Tuesday, September 13, 2016

Terkuak, Keluarkan Fatwa Sesat, Syiah Ali Khamenei (Bukan Muslim) Gantikan Haji Di Mekkah Al-Mukarramah Ke Karbala (Irak).Politik Destruktif Iran Di Setiap Musim Haji.

syiah%2Bbukan%2Bislam

Mufti Besar Arab Saudi, Syaikh Abdulaziz Alu Syaikh : Pemimpin Iran Bukan Muslim! Gunakan Paspor Palsu, Milisi Pro-Iran ( Majusi) Susupi Jamaah Haji Irak Ingin Buat Teror Di Al-Haramain ! Ratusan Ulama Dunia Justru Puji Arab Saudi.


Sabtu 10 September, pihak berwenang Irak mengumumkan kedatangan 1 juta lebih warga Syiah Iran untuk mengunjungi “Karbala” yang menjadi tempat syahidnya sahabat dan cucu Nabi Muhammad “Hussein bin Ali bin Abi Thalib”.
“Kedatangan 1 juta lebih warga Syiah Iran untuk menunaikan pada yang disebut sebagai Ziarah Arafah dilakukan setelah adanya fatwa terbaru yang telah dikeluarkan Pemimpin Tertinggi Syiah Iran, Ali Khamenei, mengenai haji menurut versi Syiah Iran,” ujar pejabat yang tidak mau disebutkan namanya.

Hal senada juga diungkapkan juru bicara Kementerian Dalam Negeri Irak, Brigadir Jenderal Saad Maan, yang mengatakan adanya gelombang kedatangan warga syiah Iran di perbatasan timur di provinsi Wasit, untuk melakukan apa yang dikenal sebagai “Kunjungan Arafah” di kota Karbala.

Brigadir Jenderal Saad Maan menekankan bahwa pihaknya telah menerjunkan aparat keamanan yang diperlukan untuk mencegah terjadinya kekacauan dan mengamankan kedatangan 1 juta lebih warga Syiah Iran ke kota Karbala. [em/headlineislam.com]

Bukan ke Mekkah, Sejuta Warga Iran Ini “Berhaji” 
ke Karbala

Ahad, 11 Sep 2016
Sekitar satu juta warga Iran melakukan “ibadah haji” tahun ini. Sayangnya, mereka tidak berhaji ke kota Mekkah melainkan ke Karbala, Irak.
Warga Iran yang berziarah ke Karbala ini disebut melonjak pesat setelah keluarnya fatwa Ali Khomeini, pemimpin tertinggi Syiah Iran yang membolehkan berhaji ke tempat suci Syiah (masjid Imam Husain) di Karbala.
Ja’far Abdul Jabbar, salah seorang petugas asal Irak di wilayah perbatasan mengatakan bahwa di bulan ini, ratusan ribu warga Iran telah masuk ke Irak melalui perbatasanZurbatiyah, demikian seperti dikutip dari skynewsarabia, Sabtu (10/9/2016).
Menurut juru bicara kementrian dalam negeri Irak, jamaah haji dari Iran tersebut masuk melalui perbatasan di sebelah timur Irak, jumlahnya mencapai satu juta jiwa. Mereka menamakan kunjungan mereka dengan ‘ziarah arafah’, ungkap juru bicara kementerian dalam negeri Irak.
Kabarnya, pemerintah Iran membiayai pelaksanaan haji tandingan ini dengan menempatkan banyak petugas di wilayah Karbala. Para petugas ini diambil dari pihak keamanan Iran.
Apa yang dilakukan oleh Iran ini semakin memperjelas status Iran di kawasan Timur Tengah. Kecemburuan Iran terhadap Arab Saudi sepertinya sudah tak bisa disembunyikan lagi.
Selain itu, alih-alih merangkul negara-negara Timur Tengah, Iran justru memberi provokasi dengan menuding Kerajaan Arab Saudi tak becus dalam mengatur pelaksanaan haji. (azman)

Politik Destruktif Iran di Setiap Musim Haji

Oleh : Dr. Slamet Muliono*
Seolah menjadi tabiat, Iran selalu berulah untuk menciptakan konflik guna memperkeruh situasi dalam setiap musim haji. Bukan pernyataan damai dan ajakan persaudaraan, tetapi pernyataan keruh dan himbauan permusuhan. Bahkan kebijakannya sering memanaskan situasi dan mengajak negara lain untuk memusuhi Arab Saudi sebagai penyelenggara haji.
Menjelang penyelenggaraan haji tahun ini, Iran kembali melontarkan tudingan terhadap Arab Saudi yang dianggapnya tidak becus dalam menyelenggarakan Haji. Tuduhannya seolah-olah Arab Saudi tidak ada baiknya dalam mengurus umat Islam sedunia. Maka tidak heran apabila ratusan ulama dunia bukan hanya memuji Arab Saudi, tetapi mengatakan bahwa Iran sebagai negara yang mengganggu hubungan dengan Arab Saudi.
Sebagaimana diberitakan bahwa pemerintah Iran melalui pemimpin keagamaannya,  Ali Khamenei bukan hanya mengkritik Pemerintah Arab Saudi tidak becus dalam mengurusi manajemen haji, tetapi mengajak kepada dunia untuk mempertimbangkan kembali manajemen pengelolaan dua tempat suci dan masalah haji. Namun di tempat lain, Mufti Besar Mesir, Shawki Alam bukan hanya menyampaikan penghargaan atas upaya Kerajaan Arab Saudi dalam memperluas dua masjid suci (Masjidil Haram di Kota Makkah dan Masjid Nabawi di Kota Madinah), tetapi juga mengapresiasi layanan yang membuat jamaah haji merasakan kemudahan, kedamaian dan kenyamanan.
Atas pernyataan pemimpin Iran itu, Dewan kerja sama Negara Teluk (GCC) mengatakan bahwa Iran tengah berputus asa lantaran kehilangan pengaruh di kawasan. Sekjen GCC Abdul Latif Al-Zayani menyatakan bahwa  pernyataan Khamenei adalah untuk mempolitisi umat Islam pada saat umat Islam berhaji di tanah suci. Dunia Islam menyadari sepenuhnya upaya-upaya besar dan usaha tak kenal lelah yang diberikan oleh Arab Saudi, mulai dari fasilitas hingga keselamatan yang menjadi tanggung jawab kerajaan. Tuduhan-tuduhan yang dilontarkan Khamenei tersebut bertentangan dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam yang menyerukan persaudaraan dan perdamaian. Itu semua tidak sesuai dengan prinsip bertetangga dan tidak membantu untuk membangun hubungan yang konstruktif antar negara. (Fokusislam.com.9/9/2016)
Haji dan Kerusuhan 
Apa yang dilontarkan pihak Iran adalah meneguhkan perilaku negara bermadzhab Syiah itu, yang selalu membuat kerusakan dan menciptakan kerusuhan ketika umat Islam melaksanakan ibadah haji. Perilaku Iran bukan kali ini saja. Tahun 1986, pihak keamanan Arab Saudi, lewat pegawai bagian keamanan dan Bea Cukai, yang mengungkap adanya bahan peledak C4 yang dimasukkan di tas jamaah-jamaah haji Iran. Demikian pula, pada musim haji 1989 terjadi dua peledakan besar di dekat Masjidil Haram yang menyebabkan meninggalnya beberapa orang dan menimbulkan korban luka-luka.
Bahkan aksi demonstrasi juga pernah dilakukan oleh jamaah haji Iran di  hadapan Masjid Nabawi dengan berterik teriak dan mengangkat gambar Khamenei. Iran juga pernah menuduh Arab Saudi tidak memenuhi permintaan Iran berkenaan ketidaknyamanan jamaah haji Iran. Iran juga pernah membuat kerusuhan dengan menggerakkan jamaah hajinya, dengan melemparkan gas beracun di lorong Al-Muaishim sehingga terbunuh 1420 jamaah haji dan lainnya terluka. Korban meninggal karena terjadi desak-desakan di lorong, sehingga sulit bernafas. Bahkan tahun lalu, kejadian juga berulang dimana jamaah haji Iran tidak memperhatikan rambu-rambu yang ditetapkan oleh pihak keamanan Arab Saudi. Saat melakukan ritual di Mina, jamaah Iran berbalik dan melawan arus, sehingga terjadi tabrakan dua arus yang berbeda dari jamaah haji.
Tahun ini, rakyat Iran tidak berangkat haji karena kebijakan negara bermadzhab Syiah ini menolak kesepakatan yang sudah diteken oleh negara-negara Islam seluruh dunia. Salah satu usulan Iran adalah ingin memperoleh perlakuan lebih dengan diijinkan melakukan acara “al-Bara’a minal musyrikin” (berlepas diri dari kaum musyrikin). Mereka menuntut mengadakan demonstrasi di Mekkah. Atas tuntutan ini, pihak Arab Saudi menolak, sehingga Iran memutuskan tidak mengizinkan warganya naik haji tahun ini.
Penyusupan Haji
Bukan Iran kalau tidak memanfaatkan musim haji sebagai ajang politik dengan mengadakan keributan dan demonstrasi. Meski tidak mengirimkan jamaah haji, pemerintah Iran tidak menghentikan upaya untuk menciptakan kerusuhan. Iran memiliki berbagai akal dan cara untuk mempraktekkan politisasi haji.
Hal itu dibuktikan terendusnya politik infiltrasi Iran. Untuk menciptakan kerusuhan di musim haji tahun ini, Iran memerintahkan pengikut Syiah dari negara lain untuk berangkat haji guna mewujudkan kerusuhan. Politik infiltrasi ini terbongkar pihak keamanan Arab Saudi, yang telah menangkap lebih dari 100 orang jamaah haji yang tidak memiliki dokumen resmi. Jamaah haji tersebut dari Irak. Setelah diperiksa, baru diketahui bahwa mereka berasal dari milisi-milisi Syiah Hizbullah Lebanon, Brigade Abbas Irak, anggota Garda Revolusi Iran. Jamaah haji itu berangkat ke Arab Saudi untuk membikin makar.
Atas fakta di atas, bukan tidak mungkin Iran melakukan politik penyusupan dengan mengirimkan jamaah haji yang berasal dari negara-negara yang memiliki pengikut Syiah. Yaman, Bahrain, Sudan, Lebanon. Lewat negara ini, bisa jadi mereka pergi ke Arab Saudi untuk menciptakan situasi rusuh dan kacau selama penyelenggaraan haji.
Maka benar ungkapan dari tokoh GCC bahwa Iran bukanlah tetangga yang baik bagi negara-negara Teluk. Nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam yang menyerukan persaudaraan dan perdamaian tidak dilakukan Iran, tetapi justru perilaku destruktif yang dimunculkan. Mudah-mudah pemerintah ini Arab Saudi sudah mengantisipasi politik busuk Iran lainnya guna menciptakan situasi damai selama penyelenggaraan haji tahun ini.
Surabaya, 10 September 2016
*Penulis adalah dosen di STAI Ali bin Abi Thalib dan Direktur Pusat Kajian Islam dan Peradaban (PUSKIP) Surabaya
http://fokusislam.com/4914-politik-destruktif-iran-setiap-musim-haji.html

Provokasi ulama syiah irak: usir imam masjidil haram di musim haji!

Agus Hasan bashori
Dalam video ini seorang tokoh Syiah dari Irak bernama Abdul Hamid Muhajir  berbicara di hadapan ribuan pengikutnya mengatakan bahwa
“Imam masjidil Haram itu adalah seorang yang rendah najis dan terkutuk, laknat penduduk langit dan bumi jatuh di atas kepalanya.
kalau orang muslim di Makkah menghormati/ menghargai diri mereka maka seharusnya mereka tidak makmum di belakangnya sama sekali. akan tetapi yang benar adalah melengserkan dan mengusirnya. Tidak boleh membiarkannya maju untuk menjadi imam, meskipun para tentara dan olisi menjaganya. majulah lalu teriakkan “Wahai Zahra’, wahai Fatimah, wahai putri Rasulullah, wahai Imam Amirul mukminin. dengar: “wahai wanita yang dizhalimi, wahai zahra`”
silakan saksikan (klik) videonya :


dalam video lain dia mengabarkan bahwa dia akan menguasai Makkah dan akan berpidato dari sana.
ini tentu hadiah yang tepat untuk para penyeru persatuan antara sunnah dan syiah.
lihat betapa busuknya niat akidah dan niat orang syiah. apa yang terpendam lebih dahsyat lagi

maka berhati-hatilah wahai jamaah haji
waspdailah syiah
معمم شيعي عراقي يحرض على الاعتداء على امام الحرم المكي في موسم الحج ويقول لانصاره لو كان محاط بالجيوش عليكم ازاحته.

Dewan Kerja Sama Negara Teluk: ‘Putus Asa, Iran Politisasi Haji untuk Alihkan Isu Dalam Negeri’

Arab saudi dan Dewan Kerja Sama Negara Teluk (GCC) menyebut pemimpin Iran telah “mempolitisasi” ibadah haji dalam rangka untuk mengalihkan perhatian dari masalah di dalam negeri mereka sendiri.
Berbicara kepada wartawan di Kedutaan Saudi di London seperti dilansirArab News, Kamis (8/9), Menteri Luar Negeri Saudi Adel Al Jubeir menilai pernyataan pemimpin Iran Ali Khamenei terkait pelaksanaan ibadah haji hanyalah sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian rakyat Iran dari kegagalan pemerintah negara tersebut.
Pada Rabu (7/9) kemarin Khamenei menyatakan bahwa Saudi tidak pantas mengelola Tanah Suci. Ia mengaitkannya dengan tragedi Mina tahun lalu yang menyebabkan sedikitnya 700 jamaah haji meninggal.
Al Jubeir menekankan bahwa di saat Kerajaan Saudi telah bersiap menyambut para jamaah haji dari berbagai belahan dunia, Pemerintah Iran malah menolak untuk mengatur perjalanan dan mengurus visa warganya.
Ia juga menyatakan, koordinasi antara Kerajaan Saudi dan negara-negara lain yang dilakukan setiap tahunnya bertujuan untuk menjamin keamanan bagi seluruh jamaah di Tanah Suci.
Dewan Kerja Sama Negara Teluk (GCC) turut mengutuk tuduhan palsu yang dilontarkan pemimpin Iran Ali Khamenei kepada Saudi itu.
Menurut Sekretaris GCC Jenderal Abdullatif Al-Zayani, pernyataan Khamenei itu adalah upaya putus asa untuk mempolitisasi umat Islam pada saat berhaji di Tanah Suci.
“Dunia Muslim menyadari sepenuhnya upaya-upaya besar dan usaha tak kenal lelah yang dilakukan oleh Saudi. Memfasilitasi para jamaah haji dan memastikan keselamatan mereka sudah menjadi tanggung jawab kerajaan,” katanya.
Menurutnya, tuduhan-tuduhan tersebut bertentangan sepenuhnya dengan nilai dan prinsip-prinsip Islam yang menyerukan persaudaraan dan perdamaian.
“Itu semua tidak sesuai dengan prinsip-prinsip kebijakan bertetangga dan tidak membantu untuk membangun hubungan yang konstruktif,” ujarnya.
Kritikan terhadap Iran juga datang dari Dewan Ulama Senior Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Dewan Ulama ini menolak pernyataan Khamenei yang ingin menginternasionalisasi pengelolaan Dua Masjid Suci.
“Saudi Arabia adalah satu-satunya negara yang bertanggungjawab untuk mengatur haji tanpa campur tangan asing,” kata Dewan Ulama itu dalam sebuah pernyataan. (EZ/salam-online)
Sumber: Arab News

Peristiwa Wukuf di Karbala Bukti Nyata Syiah Bukan Islam, Ayo Share Sebanyak-banyaknya!

13 September 2016
"Peristiwa WUKUF KARBALA adalah BUKTI NYATA bahwa Syi'ah Bukan Islam." Demikian yang ditulis oleh blogger sekaligus penulis terkenal, Jonru.

Melalui Fanpage miliknya, Jonru mengkritisi amalan Syiah yang menandingi Haji Umat Islam berupa 'Haji' di Karbala.
"AYO SHARE SEBANYAK-BANYAKNYA agar semakin banyak umat Islam yang tahu," tulis Jonru, 13/9/16.
Bulan haji tahun ini unat Islam bisa menikmati ibadah haji dengan tenang dan khidmat, hal itu saya simak langsung dari wawancara yang diadakan stasiun tv Saudi kepada jamaah haji. 


Tahun lalu, Syiah berulah di terowongan Mina, mereka membuat jalur yang berbeda dengan Umat Islam lainnya, sehingga membuat gaduh dan centang perentang, tak ayal lagi berdesak desakan yang mengakibatkan luka pasti terjadi. 

Tahun ini gak terjadi lagi, tapi belum tentu makar mereka selsai, di wukuf kemarin kita dikejutkan dengan berita bahwa kaum Syiah mengadakan wukuf di Karbala. 

Karbala (karbun wa bala’) adalah tempat dimana Syiah mengkhianati Imam Husein yang berakibat pada kewafatan beliau, hari meninggalnya ini dijadikan tempat paling suci bagi Syiah, tulis Jumal Ahmad dalam situsnya, 12/9/16.

Pemimpin tertinggi mereka mengumumkan bahwa boleh berhaji di Karbala bahkan Iran sendiri menyiapkan transportasi dan para penyambut jamaah haji di Karbala ini. 

Maka apa yang diberitakan Indosiar di Fokus Pagi adalah benar adanya, dan terima kasih kepada Indosiar yang sudah mengungkap keburukan Syiah. Jika ada yang mengatakan ini hanya manipulatif, maka inilah kenyataannya, dan mereka hanya ber-taqiyyah menyembunyikan kebenaran. 

Inilah cara Iran untuk memecah belah umat Islam, membelokkan haji dari Arafah ke Karbala. (nisyi/jurnalmuslim.com)


Inilah lokasi "haji tandingan" kaum Syi'ah

Hasil gambar untuk masjid karbala

Kantor berita pro Syi'ah Iran, ABNA, melansir lokasi "haji alternatif" bagi penganut Syi'ah di seluruh dunia, termasuk bagi warga Iran yang kini kehilangan akses ke Mekkah dan Madinah.
Putusnya hubungan diplomatik dengan Arab Saudi serta gagalnya negosiasi haji Mai lalu, membuat sekitar 60 ribu antrian warga Iran tak bisa mendatangi tanah suci umat Islam.


Namun sebagian dari mereka, yang merupakan pemeluk Syi'ah, memilih berkumpul di kota Karbala, Irak, sebagai situs "haji alternatif" yang diyakini jauh lebih besar pahalanya.

Bersama ratusan ribu Syi'ah lainnya, warga Iran itu berada dalam barisan manusia di kuil pekuburan al-Husein, situs paling keramat dalam dogma keagamaan mereka.

"Saya berharap jumlah peziarah mencapai satu juta orang, sekitar 75% dari mereka adalah warga Iran", ujar Adil al-Mussawi, seorang juru kunci situs keramat, kepada AFP.

"Konflik Arab-Iran telah memaksa warga Iran memilih mendatangi Karbala untuk mengunjungi tempat suci Imam Husein. Bagi Syi'ah, (berkunjung ke kuburan) ini setara melakukan 70 kali haji", lanjutnya.

Tidak semua pengunjung merupakan "calon haji" yang gagal ke Mekkah, tetapi diantara 64.000 warga Iran itu banyak yang akhirnya memilih ke Karbala pada akhir pekan kemarin.

"Karbala sudah biasa bagi kami. Kami selalu berkunjung ke sini. Tahun ini mereka telah menghalangi jalan (ke Mekkah) dan tidak ada (orang Iran) yang bisa ke sana", kata Shukrullah, pengunjung asal Iran saat ditemui di dekat salah satu pintu masuk kuburan.

Warga Syi'ah Iran memang menyalahkan Saudi atas kegagalan mereka ke Mekkah, dan menuduh pemerintah Riyadh membunuhi korban tragedi Mina setahun lalu.

"Tahun lalu, berapa banyak orang tewas dari seluruh dunia? Mereka (Saudi) membunuh semuanya, tapi tidak ada yang peduli itu", lanjut Shukrullah.

Sementara Nasirah, seorang perempuan Syi'ah dari kota Ahvaz, Iran, memprediksi bahwa Karbala sebagai "haji alternatif" atau lokasi substitusi ibadah akan makin populer.

"Di Iran, jama'ah (calon haji)... (harus) membayar untuk mendapatkan visa dan berhaji. Kami di Iran antri dalam waktu yang lama untuk mendapatkan kesempatan itu. Bisa memakan waktu 10 atau 15 tahun", katanya.

"Jadi saya katakan, ayo kita pergi ke Karbala untuk hari Arafah (wukuf)", lanjut Nasirah, merujuk tempat alternatif pelaksanaan doa Syi'ah saat mereka tak ada di Arafah.

"Jika kita berada di Karbala, yang merupakan 'rumah Allah', itu bisa dianggap haji untuk kita. Jadi dalam beberapa tahun ke depan, kami akan mendatangi Karbala. (Sesuai) apa yang bisa kita lakukan?", lanjutnya.


Karbala yang dikeramatkan oleh Syi'ah, dahulu adalah lokasi pembantaian al-Husein dan keluarganya oleh pasukan Nashibi (pembenci keluarga Nabi Muhammad) yang ada di pihak pemerintah.

Dimana atas bujukan kaum Syi'ah Irak, al-Husein meninggalkan Madinah menuju ke Kufah. Para Syi'ah yang mengundang menjanjikan akan membai'atnya sebagai pemimpin.

Akan tetapi ketika rombongan diserang musuh di sekitar Karbala, ribuan Syi'ah Kufah tak ada yang datang membantu al-Husein.

Selain lebih utama daripada Mekkah dan Madinah, tanah di Karbala juga konon sangat keramat dan berkhasiat. (ABNA/rslh)

Kesesatan syiah tersebar, berita tentang haji syiah ke karbala pun mulai dihapus

Publik kaget, di saat jutaan ummat Islam mengikuti perintah Allah Ta'ala dalam Al-Qur'an dan tuntunan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berhaji di Mekkah Al Mukarromah, di puncak pelaksanaan ibadah haji yaitu wukuf di padang Arafah, ternyata media -media online dan televisi di Indonesia menyiarkan adanya "haji tandingan" model Syiah yang wukuf di Karbala Irak.
Awalnya semacam ada pesan "mengecilkan" haji Islam di Mekkah dengan adanya satu juta orang yang ke Karbala, namun yang terjadi justru sebaliknya. Masyarakat tidak bisa dibodohi dan masih bisa berfikir jernih bahwa haji di Karbala bukan hanya lucu tapi juga pasti palsu dan yang melakukannya pastilah kelompok sesat bahkan mungkin bukan Islam. Karena Islam itu dibangun atas Al-Qur'an dan hadits Rasulullah sementara tidak ada dan tidak akan pernah ada tuntunannya haji ke Karbala. Apalagi ibadah haji termasuk rukun Islam. Bisa dibayangkan pada hal yang rukun saja ngaco gimana pada hal lainnya? .
Maka seketika berita tersebut justru menelanjangi kesesatan Syiah secara luas, masyarakat yang belum tahu pun bahkan langsung mengecap Syiah sesat sangat parah. Tentu saja ini sangat merugikan kampanye Syiah di Indonesia yang ditutup tutup dengan hal-hal yang baik saja, tiba-tiba seperti bangkai yang dibuka lebar lebar hingga bau busuknya menyeruak ke seantero tanah air bahkan dunia.

Maka mulailah aksi menyelamatkan muka dilakukan; berita berita tentang wukuf nya kaum Syiah di Karbala dihapus.
Mungkin atas tekanan berbagai pihak, Indosiar pun menghapus beritanya di:
dan
Tetapi upaya penghapusan itu tetap sia -sia karena bukti sudah menyebar bukan hanya media Indonesia saja yang menyiarkan tapi juga media di negara-negara lain. Misalnya berita dari Inggris :
Dan lihat untuk situs berita dari Iran itu sendiri :

Dan lebih parahnya justru beredar fatwa dari ulama Syiah Iran yang menyebut bahwa ke Karbala itu lebih utama 6000 kali dibandung haji/umroh. Dan fatwa itu beredar secara meluas di Timur Tengah dan mulai tersebar ke negara-negara lain. Kebayang betapa repotnya menyembunyikan penyimpangan.(CAHAYA SUNNAH)

Aswaja Mari Bersatu Melawan Kejahatan Syiah
Alhamdulillah Haji Tahun Ini Berjalan Dengan Aman, Tertib Dan Lancar, Berkat Dilarangnya Orang-Orang Syiah Dari Iran. Biarlah Mereka Haji Ke Karbala.
Jawaban MUI Meremukan Hati Pendusta (Syi’ah, Berhati Syi’ah Dan Pendengki Salafi)
Jama’ah Ahlussunnah Iran Mengutuk Khamenei Atas Tuduhannya Terhadap Kerajaan Arab Saudi
Khumaini Merubah Al-Qur`An, Khamenei Mengajak Syirik, Lalu Mereka Akan Membantai Jamaah Haji
Kerajaan Arab Saudi Umumkan Fakta Sebenarnya Mengapa Pemerintah Iran Larang Warganya Haji Ke Makkah Dan Memilih Karbala
Terlaknatlah Anda Wahai Para Pencela Sahabat
Ulama Saudi Mengutuk Iran Atas Ritual Karbala Saat Musim Haji!

Ancaman Syi'ah terhadap Al-Haramain

Antara Negeri Haramain Dan Persia
Ancaman Keji Syiah ( Yaman/Iran ) Serang Mekkah di Abad 20 !!!
Apa Yang Mereka Dendam Terhadap Negeri Haramain
Apa Jadinya Jika Iran Mengelola Haji?
Apa Jadinya Jika Saudi Arabia Dikuasai Oleh Sufi Dan Syiah, Serta Metode (Pemahaman) Nenek Moyang (Tradisi).
Apa Alasan Saudi Masih Mengijinkan Syiah Berhaji Ke Mekah?
Arrahmahnews ( * Dan Sejenisnya ) Media Syiah, Bagian Dari Grand Design Majusyiah (Syafawiyah) Iran Dan Yahudi Untuk Merebut Al Haramain !
Bulan Sabit Syiah, Proyek Syiah Hancurkan Ka’bah Dan Kuasai Negeri Muslim
Begini Syiah Iran Ancam Hancurkan Makkah Al Mukarramah. Pangkalan Militer Iran Dekat Perbatasan Arab Saudi
Brigade Pembebasan Syam; Target Syiah Iran Sebenarnya Adalah Kota Makkah Dan Madinah
Daftar Website Syiah Al-Saba Majusi Dajjal (kadzdzaab/ Penghasut) Anti Islam, Ancaman Terhadap Al-Haramain, Terkait Pemberitaan Yang Buruk ( Dendam Kesumat Majusi ) Terhadap Ahlus Sunnah Saudi, Yaman, Suriah, Irak Dan Perpanjangan Tangan Al-Saba Majusi Iran :
Hadapi Nukir Iran, Perancis Akan Bangun 2 Reaktor Nuklir di Saudi ( Wajar dan Perlu, Sebab Saudi/Haramain Jadi Target Utama Syiah ! )
Iran ( Syiah Majusi ) Bernafsu Merebut Al-Haramain (Makkah-Madinah). Apa Yang Akan Terjadi Terhadap Ahlus Sunnah ? Baca Fakta Dibawah Ini !
"Iran ingin membangkitkan lagi kerajaan persia" by @milanistimuslim
Jenderal Mulut Besar Majusyiah Iran: Memerangi Saudi Dan Bahrain Hanya Tinggal Tunggu Waktu. Mendukung Gagasan Untuk “Mengekspor” Revolusi Iran Di Luar Negeri Dan Menekankan Pentingnya “Rekayasa” Revolusi Dan Memperluas Domainnya Di Wilayah Internasional.
Jubir Hizbullah: Kami Akan Musnahkan Makkah Dan Madinah!! (Video)
Kampanye Ide Khomeini di Balik Duka Mina 1436 H.
Kedustaan Syi'ah Atas Kota Suci Makkah Dan Madinah
Kaum Rafidhah Dan Penistaan Terhadap Haramain
Kekejaman Kaum Syiah Terhadap Ahlu Sunnah
Kaum Rafidhah Dan Penistaan Terhadap Haramain
Masjidil Haram Era Sufisme
Kejahatan Syiah di Tanah Haram Dalam Kurun Sejarah
Kenapa Syiah Iran Sangat Membenci Arab Saudi & Tuduh Kerajaan Itu Sebagai Sekutu AS ? Mengapa Syiah Tidak Dimusuhi AS, Yahudi & Negara-Negara Barat Lainnya?
Kenapa Iran ”NDABLEG” Tidak Mau menanda tangani pernyataan tidak buat rusuh ( demonstrasi, penghujatan dan lain-lain ) waktu Haji ? Tahukah Anda Tujuan Syiah Berhaji Ke Ka’bah? Ulama Syiah : Karbala Lebih Utama Dari Makkah Al Mukarramah. Apa jadinya jika iran mengelola haji ?
Mekkah dan Madinah Aman dari Fitnah Dajjal di Akhir Zaman
Membongkar Kezaliman Syi'ah dan Ancamannya Kepada Manusia. Bau Busuk Syiah Akhirnya Tercium Juga.
Musibah Haji dan Propaganda Anti-Arab
Mengingatkan Kembali Pembantaian 30.000 Jiwa Lebih oleh Syiah di Depan Ka’bah
Mengapa mereka ( syi'ah dan antek-anteknya ) benci Saudi negeri Wahabi ?
Mengapa Haramain Menjadi Target?
Media Pembenci Saudi, Akan Memberitakan Miring, Walaupun Saudi Sudah Berbuat Yang Terbaik..
Pelan Pelan Wahai Iran Shafawiyah. Inilah Negeri Alharamain, Saudi ...
Pengkhianatan Syiah Sepanjang Sejarah
Peristiwa-Peristiwa Penting Menjelang Keruntuhan Khilafah Bani Abbâsiyah
Para Pemimpin Dan Ulama Yang Tewas Di Tangan Syiah
Rekayasa, Konspirasi, Fitnah Kaum Kafir Dan Para Bonekanya ( Syi’ah Hizbullat/Iran/Houtsi Pernah Mengancam ! ). Ancaman Terhadap Orang Yang Ingin Berbuat Jahat Terhadap Penduduk Madinah. Bom Terjadi Di Tempat Parkir Jauh Dari Masjid Nabawi
Syiah Begitu Bernafsu Ingin Menyerang dan Menguasai Mekah Dan Madinah
syiah iran-bahrain dan yaman akan membasmi ahlussunnah hijaz dalam 10 tahun !!!
Siapa Negara Terjelek ? Arab Saudi atau.......
Sejarah Berdarah Syi’ah
Syiah Mengulang Sejarah
Sejarah keji agama Syi’ah Rafidhah sepanjang zaman
Sikap Panglima Shalāhuddin Al-Ayyubi Terhadap Syiah
Ternyata Syiah Majusi Iran biang Kerok ( Dalang ) Tragedi Mina ( Sejarah Hitam Syiah Di Haramain Yang Berulang kali )
Tokoh Syiah Houthi Abdul Karim al-Khiwani yang Ingin Serang Ka’bah Tewas di Tangan Tentara Arab?
Video: Syiah Iran Dan Imam Mahdi Mengancam Makkah Madinah!
Video Komandan Hizbullah Iraq: Target Houthi Selanjutnya, merebut Masjidil Haram dan Masjid Nabawi !
Waspada! Jangan Tertipu Oleh Propaganda Persaudaraan Ahlussunnah Dengan Syiah Rafidhah Iran: Rekam Jejak Berdarah Dari Sebuah Negeri Sumber Fitnah