Thursday, November 24, 2016

Klimaks Dari Muktamar Chechnya, Presiden Chechnya Meminta Maaf Atas Kejahatan Muktamar Sufi Aswaja Sedunia Yang Menghujat Salafiyyah !!

muktamar-shufi-chechnya-menyingkap-sunni-gadungan
Hasil gambar untuk muktamar sufi chechnya

Setelah kaum Aswaja dan Syiah mengelu-elukan dan membangga-banggakan hasil Muktamar Sufi Aswaja Sedunia di salah satu negara federasi Rusia,  yakni Chechnya dengan mencoret Salafiyyah "Wahabi" dari lingkup Ahlussunnah maka sekarang tibalah saatnya bagi kaum Aswaja dan Syiah untuk menangisinya sembari menggigit jari.



Gambar 1. Aswaja mengelu-elukan hasil Muktamar di negara federasi Rusia, Chechnya.

Secara mengejutkan Presiden Chechnya (yang dengan hasil Muktamar tersebut dielu-elukan oleh Sufi Aswaja dan Syiah,  dipuji-puji dan dibangga-banggakan sebagai seorang pemimpin yang shalih,  hormat kepada para ulama dan lain-lain pujian yang harum semerbak)  menyatakan meminta maaf atas kejahatan Muktamar tersebut terhadap Salafiyyah.
Nukilan:
#الرئيس_الشيشاني_يعتذر في تصريحات إعلامية عن إساءة مؤتمر غروزني للسلفية، وزيارة مرتقبة للسعودية لتقديم الاعتذار رسمياً
Presiden Chechnya meminta maaf dalam jumpa pers atas kejahatan Muktamar di Grozny (ibukota Chechnya) terhadap Salafiyyah, dan berencana akan melakukan kunjungan ke Arab Saudi untuk menyampaikan permintaan maaf secara resmi.


Gambar 2. Presiden Chechnya meminta maaf dalam jumpa pers atas kejahatan Muktamar di Grozny (ibukota Chechnya) terhadap Salafiyyah

Akankah para Aswaja dan Syiah menghapus pujian,  kekaguman dan kebanggaannya terhadap sosok figur Presiden Chechnya Ramzan Kadirov pasca permintaan ma'afnya ini?
Ataukah para Sufi Aswaja dan Syiah akan mengikuti jejak langkah Presiden Chechnya yang mereka puji dan banggakan ini dengan turut serta meminta ma'af kepada Salafiyah "Wahabi"? Hadahumullah.
Kita tunggu dengan sabar dan tenang... in sya Allah.

Sikap Ahlussunnah Dan Para Ulama' Sunnah Terhadap Kaum Shufiyyah

Berkata al 'allamah Robi' Bin Hadi Al Madkholy حفظه اللّٰه :
▪Sikap-sikap Ahlussunnah dan para ulama' sunnah terhadap kaum Shufiyyah dan para pembesar mereka, diantaranya :
▫Yang pertama : Apa yang disebutkan Asy Sya'rony (seorang tokoh Shufiyyah) dalam kitab At Thobaqot (1/13-14) dimana ia menyebutkan :
1.Mereka mengasingkan Abu Yazid Al Busthomy dari negerinya sebanyak tujuh kali.
2.Ia (Asy Sya'rony) menyebutkan bahwa Dzun Nun Al Mishry juga mengalami hal yang semisal itu, dan ia menyatakan bahwa mereka mengadukannya kepada sebagian penguasa dan mereka membawanya dari Mesir menuju Baghdad dalam keadaan terbelenggu dan terikat, dan diambil dari ucapannya (Asy Sya'rony) bahwa mereka meyakini bahwa ia seorang Zindiq, dan yang menyikapinya dengan sikap ini adalah para ulama ummat islam dan para fuqoha' mereka walaupun Asy Sya'rony mencela mereka.
3.Ia (Asy Sya'rony) menyebutkan bahwa mereka membunuh Al Hallaj dan mereka memotong kedua tangan dan kedua kakinya.
Dan Al Hallaj dikenal bahwa ia seorang Zindiq yang berpemikiran hulul dan wihdatul wujud dan dikenal dengan praktek sihir dan perdukunannya dan kalimat ulama' sepakat tentangnya.
4.Ia (Asy Sya'rony) mengatakan : Dan mereka bersaksi bahwa Al Junaid menetapkan ilmu tauhid kemudian ia menutupi dirinya dengan fiqih.
5.Dan ia menyebutkan bahwa mereka mengasingkan Al Hakim At Tirmidzi ke daerah Balkha ketika ia menyusun kitab 'Ilalisy Syari'ah dan kitab Khotmul Awliya' maka mereka mengingkarinya dengan sebab dua kitab yang ia susun ini dan mereka mengatakan kepadanya : "Engkau telah mengunggulkan para wali diatas para nabi", dan merekapun bersikap keras terhadapnya lalu ia mengumpulkan semua kitab-kitabnya dan ia melemparkannya ke laut lalu kitab-kitab tersebut ditelan oleh ikan kemudian dimuntahkan oleh ikan tersebut beberapa tahun setelahnya, demikian ucapan Asy Sya'rony !.
6.Dan ia menyebutkan sejumlah tokoh-tokoh kaum Shufiyyah yang lain  yang mereka diusir dari negeri-negeri mereka dikarenakan kesesatan mereka, diantaranya ialah Abu Bakr An Nabilisy dan Abul Hasan Asy Syadzily, mereka mengeluarkannya beserta kelompoknya dari negeri Maghrib menuju Iskandariyyah dikarenakan mereka menuduhnya dengan tuduhan zindiq.
▪Dan yang menyikapi para pembesar kaum Shufiyyah dengan sikap yang disebutkan Asy Sya'rony ini adalah para ulama' islam dan para fuqoha'nya.
▫Yang kedua : Hal ini dikuatkan oleh apa yang dikatakan oleh Ibnul Jauzy dalam "Talbis Iblis" :
1.Bahwasanya Dzun Nun diboikot dan ditinggalkan oleh ulama Mesir dan mereka menuduhnya dengan tuduhan zindiq dan diantara ulama' yang mengingkarinya ialah Al Imam Abdullah Bin Abdil Hakam Al Maliky.
2.Dan ia (Ibnul Jauzy) mengatakan : Dan Abu Sulaiman Ad Darony dikeluarkan dari Damaskus dan mereka mengatakan : "Sesungguhnya ia mengaku bahwa ia melihat para malaikat".
3.Sekelompok orang bersaksi bahwa Ahmad Bin Abil Hawary mengunggulkan para wali di atas para nabi lalu ia lari dari Damaskus menuju Makkah.
4.Dan ia (Ibnul Jauzy) menyebutkan bahwa Abu Yazid Al Busthomy mengatakan : Aku memiliki alat untuk naik ke atas langit sebagaimana nabi صلى اللّٰه عليه وسلم ketika peristiwa mi'roj maka merekapun mengeluarkannya dari negeri Busthom.
▪Maka inilah sikap-sikap Ahlussunnah terhadap kaum Shufiyyah terdahulu hingga masa Asy Syadzily.
▫Yang ketiga : Dan sikap-sikap Ibnu Taimiyyah, Ibnul Qoyyim, Adz Dzahaby, Ibnu Hajar serta para guru-guru dan murid-murid mereka dan Imam Al Muqry di Yaman dan selain mereka dari kalangan Ahlussunnah terhadap kaum Shufiyyah belakangan terutama para pengikut Ibnu 'Aroby adalah semisal sikap-sikap para ulama salaf dan ahli fiqih salaf terhadap kaum Shufiyyah terdahulu dan tokoh-tokohnya.
Dan bagi yang berkehendak silahkan merujuk ke kitab (Al Furqon Baina Awliya-isy Syaithon Wa Auliya-ir Rohman), (Al Furqon Bainal Haqqi Wal Bathil), Majmu' Fatawa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, (Ighotsatul Lahafan), (Madarijus Salikin) karya Ibnul Qoyyim, (Al Mizan) karya Adz Dzahaby, (Tanbihul Ghobiy) karya Al Biqo'i yang merupakan salah seorang murid Al Hafizh Ibnu Hajar yang di dalamnya ia mengumpulkan ucapan-ucapan para ulama' tentang Ahlu wihdatil wujud.
telegram.me/dinulqoyyim