanya kepada orang-orang yang setuju dengan peserta konferensi dalam manhajiyyah mereka yang cacat adalah bertolak belakang dengan slogan mereka yang mereka menklaim mengajak kepada saling berhubungan dan saling menyayangi! Ataukah ini hanya uang saku bagi musuh-musuh akidah dan agama?!

Sesungguhnya dosa berepas diri dari orang Islam adalah sama persis dengan dosa loyal kepada ahli kebatilan!!

Kedelapan, yang layak bagi orang yang menjelaskan kepada umat tentang manhaj Ahlussunnah adalah tidak memuji dan mendoakan serta menyanjung orang yang jelas-jelas, terang-terangan mengumumkan bahwa dirinya adalah seorang tentara dari tentara Putin !!

Dan bahwa ia siap untuk mengorbankan hidupnya demi Putin !! disamping khurafat-khurafat yang diyakininya dan kejahatan yang dilakukannya dengan memerangi orang-orang Islam di negrinya !!

Penutup: Sesungguhnya umat Islam adalah umat yang kritis, yang membedakan dengan baik suatu yang berharga dan yang memalukan, tidak mempromosikan di pasarnya mata uang palsu. Sebagaimana mereka tidak tertipu dengan pemanfaatan kaum ekstremis dalam hal jihad untuk menghancurkan Jihad Ahlussunnah, maka mereka juga tidak akan tertipu dengan pemanfaatan ulama su’ untuk membid’ahkan Ahlussunnah dan menjatuhkan mereka!!

Mereka, para peserta konferensi itu hanyanyal mewakili diri mereka sendiri, sudah banyak orang-orang mulia baik dari Asya’irah maupun Shufiyah yang tidak mengakui mereka sebelum mereka mengeluarkan pernyataan itu atau sesudahnya!

Allah Maha Menang atas urusan-Nya akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui


chech

Syiah Begitu Membenci Salafi dan Menebarkan Kedustaan Atas Nama Salafi, Kenapa Ya?

Ini Rahasianya..
Kenapa Syi’ah Rafidhah Paling Benci pada Salafy?
Oleh: Hasan Al-Jaizy
Kota Qom di Iran mencatat angka tertinggi kedua penderita AIDS. Demikian juga dengan angka pecandu kokain jenis “crack”, tercatat bahwa satu dari tiga orang di kota Qom adalah pecandu opium.
Kota Qom juga tercatat sebagai kota yang paling banyak menggunakan minuman keras oplosan yang mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan kematian atau hilangnya penglihatan, sebagaimana yang pernah terjadi dalam peristiwa peringatan “Iedun Nairuz”./ fairuz-ahmad.
MAU main jujur-jujuran atau main bohong-bohongan?
Kalau mau main jujur-jujuran, Syi’ah Rafidhah paling benci pada Salafy, atau yang biasa sebagian orang sebut ‘Wahabi’, atau yang kini malah dituduh sebagai ‘Takfiry’, atau yang sebagian ulama Rafidhah sebut sebagai ‘Bakry’, atau ‘Umary’, atau ‘Nashiby. Ketiga sebutan terakhir lebih condong dimutlakkan pada keumuman Ahlus Sunnah (istilah umum, mencakup seluruh aliran non-Ahlusy-Syi’ah).
Dan kalau mau main jujur-jujuran, di antara aliran-aliran yang ada dalam kontemporer Islam, yang sebenarnya paling dekat dengan aliran Syi’ah Rafidhah (entah sengaja atau tidak) adalah aliran Tasawwuf; yakni jenis keumuman Tasawwuf yang bergelimang dengan ritual-ritual baru bahkan keyakinan batil.
Keseragaman Rafidhah dan Tasawwuf ada di beberapa gambaran. Mulai dari suka main macam-macam ke kuburan, berlebihan dalam mengagungkan para imam atau wali, glamour dalam masalah hadits-hadits palsu, berbangga dengan kebid’ahan (yang katanya sebagian bid’ah adalah hasanah), mendahulukan tradisi nenek moyang yang tak valid dalam agama dibandingkan dalil yang valid dalam agama, hingga dari segi perlawanan terhadap apa yang disebut kini aliran ‘Salafy’, atau ‘Wahabi’ (kata mereka), atau sebutan lainnya.
Tentu banyak yang tidak terima Salafy disebut Ahlus Sunnah.
Tentu mereka tidak terima Salafy disebut Salafy, tetapi ‘Wahabi’ instead.
Tidak cukup dengan perendahan itu, maka tambahlah dengan sebutan ‘Takfiry’, ‘Khawarij’, ‘Bakry’, ‘Umary’, ‘Nashiby’ dan seterusnya. Yang penting: Salafy tidak boleh disebut Salafy. Ya sudah, silahkan.

Kenapa  Syi’ah Rafidhah Paling Benci Pada Salafy?

Syi’ah Rafidhah adalah aliran yang di belakang berdusta, di depan berpura-pura. Betapa tidak, bukankah taqiyyah alias berdusta adalah salah satu asas agama penganutnya? Karena itu, ulama mereka tanpa bergelar akademik formal pun, sebenarnya sudah bergelar profesor dalam bidang dusta dan pura-pura. Di antara kedustaan: memalsukan hadits, memelintir nash, menambah surat dalam Al-Qur’an dan masih banyak lagi.
Keaslian aqidah Rafidhah adalah borok, dan kesungguhan ritual Rafidhah adalah buruk. Namun, keduanya ditutupi mukena putih kebaikan. Covernya ‘Cinta Ahlul Bait’, atau semacamnya.
Dan Salafy -main jujur-jujuran- adalah aliran satu-satunya (ya, satu-satunya) yang paling konsisten membuka mukena-mukena mereka. Tampaklah keburukan aslinya wajah-wajah mereka.
Individu atau golongan yang tidak berintisab dengan Salaf mungkin tidak terima dengan paragraf sebelum ini. Mereka akan menggugatnya. Silahkan menggugat, tapi buktikan sekarang: ‘Aliran apa sekarang yang paling konsisten membuka borok-borok Syi’ah? Aliran Anda sendiri? Buktikan seberapa banyak dan seberapa konsisten!’ Gugatan mereka terhadap kenyataan ini bukan karena ini bukan kenyataan, melainkan karena:
Mereka sudah terlanjur sinis dengan yang disebut Salafy, atau:
Mereka tahu golongan mereka sendiri lesu sangat dalam memerangi Syi’ah, atau malah jangan-jangan:
Mereka tahu bahwa beberapa tokoh atau awam dari golongan mereka malah main mata dengan Syi’ah.
Nah, karena ‘Salafy’ (atau biasa mereka sebut ‘Wahabi’ saking tidak terimanya) rajin membongkar syubhat atau kekufuran Syi’ah Rafidhah, maka ia menjadi aliran yang paling paling dibenci.
Andai, andai saudara-saudara kita dari Ikhwanul Muslimin -misalnya-, adalah golongan yang paling menonjol dan nomor wahid dalam memerangi Syi’ah, pasti Syi’ah akan menjadikan IM sebagai pusat kebencian. Tetapi, karena itu tidak terjadi alias hanya permisalan saja di status ini, maka tidak terjadi. Dan semoga kita semua dapat bersama-sama bekerja sama belajar bersama mulai dari perkara kecil hingga besarnya agar dapat membentengi diri dan kaum muslimin dari Syi’ah Rafidhah, tidak peduli entah dia ternisbatkan pada Salaf, atau Ikhwan, atau Muhammadiyyah, atau Nahdliyyah, atau Persis, atau apapun itu namanya.
Ketika Tersingkap, Seketika Mengamuk
Jika orang jahat tersingkap kejahatannya, setelah berlarut tersembunyikan ia, maka orang jahat tersebut akan mengamuk, atau minimal melawan. Dan orang yang paling dia lawan sungguh-sungguh adalah orang yang paling menyingkap kejahatannya.
Begitu pula dengan Rafidhah, aliran yang bawahnya, atasnya, asasnya dan cabangnya penuh dengan virus-virus bid’ah, khurafat dan kufur. Mereka tidak bisa menyingkap kejahatan Ahlus Sunnah karena pada dasarnya Ahlus Sunnah tak punya kejahatan. Ahlus Sunnah (kita semua -alhamdulillah-) pada dasarnya mengikuti Al-Qur’an dan Sunnah tanpa menganggap ada kemakshuman terpatri pada siapapun setelah wafatnya Nabi Muhammad -shallallahu ‘alaihi wa sallam-.
Begitu pula dengan pemuja kubur, atau golongan yang sedari dahulu dekat sekali (atau bahkan sudah terlanjur basah tenggelam dalam) syubhat kebid’ahan bahkan kesyirikan. Ketika diberikan pada mereka bayaan dan penjelasan yang sejelas-jelasnya dari kalam Allah, kalam Rasul, dan juga kalam para ulama pengikut kalam keduanya, dengan pemahaman generasi terbaik atau pengikut murni generasi terbaik, tiba-tiba mereka kesurupan. Yang tadinya tak pernah membaca kitab tebal dan merasa cukup dengan kitab Muqarrar golongannya, tiba-tiba jadi rajin baca kitab-kitab tebal. Bukan mencari kebenaran tujuannya, melainkan mencari-cari bagaimana kebenaran itu bisa sesuai hatinya.
Karena itu, seorang teman, yang mengetahui dengan baik beragam permasalahan antara kedua kutub atau kedua kubu tersebut, berkata, “Kehadiran Salafy ada keberkahan tersendiri. Jadi, teman-teman kami tiba-tiba mulai menelaah kitab-kitab besar. Andai golongan semacam Salafy tidak ada, tetaplah kami seperti ini.”
Sebenarnya penisbatan terhadap Salafy itu bukan hak khusus bagi orang-orang khusus dari golongan khusus; melainkan untuk siapapun dari kaum Muslimin yang sadar dan memang berusaha mengikuti jejak kaum salaf yang diwartakan oleh Nabi kita sebagai sebaik-baik generasi. Siapapun, dari manapun. Jikalau ada seorang yang sudah berusaha menujunya dan berjalan di atas jalur tersebut tergelincir sesekali, maka siapalah kita tak pernah tergelincir.
Dan, untuk mengikuti manhaj Salaf, Anda tidak harus ikut organisasi khusus, mencatat nama, harus berteman dengan orang tertentu dan harus punya logo tertentu. Anda hanya diwajibkan untuk berusaha mengetahui (mengilmui) nya, mengamalkannya, mendakwahkannya. Klaim ‘saya adalah Salafy’ tidaklah wajib dan tidaklah pula terlarang. Yang terlarang adalah klaimnya saja, padahal tiada usaha. Dan apalah arti klaim atau apalah arti dianggap sebagai ‘Salafy’ jika ternyata keseharian kita tak mencerminkannya?!
Namun, jika seseorang ingin menjadi seorang pro-Syi’ah, ia tak harus berikrar pula bahwa ia adalah seorang Syi’ah. Cukuplah menjadi simpatisan. Cukuplah membela Basyar Asad atau membela ulama yang membela Basyar Asad. Cukuplah juga Anda sinis terhadap suatu golongan karena kesinisan mereka terhadap Syi’ah.
Karena, untuk membela Syi’ah Rafidhah, tidak harus menjadi pemeluknya. Jadilah simpatisannya.
Jadi, tidak semua orang yang terkesan membela Syi’ah Rafidhah lantas layak disebut sebagai orang Syi’ah. Karena mungkin saja ia hanya simpatisan yang tidak tahu apa-apa tentang Rafidhah sementara hatinya memang menginginkan tidak ada pertengkaran. Yang semacam ini, kita selalu doakan kebaikan padanya dan semoga Allah berikan ilmu padanya dan pada kita untuk membedakan antara yang haq dan yang bathil. Namun, adakalanya simpatisan Rafidhah itu sebenarnya tahu kegilaan aliran kufur tersebut, namun disebabkan hiqd (kedengkian) atau intiqaam (dendam) atau memang ghill (kebencian) terhadap aliran Salafy, maka yang seperti inilah yang disukai oleh ulama-ulama Rafidhah, sehingga saya pernah mendengar seorang dari mereka berkata (melalui rekaman yang tak jauh dari ini maknanya):
“Di antara masyarakat Sunni, ada orang yang asalnya bukanlah orang kami (Syi’ah), namun mereka membantu dan membela kami di hadapan orang-orang Sunni. Merekalah sebenar-benar orang Syi’ah!”
Saya tidak concern Anda tidak terima golongan Anda tidak disebut sebagai golongan yang paling melawan Syi’ah; sebagaimana tidak concern-nya ulama-ulama golongan Anda terhadap serangan Syi’ah pada Ahlus Sunnah. Bisakah kelak kita semua bekerjasama melawan Syi’ah? Harus bisa!
Ya! Harus bisa!


Pengakuan syaikh al-qordowi : ulama saudi lebih paham dari pada dirinya
(oleh : Syaikh Abdurrahman Dimasyqiyah hafizohulloh)
Syaikh Al-Qordhowi berkata :

مشايخ السعودية كانوا أنضج مني لأنهم عرفوا حقيقة ما يسمى "حزب الله" في حين كنت أدافع عنه إنه حزب الشيطان
"Para ulama Saudi mereka lebih matang dari pada saya, karena mereka mengetahui hakekat kelompok yang disebut Hizbullah, di saat aku membela kelompok tersebut, sesungguhnya kelompok tersebut adalah Hizbus Syaithon" (Al-Qordhowi juga berkata : "Aku beberapa lama menentang para ulama Saudi dan demi Allah aku dulu membela dan mengajak untuk menolong Hasan Nasrullah (penolong Allah), padahal ia adalah penolong syaitan, ia menamakan kelompoknya dengan hizbullah akan tetapi hakekatnya adalah hizbut Thooguut, hizbus Syaitan), mereka adalah pendusta…"  silahkan lihat pernyataan beliau di http://www.youtube.com/watch?v=sWBF9Pd3A04, lihat juga http://m.al-marsd.com/c-72534/, lihat juga http://m.eramuslim.com/berita/dunia-islam/qardhawi-bagaimana-mungkin-100-juta-syiah-di-seluruh-dunia-mengalahkan-muslim-17-miliar.htm)


Syaikh Al-Qordhowi hidup dalam kebingungan dan kebimbangan. Beliau memiliki sikap-sikap yang berubah-rubah dan kontradikitif, terutama yang berkaitan dengan syi'ah.
Terkadang beliau berkata ايران لنا فيها قدوة حسنة "Iran adalah teladan yang baik bagi kita", terkadang beliau berkata, لا تتدخلي يا ايران في شؤون مصر "Wahai Iran janganlah engkau ikut campur urusan Negara Mesir", diwaktu yang lain ia berkata, لا يجوز دعوة السني الي التشيع ولا حتى دعوة الشيعي إلى التسنن "Tidak boleh mendakwahi seorang sunni kepada ajaran syi'ah, dan demikian pula bahkan tidak boleh mendakwahi seorang syi'ah kepada ajaran sunnah".

Lalu ia menunggangi hawa nafsunya –dan dia menyangka bahwa dirinya pantas untuk memimpin kaum muslimin-, bahkan agar ia menjadikan dirinya pemimpin para ulama maka iapun segera mendirikan "Persatuan Ulama Muslimin", ia menjadikan dirinya sebagai pemimpin dan menjadikan wakilnya seorang syi'ah rofidhoh dari Iran yaitu Ayatullah At-Taskhiri. Dan nama wakilnya tersebut sesuai dengan hakikat orangnya (makna At-Taskhiri adalah yang dikuasakan) yaitu ia adalah dikuasakan untuk kepentingan Iran, dimana jika beliau Al-Qordhowi meninggal maka jadilah seorang syi'ah rofidoh dari Iran ini menjadi pemimpin ulama kaum muslimin…??!!

Akan tetapi pada hari ini beliau Syaikh Al-Qordowi telah mengucapkan pengakuannya yang hakekatnya merupakan pukulan terhadap fatwa-fatwa beliau yang lalu…

Sesungguhnya kami berterima kasih kepada Syaikh Al-Qordhowi atas pengakuannya bahwa para ulama saudi lebih matang daripada beliau, karena para ulama Saudi telah mengetahui hakikat Hizbullah yang sesungguhnya.

Akan tetapi sungguh indah jika beliau Syaikh Al-Qordowi –yang sudah berusia lanjut dan akan berpisah dari dunia yang hina ini- juga mengakui bahwasanya para ulama Saudi lebih matang daripada dirinya tentang hukum haramnya riba, haramnya music, haramnya berjabat tangan dengan wanita (yang bukan mahram), haramnya nikah seorang wanita muslimah dengan lelaki kafir, haramnya mendoakan rahmat bagi orang-orang kafir yang meninggal, haramnya persaudaraan boneka dengan orang-orang kafir, yang semua ini melemahkan aqidah al-walaa' wal baroo' dan mendatangkan kemurkaan Allah, takala beliau menjadikan Fir'aun, Abu Lahab, dan George Bush merupakan saudara-saudara bagi Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam..

Sungguh sangat indah jika beliau syaikh Al-Qordhowi juga mengakui kesalahannya yang telah melukai perasaan satu setengah milyar kaum muslimin tatkala beliau siaran langsung di hadapan kamera lalu berdoa kepada Allah agar Allah merahamati Paus (pengusung) salib dan akidah trinitas, dan aqidah Allah punya anak, dan beliau juga berdoa agar Allah menganugerahkan kepada umat Nasrani "Paus yang lebih baik" dalam rangka berkhidmah kepada salib dan trinitas…

Yang sesungguhnya merugi (akibat fatwa-fatwa beliau yang menyimpang-pen) adalah orang-orang awam yang mengikuti fatwa-fatwanya yang menghalalkan perkara-perkara yang haram. Betapa banyak wanita muslimah yang akhirya rido dinikahi oleh lelaki nasrani dengan dalih fatwanya Syaikh Al-Qordhowi…, betapa banyak muslim pemiliki café di Kanafa dan Amerika yang menjual bir karena fatwa beliau… betapa banyak kaum muslimin yang melakukan transaksi riba lalu membeli sebuah rumah atau dua dan tiga rumah dikarenakan fatwa beliau…

Yang semakin membuat jengkel adalah setiap waktu beliau Syaikh Al-Qordhowi senantiasa mencari-cari kesempatan untuk mencela salafiyin dengan perkataannya, terkadang beliau mencela salafiyin yang tidak paham fikih realita (kontemporer), terkadang beliau membanggakan fatwa Syaikh Abdullah bin Judai' yang menghalalkan music (karena Abdullah bin Judai' dahulu salah satu da'i salafiyin) yaitu Abdullah bin Judai' telah bertaubat dari salafiyah sehingga menghalalkan music.

Betapa tersakitinya kaum muslimin dengan perkataan beliau
أنا شخصيا أستمع لفيروز وفائدة احمد وأم كلثوم "Saya sendiri mendengarkan nyanyia Fairus, Faidah Ahmad, dan nyanyian Ummu Kaltsum".

Seandainya beliau juga sadar dari kesalahan-kesalahannya yang lain dan mengakui bahwasanya para ulama Saudi lebih matang dari pada beliau tentang fikih mereka tentang hukum-hukum Islam dan dalam mengenal halal dan haram.
Ditulis oleh : Abdurrahman bin Muhammad Dimasyqiyah pada 22 Rojab 1434 H. (Diterjemahkan dan diringkas oleh Firanda Andirja)
www.firanda.com

Rangkuman artikel : Apa,siapakah dan rujukan Ahlus-Sunnah wal-jama’ah ?
Ahlus Sunnah Wal Jamaah, Mengikuti Manhaj (Pemahaman, Cara Beribadah) Para Sahabat, Tabi’in, Tabiut Tabi’in ( Tiga Generasi Terbaik). Merekalah Yang Mendengar, Mencatat, Menghafal, Membukukan Semua Wahyu ( Al-Quran Dan Hadits) Dari Nabi. Juga Merujuk Kepada Empat Imam Mazhab, Imam Bukhari-Muslim. Pedoman Ini Sudah Sangat Cukup Untuk Mereview, Apakah Ibadah Kita Benar-Benar Ittiba’ Kepada Rasulullah Shallallahu `Alaihi Wa Sallam.