Friday, December 22, 2017

Kebohongan Erdogan Soal Jerusalem (Al Quds). Bersama Komunis Rusia Dan Majusi Syiah Iran Mengkavling Syam, Mengisolir Mujahidin Ahlus Sunnah Dan Mengamankan Jagal Terkeji Bashar Asaad. Bisa Dipercaya ?


Tersingkapnya Misteri Dibalik Deklarasi Trump Bahwa YERUSALEM AL-QUDS ADALAH IBUKOTA ISRAEL


Tampaknya presiden AS bukan yang pertama “menyadari” bahwa Yerusalem adalah ibu kota entitas Zionis, yang ternyata dia telah didahului oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Yang lucu adalah Qatar (tentu saja Ikhwanul_Muslimin) & Iran menganggapnya sebagai pahlawan nasional yang membela kepentingan Palestina. Faktanya dia adalah orang pertama yang menjualnya!
1⃣ Pada tahun 2005 Perdana Menteri Israel Ariel Sharon mengatakan kepada Erdogan:
“Selamat datang di (( Yerusalem Ibukota Israel )) !!!
Gambar 1. Sharon, Erdogan & Yerusalem ibukota negara Israel (baca: Yahudi)
Berikut videonya:
Download di sini atau di sini
Gambar 2. Sharon, Erdogan & Yerusalem ibukota negara Israel (baca: Yahudi)
(Adakah kata penolakan? Adakah membuncah kemarahan?, -ed.)
Erdogan telah menjual Yerusalem kepada Yahudi dan menjual Suriah pada Iran.
2⃣ 28 Juni 2016 Presiden Erdogan Akui Yerusalem sebagai ibu kota Israel
Alih-alih menyebut Tel Aviv sebagai Ibukota Israel, bahkan Yerusalem Al-Quds jelas-jelas dinyatakan oleh Turki (sebagai Ibukota Israel) dalam dokumen perjanjian ini.
Persetujuan tentang pemulihan hubungan diplomatik antara Israel dan Turki:
“Perjanjian ditandatangani antara Israel dan Turki pada tanggal 28 Juni 2016, di Ankara dan Yerusalem al-Quds dalam bahasa Turki, Ibrani dan Inggris.”
Gambar 3a-b. Dokumen Penjanjian antara pemerintah Turki dengan Al-Quds (Israel).
Pengakuan Turki atas Yerusalem sebagai ibukota Israel terbukti.
Agar kesepakatan tersebut berlangsung mulus tanpa gejolak penentangan (umat Islam) terhadap mereka, maka merekapun mengarahkan Rafidhah, Ikhwanul Muslimin (IM) dan Qatar untuk mendiskreditkan Arab Saudi.¹
3⃣ Kamis 7 Desember 2017 Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara resmi mengakui bahwa Yerusalem adalah Ibu Kota Israel dalam pidato publiknya di Gedung Putih yang menghebohkan dunia.
4⃣ 10 Desember 2017, laman media lokal Turki menurunkan artikel yang diberi judul :
“Pengakuan Turki atas Yerusalem sebagai ibukota Israel secara resmi. Kami menerbitkan dokumen lengkap untuk menormalisasi hubungan Erdogan (Turki, -ed) dengan Israel” ²
Gambar 4a-e. Pengakuan Turki atas Yerusalem sebagai ibukota Israel dalam isi perjanjian kedua negara dalam 3 bahasa dibongkar sendiri oleh media lokal Turki.
Badai kencang bulatnya persatuan dunia Islam melawan kedzaliman Trump atas penjajahan agresor Zionis Yahudi telah membuat sandiwara diubah total skenarionya, wajah baru menentang Trump-pun dipasang…ohhh
Gambar 5. Dua wajah yang saling menentang, kemana angin bertiup kencang, ke situ pula hinggap
Dengan berbagai bukti dan dokumen resmi negara dari pengakuan Turki atas Yerusalem Al-Quds sebagai ibukota Negara Zionis Yahudi, masihkah anda wahai Ikhwanul Muslimin murka dan memprovokasi umat dengan berbagai sandiwara konspirasi dengan dalih pidato Donald Trump sementara kalian diam dari konspirasi Erdogan yang telah lebih dahulu menjual Yerusalem Al-Quds sebagai Ibukota negara agresor penjajah Zionis Yahudi?!
Jadi sebaiknya berhentilah bersandiwara memprovokasi dan menipu umat wahai Iran-Qaradhawy-Hamas-Ikhwanul Muslimin!
#alquds #Yerusalem_Ibukota #Palestina
‏‎في عام 2005 شارون يقول لـ اردوغان : مرحباً بك في (( #القدس عاصمة #اسرائيل )) .!!!
🔴 #اردوغان باع #القدس < لليهود > .. وباع #سوريا < لايران > .!!
ولكي تتم الصفقه دون ضجيج ضدهم يوجهون #الرافضة و #الاخوان و #قطر على تشويه سمعة #السعودية ..
#القدس_عاصمة_فلسطين_الابدية … #فلسطين
Catatan kaki
(1) Raja-Raja Saudi Di Barisan Pertama Perang Melawan Yahudi
Gambar 6. Foto bersejarah, Raja Fahd & Salman bergabung dalam perang melawan Israel (baca: Yahudi) pada tahun 1956 M
قيادات ‎#السعودية.. ‎#الملك_فهد رحمه الله..و ‎#الملك_سلمان حفظه الله في الصف الأول خلال مشاركتهم في الحرب ضد ‎#إسرائيل عام 1956م..
Para pemimpin Arab Saudi, Raja Fahd rahimahullah, dan Raja Salman hafizhahullah dalam barisan pertama disela-sela bergabungnya mereka dalam perang melawan Israil tahun 1956 M.
Gambar 7a-b. Hubungan baik Qatar-Ikhwanul Muslimin dengan Yahudi